part 6

1.1K 29 2
                                    

Tiba-tiba...

Brukh!!!!!

pak sopir angkot mengerem mendadak sampai² membuat penumpang protes ya termasuk aku.

"Awwwww...... kejedot nih jidat,pak bisa nyetir nggak sih," kataku ketus.

"Hati² donk pak" kata mbak 1

"Maaf² mbak saya hampir nabrak kucing" kata pak sopir dengan wajah bersalah.

"Makanya pak fokus"kata mbak 2

" iya maaf sekali lagi"kata pak sopir dan melanjutkan perjalanan.

÷
÷
÷
÷
÷
÷
Di Rumah

"Assalamu'alaikum ma," kataku sambil masuk dalam rumah.

"Walaikumsalam kamu sudah pulang nak" jawab mama

"Sudah ma,aku istirahat dulu yaa capek"

"Kamu nggak Makan dulu," kata mama dengan lembut.

"Nanti aja ma masih kenyang,"

"Yaudah sebelum istirahat kamu solat dulu"

"Ya makasih ma udah inggetin fitri" kataku dengan senyuman.

"Yaudah gih sana bersih² setelah itu solat"

"Ya ma," jawabku cepat.

÷
÷
÷
÷

Dinner :19.30

Suasana Dimeja makan kediaman fahmi sangatlah hening.hanya terdengar suara dentingan sendok yang beradu dengan piring.berkat deheman fahmi membuat istri dan anaknya menghentikan kegiatan suap menyuap mereka.

"Fitri besok papa dan mama akan keluar negeri ada masalah diperusahaan kita jadi papa harus kesana untuk beberapa minggu ini jadi"
Ujar fahmi dengan serius kalimat yang menggantung menatap anaknya dengan kehanggatan."

"Jadi kami akan on the way malam ini juga,kamu nggak masalah kan?" sambung fahmi dengan melihat ankanya dengan senyuman lembut.

Fahmi tau...

" yah pa kayaknya baru sehari kita pindah masak papa dan mama udah pergi tapi kecuali
ada syarat nya-" kalimat menggantung yang membuat fahmi penasaran

"Gak banyak kok pa hanya satu papa harus ijinin kak roy sekolah dijakarta ya itung² nemenin aku pa" sambungku dengan penuh harapan

"Oke besok kakak kamu udah ada di rumah untuk jagain kamu dan dia akan kuliah di sini" ujar fahmi dengan senyuman hangatnya.

"Yang bener pa,akhirnya" ujarku dengan semangat.fahmi hanya mengganguk dan tersenyum melihat wajah anaknya itu.

÷
÷
÷
÷
÷

Revano pov

Burkhh..

Suara pukulan dari terdengar sangat nyaring di tempat itu segerombolan anak muda yang sedang memukul seseorang.

"Woyy bangun lo!!!" teriaknya nyaring.

Bangsat lo roy" kata pria yang dipukul pria tadi yang bernama roy.

"Nyerah aja lo sama gue,gue bakalan lepesin lo" kata roy inggin menendang cowok tadi tapi secepat kilat cowok itu menggelak

"Arghhh...lo pikir gue takut sama lo ha gue revano adipati sanjaya nggak ada di kamus gue nyerah begitu aja sama banci" kata vano dgn wajah super dinginnya yang begitu mempesona pakaian yang berantakan rambut yang acak-acakan yang tidak mengurang ketampan malahan menambah ke tampanan yang bisa membuat wanita mana pun meleleh.

"Eh lo bakalan kalah sama kami lo sendiri dan kami banyak coyy" kata roy lantang yang membuat temen² ketawa.

"Kata siapa dia sendiri" kata seseorang yang di belakang revano yang mendekati mereka.

"Haaa lo pikir kami takut apa sama lo cuma sesosok wanita lemah kayak lo ha" kata sandi teman roy yang memgundang tawa.

"Masak ia sih emang lo nggak kenal gue apa emm kayaknya gue harus memperkenalkan diri sebelum olahraga ringan" kata wanita itu wajah imutnya

"Woyy fit masak ia lo mau bantu gue lo liat mereka rame sebaiknya lo pulang deh bobok cantik di ranjang lo" guman vano pelan dgn kesal

"Eh nyet bentar napa gue blm kenalin nama gue"kata cewek itu ketus

" woyy malah rapat lo pada"kata roy membentak

"Slow kak roy masak iya sih lo nggak kenal ama cewek cantik sejad raya ini sih" kata cewek itu percaya diri.

"Haa lo kenel gue" kata reza terkejut.

"Ya iya lh tiang gue kan adek lo oon" kata fitri dengan santai sambil membuka helmnya

"What!!!,lo ngapain kesini ogeb pulang sana ya ampun punya adek satu ribet amet sih" kata roy pusing yang membuat temen² roy binggung.

"Ya elah kak gue mau olahraga bentar napa" kata fitri dengan puppy eyes nya

"Nggak gue kasian ama temen² gue nanti, gue mau lo pulang kalau nggak gue aduin ama bonyok kalo nggak lo pulang" kata roy panjang lebar.

"Mau aduin,aduin aja gue nggak peduli malahan lo yang di marahin tiang" kataku fitri santai

"Stop!!!" kalian ini ya jadi nggak kita berantem nya"kata vano melerai perdebatan kedua kakak adik itu.

"Nggak dari pada kita olahraga baek kita pulang kak" kata fitri santai.

"Dek lo kenal ama ni anak" kata roy menunjuk vano.

"Iya kak dia kan temen aku di sekolah laen" kata ku melirik vano

"Sorry bro gue kira lo yang sudah buat adek gue nanggis" kata roy dengan wajah bersalah

"Nggak apa² kok gue tau lo itu mau ngelindungin adek lo gue paham" kata vano

"Gila ni cowok belum pernah ngerasain bogem gue apa gerutu fitri di dalam hati.

"Ohh iya kak aku mau nggomong ama ni anak"

"Iya bentar aja tapi"

"Oke"

"Eh lo ayok" kata ku dengan senyuman manis.

kayaknya tempat ini aman bisa lh buat ni anak gue tonjok sekali.

"Apa" kata vano ketus

"Gue kasih tau lo ya jangan pernah lo tunjukkin lagi muka monyet lo itu" kata fitri dengan wajah merah menahan amarah.

"Ternyata lo belom bisa move on dari gue" kata vano dgn wajah ngeledek.

"Masih untung gue dtng tadi kalo nggak lo udah terbaring sekarat dirumah sakit ogeb" kata fitri dengan santai.

"Haaa" kata vano kaget

"Gue cuma mau bilang good bye dan sejak kapan kita pacaran nyet, bukkhh!!! Dan ini tanda perpisahan buat gue" kata fitri sambil melenggang pergi dari situ tidak peduli dengan vano yang menahan kesakitan

"Gue bakalan dapetin lo fit itu janji gue buat lo" kata vano dengan senyum manisnya

Bersambung.......

Dari Benci Menjadi CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang