*Biip*
*Biip*
*Biip*
"Apaan sih, berisik banget!" dengan setengah sadar tangannya mencari-cari smartphone-nya yang terkubur ke dalam berbagai kertas berserakan di atas meja. Kiriya yang baru bangun tersebut mengucek matanya untuk memperbaiki pandangannya biar lebih jelas lagi. Dia lebih memilih untuk bangun dari lantai terlebih dahulu lalu mencarinya. Ketemu.
Masih belum sepenuhnya bangun dia mencari tempat duduk untuk menopang tubuhnya yang lunglai karena energinya belum 100% penuh. Membuka kunci lalu menggeser bagian atas ke bawah melihat betapa banyak sekali notifikasi yang masuk ke smartphone-nya, dari situs facebook, twitter, youtube, dan situs-situs berita yang tidak penting lainnya. Satu persatu dia menggeser ke kiri notif-notif tersebut sampai akhirnya dia melihat ada notif pesan yang cukup banyak.
Tidak heran lagi jika yang mengiriminya pesan itu jika bukan teman sekantornya menangih dokumen yang belum diselesaikan, atasan yang minta bantuannya, maupun grup chat yang isinya promosi, kirim video lucu atau endorsement. Namun ada satu pesan masuk tak memiliki nama, nomer yang tidak tercantum dalam kontak smartphone Kiriya. Pesan yang sangat membuatnya kaget seakan energinya langsung terisi penuh.
"Hah?! Siapa nih!!" emosinya mulai terluap perlahan. Mengetik setiap huruf menjadi kata dan kalimat lalu mengirimnya.
*Biip*
Selang beberapa menit saja pesan baru pun masuk.
"Nih orang ngajak ribut ya!" emosinya semakin meninggi. Maklum Kiriya adalah tipe orang yang emosian apalagi dengan orang yang tidak dia kenal.
*Biip*
*Biip*
Dua notifikasi pun berbunyi.
Kekesalannya memuncak hingga membuatnya tak segan mengirim pesan dengan teks berhuruf kapital semua. Tidak ragu lagi untuk berkata kasar.
Dia sudah mengirimnya namun pesannya tidak dibaca. Sedang offline. Kiriya yang tidak sabaran menunggu jawaban berusaha menanyakan nomer tidak dikenal itu. Pertama ia menanyakannya pada Emu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feelings
FanfictionEmu Houjou akhirnya lulus dari masa koas-nya, banyak yang mengucapkan selamat kepadanya tak terkecuali pria yang selama ini selalu berada di belakangnya, Kujo Kiriya. Pallad mencoba mengajak seseorang untuk bergabung, siapakah dia? Apa yang terjadi...