23

718 86 7
                                    

"Minhyuk oppa, mengapa semuanya tiba-tiba terasa begitu berat?".

Soojung menyandarkan kepalanya di pundak Minhyuk, kepalanya terasa begitu berat memikirkan Sehun, Chanyeol, Taehyung dan Jungkook. Beruntunglah Minhyuk tidak ikut memberikan beban di kepalanya. Meskipun Soojung tau jika Minhyuk juga ikut serta merasakan sakit hati saat ditolak dengannya.

"Hah, lebih baik kau memikirkan dulu kesehatanmu. Keluarlah dari rumah sakit terlebih dahulu baru akhirnya menyelesaikan permasalahanmu".

"Hahh resiko orang cantik ternyata seperti ini. Mengapa jadi banyak sekali yang menyukaiku? Aigo sepertinya aku akan sangat cocok untuk membintangi iklan produk kecantikan kan oppa?"

Tak! Minhyuk menyentil kening Soojung hingga membuat Soojung memekik dan mengusap keningnya.

"Yak terus saja berkhayal hingga akhirnya mimpimu menjadi kenyataan. Aku serius, benar-benar serius. Kau harus segera pulih dan keluar dari rumah sakit ini, ah rasanya lelah sekali harus selalu menemanimu di rumah sakit ini. Apakah aku harus selalu mendengarkan omong kosongmu?"

"Yak! Kenapa oppa menjadi begitu menyebalkan hah? Appo! Jinjja jinjja appo! Kalau oppa tidak mau menemaniku pergilah, aku akan menelfon Yifan oppa. Aku yakin jika naga cina itu akan segera datang ke Korea jika aku memintanya". Soojung bersedekap dan memasang wajah cemberutnya, sementara Minhyuk mencebikkan bibirnya.

"Kau ingin Yifan hyung ke Korea dan meninggalkan pekerjaannya disana? Aigo Jung Soojung masih saja seperti anak kecil. Oh ya, apakah ada kabar dari Joy?"

"Molla, aku tidak pernah mendengar kabar darinya. Terakhir kali aku mendengar berita jika kesehatannya sudah lebih baik. Ah jujur saja aku merindukan persahabatan kita yang dulu. Tidak bisakah kita kembali bersahabat seperti dahulu saja? Aku lelah, benar-benar lelah dengan semua ini".

"Seandainya saja kita bisa lebih cepat memahami perasaannya Joy, aku yakin jika kita tidak akan berakhir seperti ini. Mian Jung, hanya karena ku hubungan persahabatan kita harus berakhir seperti ini".

"Bahkan ini bukanlah kesalahan oppa, aku benar-benar berharap jika pada akhirnya Joy dapat menerima permintaan maaf dari kita. Ah aku benar-benar merindukannya oppa".

Soojung menarik nafas dalam dan menghembuskannya secara kasar. Berharap jika satu dari sekian banyak masalah yang sedang ia hadapi bisa menguap begitu saja. Jika saja ia dapat mengulang waktu dan kembali ke masa dimana hanya ada Minhyuk dan Joy dalam hidupnya pasti akan dia lakukan apapun untuk kembali ke masa itu. Namun apa yang telah berlalu pun tak akan mampu diputar kembali.

Sementara itu didepan pintu kamar rawat Soojung yang tidak tertutup sempurna seseorang berdiri disana. Mematung mendengarkan pembicaraan keduanya, hingga akhir menutup mulutnya begitu rapat dan berlalu meninggalkan keduanya.

***

"Jung Soojung, kenapa sulit sekali membuka hatimu untukku? Kenapa? Bukankah selama ini semua perjuanganku seharusnya sudah cukup untuk membuatmu menyadari perasaanku?"

Taehyung memandang fotonya dan Soojung yang diambil beberapa hari sebelum pertandingan Soojung berlangsung. Kakinya terasa berat untuk datang ke rumah sakit tempat Soojung dirawat. Sebenarnya Taehyung bisa saja datang kesana dan menjenguk Soojung, namun hatinya masih saja tidak bisa berdamai dengan kenyataan.

Jung Soojung mencintai Oh Sehun dan Oh Sehun mencintai Jung Soojung, maka tamatlah cerita angan-angannya akan Kim Taehyung mencintai Jung Soojung dan Jung Soojung mencintai Kim Taehyung. Jangankan dicintai, membuat Soojung peka dengan perasaannya saja Taehyung yakin butuh waktu bertahun-tahun lagi. Namun dengan ironisnya, Oh Sehun datang dalam cintanya yang rumit dan memangkas habis harapan yang selama ini selalu ia pupuk dan berharap suatu saat benar-benar berkembang.

Ingin rasanya Taehyung menyalahkan takdir yang membuatnya menyukai Jung Soojung si gadis keras kepala yang selama ini sering membuatnya sakit kepala karena terus memikirkan 1001 cara untuk mendapatkannya. Taehyung sadari jika ia tidak akan pernah bisa menyalahkan perasaan Soojung karena akhirnya tidak memilihnya. Namun nyatanya ia belum siap untuk melepaskan Soojung begitu saja setelah beberapa tahun ini berjuang sendirian. Bukankah berjuang sendirian itu sakit dan melelahkan?

Jika Taehyung mau maka ia bisa saja berkencan dengan gadis-gadis lain yang selama ini mencoba untuk mendekatinya. Namun hatinya begitu lemah akan senyuman Soojung, baru saja berniat untuk pindah haluan namun senyuman Soojung bagaikan badai yang menghantam perahunya. Hilang sudah keinginannya untuk berpindah hati dari Soojung dan kembali menjadi budak cintanya.

Taehyung menatap nanar foto Soojung di ponselnya. Haruskan Taehyung menyerah akan cintanya dan membiarkan Soojung bahagia bersama Sehun? Atau haruskah Taehyung memilih jalan yang berbeda dari yang dilakukan oleh Minhyuk dan membiarkan Soojung bahagia bersama Sehun?

Tolong jangan berfikir jika Taehyung tidak mengetahui akan cinta segitiga yang terjadi antara Minhyuk, Soojung, dan Sehun karena nyatanya selama ini Taehyung selalu mengamati semuanya dalam gelap hingga tidak ada seorang pun yang mengetahui keberadaannya.

***

Suasana restoran ini nampak canggung tak seperti biasanya saat kedua sahabat lama ini bergabung dengan beberapa pelanggan lainnya. Jika biasanya terdapat canda tawa dan obrolan khas anak remaja seusia mereka keluar begitu saja dari mulut keduanya, namun berbeda dengan saat ini. Oh Sehun dan Park Chanyeol duduk berhadapan selama setengah jam namun tidak ada kata-kata yang keluar dari mulut keduanya. Keduanya masih sibuk dengan fikiran masing-masing tanpa memperdulikan lawan bicaranya.

"Oh Sehun"

Jengah akan situasi yang canggung dan dikarenakan memang mulutnya yang sepertinya memang sudah diprogramkan oleh Tuhan untuk selalu berbicara, akhirnya Chanyeol menegur Sehun. Ia yang mengundang Sehun untuk datang kemari maka ia harus bertindak gentle untuk menyelesaikan permasalahannya.

"Ne, hyung?"

"Aku ingin meminta maaf, setelah aku fikirkan apa yang telah aku lakukan salah.  Aku minta maaf karena bertingkah kekanakan dan menjauhimu hanya karena permasalahan seperti ini. Aku hanya terlalu dibutakan oleh perasaanku kepada Soojung dan akhirnya mengabaikan perasaan sahabatku. Aku sudah merelakan Soojung untukmu tapi berjanjilah jika kau akan menjaganya dengan baik".

Chanyeol menyeruput lattenya setelah mengeluarkan kata-katanya. Rasanya lidahnya begitu kelu dan tenggorokannya begitu kering. Bukan, bukan karena Chanyeol menyesal telah merelakan Soojung. Tapi Chanyeol baru menyadari jika kalimatnya begitu keren, seolah-olah jika ia adalah kakak lelaki Soojung yang hendak memberi izin kepada Sehun untuk menikahi adik kesayangannya.

Sedangkan Sehun terperanjat memikirkan perkataan Chanyeol. Jadi Chanyeol meminta maaf dengannya dan melepaskan Soojung begitu saja? Ya ampun sedari tadi Sehun telah merangkai kata-kata yang sekiranya pas untuk berbicara dengan Chanyeol dalam rangka untuk mengibarkan bendera peperangan secara adil untuk mendapatkan Soojung.

"Hyung, kau benar-benar serius akan melepaskan Soojung begitu saja? Apakah kau yakin hyung?"

"Tentu saja aku yakin, aku telah menyadari jika rasa cintaku kepada Soojung hanya seperti rasa cinta seorang kakak terhadap adiknya. Soojung begitu mirip dengan noonaku sehingga aku salah menerka perasaanku. Lagi pula kisah cinta yang rumit ini bukanlah prioritas untukku. Aku hanya ingin merawat noona dan menyembuhkannya. Kau tau? sekarang noona sudah mulai berbicara denganku, mendengarkan keluh kesahku. Bukankah merawat noona adalah prioritasku Hun?"

Sehun tersenyum mendengar perkataan Chanyeol, sudah lama Chanyeol berusaha untuk dapat berkomunikasi kembali dengan noonanya dan sekarang keinginannya telah terwujud. Sehun dapat melihat pancaran kebahagiaan dari mata sahabatnya. Inilah Park Chanyeol yang selama ini ia kenal. Sehun harus berterima kasih kepada Yoora noona karena telah berbicara dengan Chanyeol.

"Hyung gomawo, aku akan segera menjenguk Yoora noona untu mengucapkan rasa terimaksihku. Hyung tenang saja aku akan menjaga Soojung, aku tidak akan menyakitinya hyung".

"Ne, kau memang harus menjenguk noona. Tapi Sehun, bagaimana dengan Taehyung? Aku tau jika diantara kami yang menyukai Soojung maka Taehyung lah yang paling menyukainya. Kau tau kepribadian Taehyung kan? Bukankah kau seharusnya menghawatirkannya?".

Perkataan Chanyeol sukses membungkam mulutnya. Benar, bukankah seharusnya Sehun menghawatirkan Taehyung saat ini?

***

5 Juni 2018
Bunga

Taekwondo LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang