Aula INHS
"Beresinnya yang hati-hati yah!"ucap Rian memperingatkan.
Sekolah kami baru saja menyelesaikan kegiatan pameran seni. Rian sang ketua panitia tak henti-hentinya memperingatkan agar semua berhati-hati dalam membereskan barang yang telah digunakan dalam kegiatan pameran.
Brukkk,,,, aku tanpa sengaja menjatuhkan karya seni yang habis dipamerkan.
"Gue kan udah bilang yang hati-hati dong!"ujar Rian sambil marah di depan wajahku.
"Maaf gue gak sengaja"ucapku sambil merapihkan karya seni yang tadi berjatuhan.
"Kalo jadi panitia itu jangan ceroboh dong!"ujarnya kembali.
"Gue gak minta jadi panitia, justru elo yang milih gue supaya jadi panitia."ucapku mengingatkan sambil menatap lekat wajah Rian.
"Nyesel gue milih elo jadi panitia. Dari dulu elo emang gak BERGUNA."ujarnya sambil menekan pada kata terakhirnya.
"Kalo gitu jangan pernah milih gue jadi panitia lagi!"ucapku dengan menahan air mata.
"GAK AKAN PERNAH"ujarnya lalu pergi dengan membawa karya seni, meninggalkanku yang dipermalukan di depan panitia lain.
Aku mengambil tasku dan langsung berlari keluar aula.
"Ra, harusnya elo gak usah ngomong kaya gitu ke Rian!"ujar sahabatku Ocha yang ternyata mengejarku.
"Terus gue harus ngomong apa?"ucapku dengan air mata yang jatuh, setelah dari tadi mati-matian kutahan.
"Tapi itu malah buat elo makin terlukakan?"ujarnya sambil mendekat padaku.
"Terus kapan elo bisa lupain masa lalu elo?"lanjutnya.
"Gue gak mau bahas hal itu lagi Cha!"ucapku sambil mengusap air mataku.
"Terus, elo mau hidup dengan masa lalu itu terus menerus?"tanyanya sambil memegang pundakku.
"Cukup Cha. Gue gak mau bahas itu lagi. Dan sekarang gue mau pulang."jawabku dengan langsung meninggalkannya menuju pos satpam.
30 menit kemudian
Setelah menunggu cukup lama akhirnya jemputanku datang.
Aku langsung masuk ke dalam mobil dan duduk.
"Pak tolong puter lagu ini di radio!"pintaku kepada pak supir agar memutar lagu tersebut pada radio yang ada di dalam mobil.
"Non kenapa? Lagi sedih yah?"tanya supirku.
"Gak papa pak. Cuma aku pengin pulang aja."jawabku, lalu di iyakan olehnya.
Mobilpun jalan. Aku memejamkan mataku sambil mendengarkan setiap lirik lagu korea yang tadi ku minta untuk diputarkan.
Aku hanya menghabiskan waktu seperti itu, sambil menunggu untuk sampai di rumah.
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe Happy Ending
Novela JuvenilHati yang terus tersakiti oleh cinta masa lalu, akankah takdir indah datang kepadanya?