Riana duduk menatap jari tangan yang kini tidak polos lagi tersemat cicin yang indah menghiasi jari manisnya. Pikiranya melayang kembali saat kemarin. Ia terkekeh sendiri." Koen nang apa sih gemuyu bae kae sampe di delengi bocah cilik wis mana bae melas tukang'e urung padah mangan kae sekalian gawa panganane. " kata ibu Riana
( kamu kenapa ko tertawa terus itu sampe si lihati anak kecil yuk kesana saja kasihan pekerjanya belum makan itu bawa sekalian makananya. )" Iya ma, riana bawa yang mana? " kata Riana
" wes koen gawa teko karo rantam ijo " kata ibu Riana (sudah kamu bawa cerek sama rantam hijau)
.....
Setelah ia di phk calon suami nya itu ia pulang ke Tegal untuk membangun toko untuk kedua orangtua nya. Ia tak menyangka uang pesangon yang tertulis senilai dua ratus juta rupiah namun tentu tidak semua itu murni dari uang pesangon mustahil uang pesangon yang biasa terima di perusahaan hanya senilai lima puluh juta saja tapi lainnya tentu bukan asli uang pesangon, tapi sekeras apapun Riana menolak tetap saja si kepala batu itu mencari alasan sampai Riana mengaguk. Sampai di tempat pembangunan Riana meletakan makanan di tempat yang di sediakan untuk istirahat para pekerja .
" Mana dundang bapamu li ngomong liren ndisit. " peritah ibu Riana. ( sana panggil bapa ( ayah) bilang istirahat dulu)
" ia ma riana ke sana dulu. " kata riana sambil berdiri riana pergi ke ayahnya untuk memanggil.
...
" Bapa itu istirahat dulu makananya sudah siap. " kata Riana
" bapa bapa mene liren ndisit mangan ndisit. " bapa Riana menyuruh pekerja untu istirahat
( bapak bapak sini istirahat dulu makan dulu)" bapa Riana mau cek lokasi ya pa mau lihat udah sampai mana " kata Riana
" Ya wis mana sing ati ati bapa pan mangan " kata bapa riana ( ya sudah sana hati hati bapa mau makan)
Riana berjalan menyusuri tempat impianya impian yang menjadi nyata betapa gembira saat tembok kokoh ini akan segera kuda kuda malam ini , toko yang di harapkan dapat membatu perekonomian ayah dan ibunya. Ponsel Riana bergertar di sakunya
Ia tersenyum melihat siapa yang menelefonya." Assalamualaikum " kata Defan
" wailkum mussalam " kata Riana
" kamu lagi apa? " kata Defan
" ini lagi di pembangunan toko " kata Riana
" udah sampai mana pembangunanya sayang ? " Tanya Defan
" udah mau kuda kuda " kata
Riana" maksudnya? Kuda kuda? " kata Defan
" ih aku lupa kamu bukan orang sini jasi gak tau. Maksudnya itu udah mau pasang genteng jadi nanti malam ada slamatan di toko " kata Riana
" oh ya udah kalo begitu tunggu aku yang malam ini aku mau ke rumah kamu slamatan sekalian Fandi rindu kamu katanya mau ketemu ibunya " kata Defan
Muka riana memerah ia teringat kata Defan ibunya Fandi berarti istrinya Defan.
" Iya aku tunggu " kata Riana
" sayang udah ya aku ada rapat sama klien assalamualaikum " kata Defan
" waikummusalam " kata Riana
.....
Deru mobil sampai di pekarangan depan rumah orang tua Riana. Dengan seyum orang tua Riana menyambut Defan dan Fandi sedangkan Riana tengah menyeduh teh poci di dapur.
" Silakan duduk nak defan " kata bapa Riana
" kakek mama mana? " kata Fandi
" itu mama " kata bapak riana, sambil menunjuk riana yang membawa nampan.
" mama Fandi kangen " teriak fandi sambil berjalan dan memeluk
" Ah tante juga kangen " kata
Riana" Ko mama panggilnya tante si "
kata FandiSemua tertawa mendengar rajukan Fandi pada Riana. Mereka semua senang lantaran Fandi dapat menerima Riana untuk menjadi ibu sambungnya. Bahagia itulah kiranya. Makin terasa larut malam udara kian dingin. Setelah slamatan defan memutuskan untuk pulang ke Jakarta .
" Nak Defan tidak mau menginap? Ini sudah malam lho. Nanti biar nak Defan menginap di rumah buliknya Riana atau mau di antara ke hotel " kata ibu Riana
" Tidak usah bu pak saya harus ngantor besok siang saya hanya minta doa agar selamat sampai tujuan " kata Defan
" Ya sudah kalo itu keputusan nak Defan , bapak sama ibu cuma berpesan hati hati, kalo di perjalanan kiranya ngantuk berhti dahulu " kata bapak Riana
" Kalau begitu Defan permisi pak bu maaf Defan merepotkan bapak sama ibu karena Fandi ingin menginap. " kata Defa
" Kami malah seneng dengan Fandi menginap di sini asal tidak menggangu sekolahnya , ia kan pak? " kata ibu Riana
" iya betul, Riana ada yang mau kamu ucapkan sama defan? " kata Bapa Riana.
" hati hati di jalan " Kata Riana
" ya sudah bu pa Ri, permisi saya pulang assalamualaikum "kata Defan
" waikummusalam " jawab bapa ibu dan Riana.
Defan berjalan ke mobil dan membuka pintu mobil, namun sebelum masuk ia berbalik dan melambaikan tangan sambil tersenyum.
Jangan lupa dukung cerita ku ya dengan vote dan commen cerita ini khusus yang ikhlas. 😁😍😍😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Iloveyou My Boos
RomancePertemuanya dengan pencuri kecil yang membawanya pada seseorang yang mampu membuat debar. jantungnya terasa dua kali lipat. Dan apa kah dia mampu mencintainya setelah mendiang istrinya. "heh pencuri pencuri pencuri" teriaknya dengan bahasa ind...