Tujuan hidupku tidak pernah terarah sebelumnya, aku hanya mengikuti arus kemana membawa ku pergi.
Tapi hidupku tiba-tiba berubah karena yang menimpa keluargaku akibat ulah seseorang.
Tujuanku satu-satunya saat itu adalah menjadi sepertinya.
Dia adalah satu-satunya inspirasi yang aku punya.
Orang tua ku bilang kemampuan dan kecerdasannya adalah sebuah keajaiban yang hanya datang 10 tahun sekali dan aku percaya itu. Karena aku telah melihatnya sendiri bentuk dari kecerdasan tersebut.
Namun kecerdasar itu ternyata tidak selalu membuat seseorang bahagia, stress yang berkepanjangan dan perilaku di luar nalar menjadi bentuk paling sering muncul akibat kecerdasan yang berlebihan.
Aku tidak pernah menginginkan hal ini, aku tidak pernah berharap bertemu lagi dengannya setelah ibuku meninggal! Dia hanyalah sebuah fana bagiku dan Risty. Hanya sekeping masalalu yang tidak perlu kembali di ingat.
Sial!
Umpatan demi unpatan terus berkeliling di otakku tak kala mataku tetap menatap pria brengsek yang sayangnya memiliki nama belang sama dengan ku.
Dia adalah anak pertama dari ibuku.
——
"Sudah lama sekali ya kita tidak bertatap muka seperti ini lagi, bagaimana kabarmu Fread?" senyuman lebar terbit di wajahnya seakan-akan dia tengah bersungguh-sungguh menanyai kabarku.
Ya setidaknya itulah yang orang lain lihat, tapi tidak denganku.
"Kabarku buruk sekali setelah tau kau masih hidup" oke, aku mulai berkata sarkastik padanya. Walaupun itu tidak akan berpengaruh apapun padanya, aku sedikit lega telah menyuarakan sebagian kecil dari isi otakku.
Ketika aku tengah 'bercengkrama' dengan saudaraku ini, Gin berjalan mendekat. Tentu saja dia akan berjalan ke arah Areis.
Akhirnya aku tau kenapa Gin selama ini sering menempeliku, itu bukan hanya karena obsesinya untuk mengalahkanku. Itu karena dia adalah anjing dari Areis.
Mereka terlihat tengah berdiskusi namun tanpa berbicara, semacam gestur tubuh yang berbicara.
Suara debaman sangat keras berhasil menyita perhatian semua orang yang berada di tempat ini, termasuk aku sendiri.
Suaranya terdengar seperti suara benda tumpul yang jatuh dari ketinggian seribu kaki atau lebih.
Seketika ruangan ini menjadi gelap, tidak ada sedikitpun cahaya yang dapat ku lihat. Dan aku tahu ini bukan pertanda baik."Kenapa kau terlihat waspada Fread? Tenang saja, tidak akan terjadi apapun selama kau menuruti perintahku." suara itu, iya. Areis, pria brengsek itu membisikkan kalimat yang tidak aku mengerti.
Sekitar 10 menit aku menikmati kegelapan yang menurutku sedikit aneh ini, cahaya kembali tertangkap oleh mataku. Kalian tahu? Sekarang aku sudah berada di tempat yang berbeda. Dan hanya ada 5 orang di tempat ini termasuk aku.
Mereka adalah, Areis, Gin, Kai, dan Risty.
Tunggu?! Risty?"Kau tidak perlu seterkejut itu Fread" ya, dia berucap padaku dengan tatapan penuh waspada.
"Fread? Sudah lama aku ingin bertanya padamu. Siapa kau sebenarnya?"
Pertanyaan itu muncul dari bibir Risty, semua orang terlihat setuju dengan pertanyaannya yang menurutku cukup bodoh."Menurutku itu tidak perlu di jawab"
Dan sepertinya mereka semua tidak sependapat dengan ku, tatapan menuntut mereka semakin kentara terlihat.
"Kalau begitu aku ganti pertanyaanya, darimana asalmu?"
Aku tidak mengerti dengan mereka berempat! Apa yang mereka coba lakukan? Aku tidak terkena amnesia atau apapun itu yang berkaitan dengan memori."Sebenarnya aku ingin mendengarnya langsung darimu Fread, tapi sepertinya kau juga tidak tahu siapa dirimu sendiri."
Risty mengambil sesuatu dalam tas yang entah sejak kapan ada di tangannya tersebut, ia mengeluarkan sebuah kertas foto.Dia menunjukkan foto tersebut padaku. Itu foto Risty, Areis, Ibu dan seorang pria asing. Tidak ada aku di dalamnya.
"Oke, waktu kita tidak banyak sekarang. Kami ingin bertemu dengan Freadrick Norbert sekarang juga" Areis berteriak di depanku dengan menyebutkan nama yang tidak aku kenali.
Norbert?
Entahlah, aku seperti pernah mendengar nama itu.
"Aku yakin kau tidak asing lagi dengan nama itu bukan?" seringai menyebalkan muncul di wajahnya dan itu semakin membuatku muak.
"Aku tidak tahu"
Kekehannya menggema di seluruh ruangan ini. Ya, menyebalkan.
"Baiklah, langsung saja. Apa kau bisa bertukar tempat dengan Freadrick Norbert sekarang? Atau jika boleh ku sebut dengan dirimu yang satunya Fread?" Areis mengetahui semuanya, ya. Dan aku tidak terlalu terkejut mengenai hal itu.
Namun sekumpulan memori memenuhi otakku seketika, yang membuatku sedikit pusing. Gambaran wajah yang tidak asing bagiku terlihat jelas dalam pikiranku. Dia terlihat seperti, aku.
Seseorang seperti mengambil alih tubuhkan dan setelah itu aku tidak bisa berbuat apapun, aku hanya bisa mendengar suara Areis dan Gin dari telingaku.
Dan aku tahu, kini diriku yang lain tengah mengambil alih tubuhku.
------
"Akhirnya kau keluar juga, aku sudah lama menunggu mu Freadrick" itu adalah suara Areis. Ya, dia kembali menyebutkan nama itu.
"Ketahuan ya? Padahal aku ingin rahasiaku tersimpan lebih lama lagi" aneh rasanya jika mendengar suaramu sendiri tanpa bicara.
Dia terdengar sepertiku, tentu saja, dia bagian dari diriku sendiri.
"Apa kau bisa menjelaskan kepada kami siapa kau sebernya?" todong Risty pada 'aku' dengan penuh penekanan.
Tidak tahu kenapa 'dia' hanya terkekeh kecil mendengar pertanyaan Risty.
"Bagaimana ya? Oke, karena kalian sudah cukup tanggap membongkar kedokku, aku akan menjelaskan siapa aku dan apa yang sebenarnya aku lakukan disini. Fread? Kau bisa menyimak ini baik-baik" 'dia' berbicara padaku yang notabennya ada dalam dirinya sendiri? Ah, sudah lah!
"Namaku Freadrick Norbert, seorang penjelajah waktu. Aku datang dari awal mula sistem Core di terapkan. Greg Norbert, kalian pasti tahu, dia adalah adikku. Dan ya, aku meminum obat APTX dan menanamkan sebuah sel di tubuhku, yang dapat memperbaharui dirinya sendiri. Dan jangan lupa, aku minta maaf mengenai ibumu Areis, aku tidak sengaja mencabut hatinya karena aku sangat membutuhkannya saat itu" Sebuah pernyataan cukup panjang di katakan oleh 'diriku' yang menyebut namanya sendiri dengan Freadrick itu, dengan nada riang.
Seakan tersambar petir, sejuta ingatan tiba-tiba aku dapatkan. Dan ya, semua yang 'dia' katakan memang benar adanya.
Sebuah ingatan ketika aku dengan sengaja membedah tubuh perempuan yang selama ini aku sebut Ibu itu, tergambar jelas. Ingatan mengenai diriku yang selama ini aku lakukan sebelumnya.
Ingatan ketika aku menyelamatkan Greg Norbert di London dari kejaran polisi.
Aku menyelamatkannya, dan membawanya ke masa depan. Dan menjadikannya adikku.
Ingatan ketika aku memutuskan untuk pergi ke masa depan, dan membuat sebuah drama yang menarik terlintas. Dimana aku sengaja membuat diriku lupa akan siapa identitas asliku.
Kini semuanya terbongkar dan kembali teringat.
—End—
(1 Oktober 2017—1 Mei 2019).
Ahahaha
Next chapter —>
epilog (Freadrick Norbert)
Update?
Kapan-kapan~~
KAMU SEDANG MEMBACA
World Freak (END)
Ficção CientíficaGenre : Science Fiction, Psychology, school, Comedy etc. Tahun 20XX adalah tahun dimana ilmu pengetahuan paling utama. Seseorang yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup dianggap sampah masyarakat. Kasta tertinggi di dunia ini ditentukan dari seb...