"Eeeee.....eeehhh!,Aduh!"
Sejujurnya Karla sangat tidak minat untuk mengendarai motor menuju sekolah.Tapi,karna kedua orang tuanya memaksa dengan mengomel,mau tak mau Karla harus mengendarai motor menuju sekolah untuk hari ini.
Flashback on.
"Kenapa kamu gamau bawa motor?," Tanya sang Bunda ketika keluarganya tengah berkumpul di meja makan untuk sarapan,sebelum keluar dan melakukan aktifitas masing masing.
"Males Bun," Jawab Karla setelah menelan kunyahan roti bakar rasa strawberrynya.
"Males kenapa coba?,lebih enakan naik motor daripada naik angkot,kamu harus jalan dulu beberapa langkah,baru sampai depan sekolah!" Jelas sang Bunda yang mulai terdengar nada omelannya.
Karla hanya diam saja,enggan menjawab.
"Lagian udah di beliin motor buat sekolah biar enak,malah ga di pake!" Timpal sang Ayah,yang mulai ikut ikutan mengomeli Karla.
"Jual aja kalo gitu motornya" Cetus sang Bunda dengan nada mengancam.
"Yaudah jual aja" Celetuk Karla dengan mudahnya.
"Kalo gamau motornya,kenapa waktu itu minta?" Tanya sang Bunda sedikit kesal.
"Orang Karla ga pernah minta buat beliin motor ko,kan Bunda Ayah yang tiba tiba langsung beliin aku motor,langsung ajak aku ke diller motor,suruh aku milih mau motor yang mana,iyakan?" Jelas Karla kurang setuju dengan ucapan Bundanya.
"Tapikan kamu milih juga,iyakan?" Balas sang Ayah,yang sepertinya ingin memojokkan Karla.
"Ya iya..." Ucap Karla pelan."Tapikan itu juga di paksa sama Bunda Ayah" Sambungnya tak mau kalah.
"Lagian kamu tuh aneh ya," Kata sang Ayah heran."Di luar sana banyak remaja kaya kamu yang maksa minta dibeliin motor sama orang tuanya,lah kamu?,kebalikannya!,kamu tuh aneh tau ga?" Lanjutnya terheran heran.
Karla hanya diam saja,karena memang itu benar apa adanya.
"Pokoknya pagi ini kamu ke sekolah naik motor!" Paksa sang Bunda penuh penekanan.
"Gamau Bun.." Tolak Karla langsung.
"Pakai motor!." Paksa sang Bunda lagi,penuh penekanan.
Karla hanya dapat menghela nafasnya,pasrah."Iya iyaa"
Flashback off.
Karla memang tidak pernah menuntut orang tuanya untuk membelikannya motor.Di saat banyak anak remaja seumurannya ingin sekali bisa naik motor dan ingin sekali di belikan motor.Karla kebalikannya,ia sangat tidak minat belajar naik motor dan tidak ada rasa ingin di belikan motor.Hal itu membuat kedua orang tuanya terheran heran.Karna tak mau Karla akan menyesal kemudian hari,karena tidak bisa naik motor,maka dari itu orang tua Karla memaksa Karla untuk belajar naik motor.
Dan dengan paksaan serta sindiran sindiran yang di berikan pada Karla tiap harinya.Akhirnya Karla mengalah,mengikuti apa kata orang tuanya,memilih salah satu motor,dan belajar motor dengan kapannya ia tentukan sendiri,yaitu tengah malam tepat,di mana komplek benar benar sepi.
Padahal Karla belum benar benar bisa naik motor,ia masih cukup gerogi mengendarai motor.Tiap kali ada motor yang menyalipnya,Karla merasa akan oleng,dan ketika Karla berada di antara motor motor,ia merasa gugup dan bingung.
Lalu sekarang?,lihat saja,betapa bodohnya Karla yang motornya harus menabrak sebuah pohon di parkiran sekolahnya.Padahal pohon itu berada di pinggir,dan jalan muat untuk di lalui motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Whom Does Your Heart Fall ?
RastgeleJudul sebelumnya 'Ashley Karla' dan kini berubah menjadi 'To Whom Does Your Heart Fall ?' 💨 Perjalanan cerita : menuju ending ❣❣ ❣❣ ❣❣ ❣❣ ❣❣ Di perebutkan oleh tiga cowok yang sama sama menyebalkan.Pada siapakah Ashley Karla menaruh per...