Awal untuk Akhir

948 28 20
                                    

Alana menyembunyikan dirinya di belakang Keenan saat ini, dirinya benar-benar tidak sengaja menumpahkan jus jeruk di baju Alfi. Alana tahu siapa Alfi, cowok yang jika berbicara bisa membuat korbannya menciut takut karena omongan pedasnya.

"Heh, lo kalo jalan tuh matanya di pake, liat nih baju gue kotor!" Sembur Alfi menunjuk Alana yang menyembunyikan dirinya di balik keenan.

Alana semakin meringsek di belakang Keenan, suasana kantin juga semakin tegang.

"Maaf, aku kan nggak sengaja!" Gumam Alana masih di belakang Keenan.

"Udah Al,dia nggak sengaja kan?" Keenan berujar agar Alfi tidak semakin mengeluarkan omongan pedasnya.

Alfi semakin bersungut, "apanya yang nggak sengaja?liat nih! baju gue kuning semua!"

Alfi mendengus sebelum pergi dari kantin. "Matanya di service dulu sebelum di pake!" Serunya tiba-tiba,dan melengos pergi meninggalkan area kantin.

"Si Alfi Kebanyakan makan seblak level 5 tuh, Nan! " mulutnya lemes banget melebihi samyang! " celetuk Natasya, sebelum menarik Alana untuk pergi meninggalkan kantin.

Alana hanya menurut mengikuti Natasya pergi Dari kantin. Dirinya sudah terbiasa menerima ocehan pedas dari Alfi, ah tak hanya Alana, bahkan Natasha juga sering mendapatkan asupan Yang membuat telinganya panas.

Alana dan Natasha berjalan beriringan di koridor sekolah Yang cukup ramai, di karenakan saat ini sedang dalam jam istirahat.

"Na!" Panggil Natasha tiba-tiba

"Hmm!" gumam Alana

"Lo tahan ya? setiap hari di ocehin Alfi."

"Emang Aku harus ngapain? Mau di lawan juga nggak bakal tambah manis kata-katanya."

"Iya juga."

***

Alana langsung berjalan keluar kelas, ketika bel pulang sekolah berbunyi. Langkahnya terhenti ketika ada seseorang di depannya.

Alana menatap orang itu jengah.

"Minggir! aku mau lewat!" Ketus Alana. Orang itu masih bergeming di hadapan Alana, tidak ada tanda-tanda akan pergi dari tempat itu.

Tidak mau ambil pusing, Alana berinisiatif untuk melanjutkan perjalanannya dengan cara berputar arah. Alana kembali berhenti ketika tangannya di cekal.

"Regan, lepas!" Kamu mau apa sih Sebenernya? " Alana menatap Regan dengan tatapan tidak suka.

"Pulang bareng gue!" Ajak Regan, namun dengan nada terkesan memaksa.

"Enggak!" jawab Alana spontan, dan langsung bergegas pergi dari situ.

Tidak tinggal diam, Regan mengikuti langkah Alana. Alana yang merasa diikuti menoleh kebelakang.

"Kamu!" Tunjuknya pada Regan, "kenapa ngikutin aku?"

"Lo pulang bareng gue ya Na?" Ucap Regan, menghiraukan Alana yang sudah menatapnya marah.

Alana menghiraukan ajakan Regan, gadis itu terus berjalan, sampai di dekat parkiran, Alana terlonjak ketika Regan menariknya paksa.

Alana melotot tak terima pada Regan, "lepasin!" Pintanya pada Regan. Bukan Regan namanya jika menuruti perkataan orang, cowok itu terus menarik Alana menuju motornya.

Dignitate - Short Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang