Part 07

1.2K 148 37
                                    


Love is...

wanting for REAL hugs and kisses





🕊🕊🕊





Semenjak kejadian malam itu, kini status Hina berubah. Dari jomblo menjadi pacaran. Pacarnya Jaemin. Teman kecilnya yang diam-diam ia sukai. Jelaslah Hina seneng, akhirnya dia punya pacar juga, mana dia pacaran sama cowok yang emang dia mau. Temen-temennya pas tau, langsung heboh minta traktiran.

Walaupun begitu, Hina masih merasa ada yang kurang. Mau seberapa banyak dia mengucapkan kata sayang pada Jaemin, cowok itu sama sekali tidak pernah membalas ucapannya. Sedikit maklum sama trauma yang Jaemin alamai, tapi Hina selalu merasa kalo dia percuma pacaran sama orang yang ga bisa membalas perasaannya.

"Pagi," bisik Jaemin dari belakang Hina. Tangan cowok itu melingkar erat di lengannya seolah Jaemin tidak ingin melepaskannya.

Hina mendongak menatap Jaemin yang baru bangun dari tidur nyenyaknya. "Sarapan apa?"

"Kamu," bisik Jaemin sambil menciun telinga Hina di depannya.

"Serius sayang, aku ada kuliah pagi ini" ujar Hina, berusaha melepas pelukan Jaemin padanya.

Jaemin menahan tangan Hina dan bangkit dari posisi tidurnya. Mengecup lembut bibir ceweknya itu dan melumatnya pelan.

Mau tidak mau, Hina tersenyum senang setiap kali Jaemin bersikap manis gini. Rona merah mulai tampak di pipinya.

"Kopi di pagi hari?" tawar Hina begitu lepas dari kukungan Jaemin dan bangkit dari tempat tidur.

Jaemin menggeleng sambil menggulingkan badannya lagi. "Tidak, aku libur hari ini"

Hina mendengus pelan, mengingat kemarin malam Jaemin mengganggu tidurnya. Cowok itu pulang larut dari kantor dan langsung masuk ke flat Hina tanpa pemberitahun.

"Enak banget sih," dengus Hina, kembali menghampiri Jaemin dan duduk di pinggir tempat tidur.

"Ya gitu deh," kekeh Jaemin melihat Hina cemberut, akhir-akhir ini ceweknya itu jarang dapet santai. Kegiatannya di kampus yang mendekati semester akhir membuatnya sering nongkrong di perpus dan jarang bisa keluar bersama teman-temannya.

"Padahal pengen sama kamu. Kangen" ujar Hina manja, memeluk Jaemin yang siap menangkapnya.

"Sama," Jaemin mengecup puncak kepala Hina lalu mengelus rambutnya. "Tar malem kita keluar gimana?" tawarnya.

"Kemana?"

"Jalan-jalan,"

"Boleh deh,"

"Yaudah sana mandi, tar telat" ucap Jaemin, mendorong dahi Hina yang nempel di badannya.

"Iyaa," Hina memanyunkan bibirnya, malas untuk pergi ke kampus di saat dia kangen sama pacarnya itu. Beberapa hari ini Jaemin lembur di kantor, sampe bela-belain ijin di kampus karena proyeknya.

Jaemin tersenyum ngeliat Hina jalan gontai menuju kamar mandi. "Yang bersih mandinya Na, jangan malu-maluin" ujarnya membuat Hina mendengus dan balik badan natap Jaemin sebal dari balik pintu kamar mandi. Status boleh pacaran, tapi Jaemin tetep aja seperti biasa dan makin nyebelin.





🕊





"Heran gue, setiap ngeliat lo di kampus pasti nguap terus" kata Eunbin yang pas lewat depan kelas Hina dan mendapati cewek itu juga sedang berjalan keluar kelas.

"Capek gue, begadang terus ngerjain tugas yang ga abis-abis" keluh Hina.

"Ini lo yang kerajinan apa gimana? Gue nyante-nyante aja tuh"

(✔️) What Is Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang