Pagi ini seperti aku berangkat sekolah. Aku bergegas menuju mobil yang dari tadi telah siap untuk mengantarku menuju sekolah. Saat aku membuka pintu mobil, ada sesuatu di dalam sana.
"Ya ampun kak Liam, ngagetin aja"ucapku dengan terkejut.
"Cepet masuk nanti kita terlambat loh"pintanya sambil menarik tanganku.
"Kakak ngapain di sini?"tanyaku dengan pemasaran.
"Mau berangkat sekolah dong. Emang ngapain lagi?"jawabnya santai.
"Kapan kakak ngurus pindah sekolah?"tanyaku kembali.
"Kemarin"jawabnya.
Aku membulatkan mulutku sehingga berbantuk huruf O yang menandakan bahwa aku mengerti.
Setelah aku duduk dan menutup pintu mobil, akhirnya supirku pun melajukan mobilnya menuju sekolah.
Tidak ada pembicaraan antara kami selama perjalanan. Karena aku yang sibuk mengecek tugas sekolah dan kak Liam sibuk dengan ponselnya.
INHS
Semua pasang mata mengarah padaku dan kak Liam. Mereka saling bertanya siapa pria tampan berkacamata yang berjalan bersamaku.
"Temen kamu pada kenapa sih?"tanya kak Liam padaku.
"Terpesona sama muka kakak"jawabku tanpa mengubah arah pandangku.
"Bisa aja kamu"ujarnya sok ganteng (emang ganteng sih).
"Apaan sih kak sok kecakepan banget deh"ucapku yang mulai geli melihat tingkah saudaraku tersebut.
"Emang gue cakep dari lahir"jawabnya dengan cengengesan.
Aku hanya bisa bergeleng-geleng melihatnya.
"Ahrani my love"panggil kedua sahabatku Rossna dan Keyran dari arah belakang yang membuatku dan kak Liam sontak langsung berbalik.
"Pagi Ahra"sapa mereka berdua.
"Pagi mya friend"jawabku yang langsung bertos ala-ala kami bertiga.
"Eh, kaya pernah lihat deh" ucap Ocha sambil menunjuk kearah kak Liam.
"Iya yah, tapi dimana"lanjut Eyra sambil berfikir.
"Oh iya gue inget, diakan cowok di foto yang ada di kamarnya Ahra. Kalo gak salah namanya...."ucap Ocha sambil mengingat ingat nama cowok tersebut.
"Wiliam"lanjut Eyra.
"Iya bener, namanya Wiliam"Ocha sambil menepuk bahu Eyra.
"Siapa mereka Ra?"tanya Kak Liam padaku sambil berbisik.
"Mereka itu sahabat aku kak, ini Rossna dan ini Keyran"ucapku mengenalkan.
"Mereka biasa dipanggil Ocha sama Eyra."lanjutku.
"Hai semuanya, gue Wiliam saudaranya Ahra"sapa kak Liam.
"Hai juga kak"ucap mereka bersamaan.
Kamipun melanjutkan perjalanan menuju kelas masing-masing.
Kantin INHS
Rian sedang menemani Ravino sahabatnya yang sedang sarapan.
"Eh Vin makannya buruan dong!"ucap Rian yang mulai bosan menunggu.
"Sabar napa bro, kalo buru-buru keselek ntar gue"jawab Vino dengan makanan yang masih penuh di mulut.
"Kalo terlambat gimana coba?"tanya Rian kembali.
"Elokan ketua osis, murid berprestasi mana mungkin kena marah"jawab Vino santai.
"Justru itu karena gue ketua osis dan murid berprestatasi kalo gue terlambat kan jadi hancur image gue"terang Rian.
"Masa ketua osis terlambat sih"lanjutnya.
"Sebenernya yah bro bukan cuma terlambat doang yang buat image hancur, tapi apa yang elo lakuin ke Ahra kemarin itu JAHAT"ucap Vino kepada Rian.
Rian yang mendengar itupun sontak kaget.
"BTW kenapa sih elo kok kaya gitu ke Ahra?"tanya Vino.
"Itu karena gue..."
Belum sempat Rian menjawab, bel tanda masuk pelajaran pertama berbunyi membuat Rian dan Vino terkejut.
"Aduh pake bel segala lagi"ucap Vino lalu meminum airnya.
Rian yang masih bingung harus menjawab apa hanya diam saja.
"Eh bro buruan udah masuk nih"kejut Vino sambil berdiri.
"Iya ayo"jawab Rian.
Merekapun bergegas menuju ruang kelas.
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe Happy Ending
JugendliteraturHati yang terus tersakiti oleh cinta masa lalu, akankah takdir indah datang kepadanya?