“ apa kau sudah selesai berteriak ? ya ampun kau ini suka sekali berteriak sampai sampai telinga ku mau pecah mendengar teriakan mu itu , seperti wanita saja “ gerutu sheryl yang langsung di tatap tajam oleh dion. “eehhmm..eehhmm.. hhmml"sheryl berusaha menghilangkan rasa gugup karna di tatap oleh dion ." aku sudah selesai berganti baju, dan sepertinya hujan di luar juga sudah berhenti jadi aku mohon pamit dulu dan terima kasih atas tumpangan mu dan kebaikan mu karna sudah mau menolongku, dan maaf karna aku sudah salang sangka terhadapmu tadi” sambung Sheryl mengalihkan perhatian dion agar dion tidak membentak dan memarahi Sheryl lagi . karna jujur saja sheryl sangat takut kalau kalau dion lepas kendali dan membuat nyawa sheryl bahaya karna amukan yang di buat oleh dion. Setelah berkata seperti itu Sheryl hendeak pergi meninggalkan dion, tapi dengan cepat dion menggeggam tangan Sheryl kuat dan menatapnya tajam . “ kau bilang apa tadi?” seringaian dion kali ini lebih mengerikan dari tatapan membunuh nya tadi kepada Sheryl. Dalam hati Sheryl memaki dirinya sendiri kenapa dia bisa berubah baik secepat itu dan mengucapkan kata yang tidak seharusnya di keluarkan saat mereka sedang bedua seperti ini . dion terus mendekatkan wajahnya kepada sheryl dan sheryl terus menjuhkan badannya agar terhindar dari dion tapi sialnya Sheryl terhimpit oleh tembok yang ada di belakangnya .
Ya tuhan selamatkan aku dari makhluk pervert ini aku tidak sanggup melihat pria tampan ini terus menatap ku seperti itu . lama lama wajah dion sudah berjarak 10cm dri wajah Sheryl. Dengan gerakan lambat juga Sheryl menggenggam erat handphone yang kebetulan ada di genggamannya dan terus meelihat dion mendekatkan wajahnya sampai jarak diantara mereka hanya tinggal 5cm dan Sheryl pun memejamkan mata nya tanpa di komando. telunjuk tangan kanan dion meyentuh kening Sheryl dan tangan kiri nya dengan bebas meraih ponsel yang ada di tangan kanan Sheryl (ribet bahasanya ya, intinya kan mereka lagi berhadapan ya readersJ ) dan merebutnya .dion segera berbalik membelakangi Sheryl sambil mengetik nomor phone nya di ponsel Sheryl agar dia bisa menghubungi Sheryl besok untuk memberi tahu dimana dan pukul berapa dia harus datang.
Dalam hati dion merutuk dirinya karna hampir saja dia lepas kendali dan menciumnya. kalau itu sampai terjadi itu dapat membahayakan nyawanya . bisa bisa gadis ini mengeluarkan amukan yang tidak dapat di tahan oleh telinga hingga akhir nya telinga itu pecah.dan dion juga baru menyadari kalau wajah gadis yang ada di belkangnya kini sangat memikat hati nya .
“oh tidak apa yang kau pikirkan dion.” Sambil geleng geleng kepala dion bergumam.
Dengan terburu buru Sheryl membuka matanya karna terkejut mendengar dering ponsel dan ternyata itu berasal dari ponsel dion . “apa yang kau pikirkan bodoh? Kau kira aku sudi menciummu hah ?” ucap dion saat berbalik mengahadap Sheryl dengan seringaian nya dan dibalas oleh gelagapan Sheryl “ ap..ap siapa yang mengira kau akan menciumku hah? Aku memejamkan mata karna aku sedang berdo’a agar aku dapat selamat dari wajah pervert mu itu apa kau tahu hah ?” dasar pervert.
“ternyata kau lucu juga” gumam dion ta