Langit jingga sore ini menemani kepedihan Flatisa. Temaram lampu taman menjadi saksi janji mereka berdua.
"Jangan pergi," Flatisa mengeratkan pelukannya.
Cowok di hadapannya menghela nafas berat. Jujur, ia sebenarnya juga tak sanggup meninggalkan Flatisa. Ia ingin disini, bertahan bersama Flatisa.
"Aku nggak bisa Tis, aku harus pergi ke Amerika malam ini."
Flatisa melepas pelukannya, matanya sudah sembab akibat menangis seharian, rambutnya yang tadi tertata rapi kini bahkan sudah acak-acakan.
"Tapi, kamu harus janji sama aku."
Cowok itu tersenyum kecut, melihat keadaan Flatisa yang seperti ini membuat ia semakin berat meninggalkan gadis itu.
"Janji apa?"
Flatisa mengulas senyum.
"Kamu harus janji bakalan balik lagi ke indonesia,"
Cowok itu membelai rambut Flatisa, tersenyum hangat.
"Tanpa kamu minta pun, aku bakalan balik ke sini untuk kamu."
Flatisa mengangguk lalu kembali memeluk tubuh tegap cowok itu.
"Cepat pulang No," ucap Flatisa lirih.
"Siap Pandaku."
Karena mungkin ini adalah awal dari retaknya hubungan mereka.
.
.
.
.
.
.
*****
Hai gaes maaf ya..
Ini cerita nya edisi revisi
Jadi, aku bingung mau nulis kek apa...
Comment dong biar tau pada suka apa enggakAda yang punya saran cast Flatisa ?
Ada yang mau tanya tanya gak tentang tokoh ?Sayang ku
Fia...
KAMU SEDANG MEMBACA
protective bad boy
Teen FictionIni hari pertama Flatisa menginjakkan kaki di SMA Harapan Bangsa. Sekolah swasta yang menjadi incaran banyak siswa. Namun, hal yang tak terduga-duga muncul bak petir di siang bolong. Flatisa terjatuh saat ada seseorang menabraknya dari belakang. Hal...