Because I Miss You

430 52 33
                                    

"Ehmm maksud minhyun hyung? siapa juga yang canggung..." jaehwan menghindari kontak mata dengan minhyun.

"Jaehwan lah.. masa hyung" jawab minhyun sambil merapikan kerah baju jaehwan.

"Yasudah kamu tidak mau keluar? ini sudah malam.." minhyun mengingatkan.

"Hyung yang pulang, aku mau pergi busking lagi setelah ini. Tinggal ambil jaket tebal dan gitar" jelas jaehwan.

Minhyun membenarkan duduknya dan berkata akan menunggu jaehwan, ia bersikeras untuk mengantar jaehwan busking. Jaehwan menolak tapi bukan Hwang Minhyun namanya kalau tidak bisa merayu dongsaengnya itu.

"Ish.." keluh jaehwan yang kembali duduk dikursi penumpang mobi minhyun.

"Jangan merajuk seperti itu, kamu tidak senang hyung urusi seperti ini?" Minhyun mengerutkan dahinya.

"T-ttidak..... aku bukannya bilang tidak suka, akukan hanya tidak ingin merepotkan hyung.." sesal jaehwan.

"Hyung cepat-cepat kembali ke korea karena mu, ini hal yang sudah lama hyung inginkan, kamu juga senang kan? Merasa diperhatikan seperti ini?" Minhyun dengan usil menyikut perut jaehwan.

"Ckk kenapa sih hyung, bikin malu saja.." keluh jaehwan lagi.

"Benar kata daniel ya kamu cerewet sekarang" ucap minhyun setelah menyalakan mesin mobilnya.

"Kata siapa.. tidak kok!" elak jaehwan.

"Hahaha jaehwannie hyung sungguh lucu, nanti selesai busking hyung akan memberimu hadiah ya" balas minhyun lalu fokus mengendarai mobilnya.

Jaehwan memilih memeluk gitarnya, ada yang tidak beres dengan dadanya, berdetak tak karuan. Debaran apa itu? Apa itu jantungnya? Atau hatinya.

Lupakan kim jaehwan, lupakan...
.
.
.
Minhyun hanya duduk di dalam mobil atas permintaan jaehwan, ia tidak mau kehadiran minhyun ditaman membuat pemberitaan media menjadi ramai.

Dari dalam mobil minhyun memperhatikan jaehwan, jaehwan sungguh piawai memainkan gitar dengan suara merdunya, suara yang tidak pernah minhyun lupa sejak pertama kali jaehwan bernyanyi.

"Maafkan hyung jaehwannie.. setelah mendengar perkataan daniel tadi hyung semakin merasa bersalah. Seharusnya hyung memang tidak meninggalkanmu ya dulu? Seharusnya hyung selalu ada untuk menghiburmu..seharusnya.... seharusnya hyung selalu ada untukmu.."

Minhyun tidak ingin mengingat cerita lama tapi sebuah kilas balik serasa berputar dikepalanya.

"Tapi hyung janji saat ini akan berusaha membuatmu bahagia... tolong beri hyung kesempatan"

Minhyun mengenakan masker dan kacamata hitamnya, turun perlahan dari mobilnya dan mendekat kearah kerumunan orang-orang yang sedang mendengarkan nyanyian jaehwan. Ia berdiri diantara kerumunan orang-orang yang ia harap tidak menyadari keberadaannya.. semua berjalan lancar sampai jaehwan menyelesaikan lagunya... terlihat ia terburu-buru dan membungkukkan badan lalu mengucapkan maaf.

Samar-samar minhyun melihat jaehwan mendekatinya dan langsung meraih tangannya yang minhyun masukan di dalam kantong mantel tebalnya.
Jaehwan terus menarik tangan minhyun sambil berlari sampai mereka akhirnya kembali ke dalam mobil minhyun.

"Jae kenapa? Hyung kan sedang melihatmu busking tadi" protes minhyun, kalau dipikir kali ini minhyun benar-benar sedang protes pada jaehwan.

"Hyung....jangan cari masalah.. nanti ada berita yang tidak-tidak" ucap jaehwan sedikit merajuk.

"Ya baiklah hyung minta maaf, hyung cuma ingin mendengar nyanyianmu dari dekat"

Minhyun mengalah. Perbuataannya tadi memang salah. Tidak seharusnya ia keluar begitu saja.

One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang