Siapa aku yang lemah dihadapannya? Aku adalah si pencinta hujan, tidak ada yang bisa mengalahkan hujan, hujan deras, gerimis rintik. Bukan masalah besar kecilnya, tetapi dibalik percikan itu membunuh kita secara perlahan, termenung memikirkan apa yang ada dibaliknya. Kenangan, senyuman, tawa, dan wajah-wajahnya yang lucu ketika ia sedang marah, itulah yang membuatku terbunuh oleh waktu, waktu yang meluruku tak henti-henti mengejar. Kumohon berhentilah sebentar, ada yang ingin kurenungi dibalik hujan deras ini, ada yang ingin kusampaikan pada hujan deras ini. ''Hujan ini saksi, bahwa aku tak akan pergi.'', Setiap rintik jatuh, kudenger ini setiap saat, suara yang tak asing yang berikrar dihadapan hujan deras kala itu. Mati saja aku, setiap musim penghujan kumenjadi gila oleh kenangan-kenangan itu. Mati saja aku, setiap air yang jatuh dari awan hitam itu membuatku gila.
Apa ini? Surat? kubuka surat itu yang terselip dibalik kemejaku yang kusut tak pernah dirapihkan.
''Surat ini adalah maafku, ikrarku adalah janjiku, matiku adalah nafasku,sedikit ampun tak membuatmu berkata 'Iya'. Lalu aku harus apa? Kembali padamu lagi? Itu tidak bisa. Itu tidak mungkin. Alasannya adalah yang membuatmu tak percaya padaku lagi. Aku tidak akan kembali padamu, biarkan aku menjadi dosa, biarkan dosa menjalar padaku, lebih baik seperti ini yang bahagia tanpa adanya dirimu.''
Surat yang penuh dengan benci, surat yang penuh dengan dengki. Apakah dia masih mengingat itu? Kala hujan juga, aku yang terbaring dibalik selimut, mabuk dan berantakan. Ulang tahunnya yang tak diinginkan. Kulupakan itu, yang ia nanti-nantikan, yang ia harapkan adalah kejutan dari seorang pejantan sepertiku. Nyatanya? Aku bagaikan kapas, terbakar api habis, hilang terendam air, fana tertiup angin.
Ini salahku, mencintai dengan kebodohan, menyayangin dengan kepuasan. Habislah aku.
Cerita Pendek, oleh: AbahGalak.
YOU ARE READING
Rasa dari hujan
RandomBagaimana hujan bisa menimbulkan sebuah rasa? Yang membuat kita semakin tidak berdaya pada kata ''Pantang menyerah. Hujan adalah penetrasi, tidak ada yang bisa mengalahkannya. Tidak ada Cerita Bersambung, yang ada hanya ungkapan kebenaran rasa.