Part 22

1.2K 177 40
                                    

Note: Maaf kalau banyak typo dan gaje serta membosankan ya ^^

Selamat membaca

x
x
x

Changbin berusaha menguatkan hati dan mentalnya. Dia berdoa semoga dia masih bisa bernafas setelah keluar dari ruangan itu nanti. Ruangan kerja Oh Sehun.

"Saya kesini ingin membuat kesepakatan."

Sehun menaikkan alisnya, tersenyum tipis, tepatnya menyeringai - menyeramkan. Changbin saja menahan agar kakinya tidak lemas dan terjatuh karena takut.

"Cih. Kasta rendahan sepertimu berani tawar menawar dengan Saya?!"

Changbin menghela nafas, menetralkan ketakutannya. Dia mengambil sebuah memori penyimpanan seperti chip dan menunjukkannya ke arah Sehun.

"Di dalam sini semua data selama 10 tahun terakhir lengkap. Semuanya tanpa kecuali. Cara kalian mengganti hasil sistem dan dana-dana sistem mengalir kemana, kepada siapa dan untuk apa. Jika ini tersebar, tidak ada lagi keluarga Wu dan Oh yang berkuasa di Neverland."

Sehun melihat tajam ke arah Changbin.

"Kau jangan coba-coba mengancam Saya!"

"Saya tidak sedang coba-coba. Tapi serius. Jika Anda membiarkan saya dengan Felix, maka data ini tidak akan saya sebarkan."

Tiba-tiba pintu ruang kerja Sehun terbuka dan menampakkan calon menantu yang diidamkan Sehun.

Dia tersenyum ke arah Sehun.

"Hai Paman. Apa Paman sehat?"

Sapa Hyunjin lalu membungkuk ke arah Sehun. Pertanyaan sarkastis.

Sehun mengeryit, kenapa Hyunjin bisa berada di mansionnya.

"Kau! Apa kau bersekutu dengan kasta rendahan itu?"

"Ah..Paman ternyata jenius."

Sehun menatap Hyunjin datar dan dingin.

Cih..Sehun ingin sekali menembak kepala Hyunjin yang sedang tersenyum lepas itu.

"Paman..aku kesini ingin menyampaikan kalau aku tidak bisa menikah dengan putra Paman. Aku tidak menyukainya. Dan...."

Sehun seperti sedang menghadapi dua bocah ingusan di dalam ruangannya.

"kalau Paman tidak merestui Changbin dengan Felix, aku akan menyebarkan semua kelicikan Paman dan Papaku. Aku tidak sedang main-main. Pasti Paman yang jenius ini paham apa maksudku."

Hyunjin tersenyum hingga matanya hampir tenggelam. Jika tidak sadar itu putra bungsu Keluarga Wu, Oh Sehun sudah membogem muka sok polos itu.

Dia sudah mengepalkan tangannya ingin sekali menonjok orang yang berada 2 meter di hadapannya itu.

Sehun duduk di kursi kerjanya.

"Apa kau ingin menjatuhkan keluargamu sendiri? Silahkan. Waktu kalian habis."

Lalu Changbin dan Hyunjin diseret keluar oleh dua orang anak buah Sehun.

xxx


"Jadi bagaimana aku harus membantumu?"

Kyungsoo meminum jus jeruknya. Kini dia sedang berada di sebuah kafe yang sudah disewa khusus untuk mereka berdua oleh seseorang yang mengajak Kyungsoo bertemu, untuk minta bantuan tentu saja.

"Kamu dan suamiku dulu sangat dekat seperti dua orang kakak beradik. Aku yakin dia akan luluh jika kamu mau bicara dengannya."

Jelas orang itu lalu meminum Bubble Tea Taro-nya. Kyungsoo tampak menerawang ke masa lalu. Dia tersenyum miris.

NEVERLAND - Changlix ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang