4. Nightmare

536 90 37
                                    

Yoonbi gemetar setelah ia turun dari mobilnya. Dadanya naik turun dan matanya menunjukkan jika ia benar-benar takut sekarang. Jantungnya berdebar karena takut. pun kakinya juga sama bergetar langkah demi langkah saat mendekat pada pintu utama. Rumah yang berada tepat di depan Yoonbi sekarang menyimpan begitu banyak rasa trauma untuknya- Rumah pamannya.

Dengan tangan yang bergetar Yoonbi menekan bel rumahnya dan secara otomatis pintunya terbuka.

Yoonbi masuk ke dalam, potongan bayangan masa lalunya pun terlintas membuat dadanya menjadi sesak.

Seorang pria parubaya menyambut kedatangan Yoonbi. Tersenyum dengan eloknya ke arah Yoonbi. Senyum yang menyimpan begitu banyak makna. Mempersilahkan Yoonbi duduk.

"Ada apa kau kemari?"

Pamannya membuka pembicaraan. membuyarkan bayangan trauma di pikiran Yoonbi.

"Paman untuk apa aku harus berbulan madu?"

Yoonbi mengaduh ia berusaha tetap tenang meski sebenarnya ia takut setengah mati.

"Tentu saja untuk membuat mu hamil Yoonbi"

Bola mata Yoonbi membulat dengan sempurna.

"Paman apa yang kau katakan? Hamil? Hah konyol sekali"

Yoonbi menyeringai membuat pamannya menatap Yoonbi dengan mengintimidasi- amarah.

"Apa? Konyol?"

Plakkk

Tamparan keras mendarat di pipi Yoonbi membuat ia meringis kesakitan tapi ia menahannya agar tak terlihat lemah di depan paman brengseknya.

"Paman aku baru 23 tahun dan Jungkook baru 21 tahun lalu kau menyuruhku hamil di usia mudaku? Aku tidak mau"

Plakkk

Satu lagi tamparan mendarat di pipi Yoonbi menimbulkan sebuah darah yang mengalir dari sudut bibirnya.

"Tugas ku hanya sampai merayu Jungkook tidak sampai pada tahap itu paman"

Plakk

Kali ini Yoonbi benar-benar merasakan sakit. Tapi ia tetap tidak menyerah. ia tidak siap untuk hamil terlebih lagi dengan pria yang jelas tidak ia cintai.

"Kau cantik tapi kenapa kau bodoh Yoonbi"

Pamannya melontarkan sebuah pertanyaan yang lebih mirip sebuah pernyataan.

"Aku hanya harus merayu Jungkook dan kau meracuni otak tuan Jeon setelah mereka berdua lemah kita hanya menyingkirkannya dan merebut kekuasaan mereka"

Plakk

Satu kali lagi sebuah tamparan mendarat di pipi Yoonbi yang sudah memerah membuat ia tersungkur di lantai, ia lemah sekali. Trauma yang dibuat ayahnya datang lagi. Bayangan saat ayahnya menyiksa dirinya terlintas dalam benaknya. membuatnya pusing dan air mata yang tadinya ia jaga agar tak mengalir pun kini sudah menetes deras.

"Jika kau tidak punya anak dari Jungkook bagaimana kita bisa memiliki semua harta keluarga Jeon. Bagaimana cara kita merebut kuasa keluarganya bodoh"

"Paman aku benar benar tidak ingin hamil"

"Kalian sama-sama penggila seks. sering menyewa one night stand bahkan kau pun mantan wanita jalang lalu kenapa Jungkook tak sekalipun menyentuhmu? Kau menolak hah?"

Tangan pria itu dengan entengnya menarik rambut Yoonbi. Membuat Yoonbi meringis kesakitan.

"Paman dia hanya melakukan itu pada kekasihnya"

"Dan kau bodoh kenapa tidak merayunya seperti saat kau dijual ayahmu menjadi jalang hah?"

Rambut Yoonbi semakin kencang ditarik rasanya sakit sekali seperti mau copot.

"Dia mencintai kekasihnya"

Yoonbi terus menerus melakukan pembelaan sedang sang paman semakin kencang menarik rambut Yoonbi disetiap Yoonbi berbicara.

"Kau bodoh dia hanya gila dengan tubuhnya"

Yoonbi terdiam, ia ingat sekali Jungkook membuat kontrak pernikahan dengannya karena kekasihnya, Yoonbi sangat yakin Jungkook sangat menyukai kekasihnya sampai menjaga dirinya agar tidak sampai menyentuh Yoonbi. jelas sekali itu menandakan tubuh Jungkook hanya milik kekasihnya.

Plakk

Tamparan keras menyadarkan Yoonbi dari lamunannya, memfokuskan kembali dirinya pada paman gilanya

"Jika kau menolak Jungkook, apa kau ingin aku yang memasukimu seperti dulu?"

Pria itu tersenyum menyeringai. Yoonbi menggeleng dan air mata berharga itu tidak hentinya mengalir dari mata indah miliknya. Tidak. Yoonbi merasa sakit sakit sekali saat harga dirinya diinjak-injak oleh pamannya sendiri disetubuhi dengan paksa- diperkosa.

Tangan sang paman merengkuh tubuh Yoonbi memegang pipinya dengan sangat sensual.

"Jadi jika kau tak mau ku setubuhi lagi, goda Jungkook. rayu dia dan setubuhi dia"

Sang paman bangkit. ia kemudian menjulurkan tangannya untuk menarik Yoonbi agar berdiri. Pun yoonbi berdiri.

Sang paman membenarkan rambut Yoonbi yang berantakan. mengelap air matanya dan menyeka darah yang mengalir di sudut bibirnya.

"Pulang dan bilang pada Jungkook. Pastikan kau berangkat besok"

***

Yoonbi menangis dengan sangat keras di mobil. Menekan gas mobilnya dengan sangat kencang, Ia bahkan tak fokus menyetir. beruntung jalanan sepi tak ada banyak kendaraan yang lewat.

Ia takut sangat takut.

"apa kau ingin aku yang memasukimu seperti dulu?"

Kalimat itu terus saja berputar dalam pikiran Yoonbi. Sebuah ancaman yang membuatnya harus melakukan semua perintah sang paman. Persis dengan kalimat ancaman dari sang ayah.

Mengancam putri manisnya seperti itu jika tak mau dijual harga dirinya kepada lelaki hidung belang.

Sang ayah sendiri yang menjadi pertama bagi Yoonbi. Menghancurkan anaknya sendiri. Menyalahkan anaknya terus-menerus atas kematian sang ibu. Sebuah kelainan yang timbul karena obsesi cinta dari sang ayah untuk ibunya.

Itulah kenapa Yoonbi membenci kata itu- cinta.

Semua karena cinta- tidak- bukan cinta tapi obsesi cinta yang membuatnya hancur. Membuat hidupnya menjadi berantakan. Tak ada masa depan yang harus ia bangun. Menenggelamkan semua mimpi yang ia bangun di atas cakrawala. Semua karena itu sebuah kata yang disebut cinta.

***

SERENDIPITY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang