Matahari belum menampakkan dirinya, tetapi di sebuah ruangan di dalam sebuah rumah ada seseorang pria yang tengah sibuk dengan apa yang tengah di kerjakannya, pria manis itu menyeka keringat yang mengucur di dahinya menggunakan punggung tangannya, lalu kembali melanjutkan apa yang tengah di kerjakannya.
____________
Sementara di tempat lain, ada dua orang pria yang kini tengah berdiri berhadap-hadapan, dengan senyuman manis yang terukir di wajah keduanya.
Salah satu pria berbadan mungil itu, mulai membantu mengancingkan kemeja pria yang berada di depannya saat ini, lalu merapihkan pakaian yang di kenakan pria itu.
"Sudah selesai kau tampak keren sekarang."
"Benarkah?"
"Tentu saja, akukan istri yang pintar."
"Iya, Gun memang seperti itu."
"Terima kasih P', ayo kita turun, nanti kakakmu yang pemarah itu akan mengomeli kita, aku pusing mendengarkannya."
"Jangan seperti itu, bagaimanapun dia kakak iparmu."
"Kakak ipar macam apa dia itu, yang senang sekali menyiksa orang."
"Sssttt, jangan berkata seperti itu, jika P'Sing mendengarnya, kita akan terkena marah, sayang."
"Iya, juga. Ayo kita pergi P."
Pria mungil itu meraih lengan pria yang berada di depannya, lalu menariknya pergi untuk mengikutinya.
__________
Di sebuah ruangan yang di dominasi dengan warna putih, ada seorang pria yang tengah berdiri di depan cermin dengan bertelanjang dada, pria itu menatap dingin bayanganya sendiri, lalu berjalan ke arah tempat tidur dan mengambil kemeja putih yang tergeletak di sana, kemudian memakainya, membungkus tubuhnya dan juga otot-ototnya yang cukup menonjol itu.
Setelah berpakaian rapi, pria tadi berjalan keluar dari dalam kamarnya, dengan angkuh dan tatapan dingin tidak lepas dari wajah tampannya itu.
Pria tampan itu, tidak sengaja berpapasan dengan kedua pria tadi di persimpangan lorong kamar mereka, kedua pria tadi langsung terdiam seperti patung saat melihat pria itu.
"Kenapa kalian menatapku seperti itu?"
"Tidak, hanya saja P'Singto terlihat sangat keren hari ini." Ujar pria mungil yang bernama Gun itu.
"Oh, apa kemarin P' terlihat jelek?" Tanya Singto kepada adik iparnya itu.
"Tidak, setiap hari P'Singto selalu tampan." Jawab Gun sambil tersenyum.
"Benarkah? Kau juga terlihat selalu imut sepanjang waktu." Ujar Singto seraya mencubit pipi Gun dengan gemas.
"P' apa kau lupa ada aku disini?" Tanya seseorang yang bersama dengan Gun, menatap kakaknya dengan kesal, karena mencubit pipi pasangannya tanpa ijin.
"P' tidak melihatmu, New." Jawab Singto, sebelum melangkahkan kakinya, sambil merangkul Gun, mengajak pria mungil itu ikut bersama dengannya, tidak memperdulikan tatapan kesal yang di keluarkan adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[9]. Please Don't... [ Krist x Singto ]
Fanfiction[ Completed ] apakah sebuah hubungan yang dilandasi dengan sebuah rasa dendam akan bisa berakhir bahagia nantinya? Cast : Perawat Sangpotirat [ Krist ] Prachaya Ruangroj [ Singto ] Cast pendamping : Atthaphan Poonsawas [ Gun ] Thittipoom techa-apaik...