Bel pulang sekolah berbunyi. Nanda membereskan buku-bukunya agar ia bisa cepat pulang ke rumah.
Di kelas yang berbeda Cinta melangkah keluar kelas. Dengan wajah dinginnya ia melangkah menuju parkir. Meski banyak siswi yang memperhatikannya, menyapa dan tersenyum ia tetap saja dengan ekspresinya. Meski begitu ia tetap menjadi idola siswi terutama adik kelasnya.
Sampai di parkiran, Cinta langsung masuk dalam mobilnya. Sambil menunggu istri tercintanya datang ia mengeluarkan benda tipis berwarna hitam dari saku jaketnya dan mulai memainkan game kesukaannya.
Beberapa saat kemudian, pintu mobilnya terbuka dan menampakkan sosok gadis cantik yang langsung duduk tepat di sampingnya. Cinta mengakhiri gamenya dan tersenyum menatap wajah cantik istrinya. Namun sesaat kemudian ia mengerutkan keningnya melihat wajah gadisnya yang tampak lusuh dengan rambut yang mulai berantakan.
Cinta mendekatkan dirinya menarik dagu Nanda dengan tangannya. Alhasil kini mata mereka bertemu.
"Ada apa..?" Nanda menggeleng.
"Udah ah yuk cepet pulang. Cape banget tau. Ngantuk lagi.." Nanda menguap. Tanpa bicara lagi ia segera mengeluarkan mobilnya dan melajukannya. Ia mengerti apa yang dirasakan istrinya sekarang.
Sampai di halaman rumahnya. Nanda keluar dari kamar dan langsung menuju kamarnya. Cinta menyusulnya setelah berbincang sebentar dengan mamanya di bawah.
Ia membuka knop pintu kamarnya dan tampak Nanda yang sudah terbaring dengan tangtop dan celana pendek. Ia masuk dan menutup pintunya dan menguncinya. Diletakkannya tasnya di atas meja. Ia mendekati istrinya yang terbaring dengan hembus nafas teratur. Sepertinya ia sudah tidur.
Cinta menyelipkan rambut Nanda yang menutupi wajahnya. Ia menelusuru wajah istrinya dan berakhir di bibir mungil Nanda dengan jemarinya. Ia mendekatkan wajahnya dan membisikkan sesuatu di telinga Cinta.
"Maaf jika aku hilaf."
Ia menjauhkan wajahnya. Mulai mendekatkan tubuhnya dengan Nanda. Hingga kini tubuh mungil istrinya berada di bawahnya. Ia menyusuri wajah istrinya dengan hidung dan lagi berakhir di bibir manis istrinya yang menarik minatnya untuk selalu memilikinya dengan menciumnya. Ia mulai melancarkan aksinya.
Terasa ada yang menimpa dirinya, nanda membuka matanya. Ia membulatkan matanya.
"Cinta jangan..!!" Ia mendorong tubuh cinta menjauh. Tampak raut kecewa di wajah tampannya.
"Kenapa..?" Ucapnya lirih.
"Ingat status kita masih pelajar Cinta."
"Tapi aku mau Nan.., kamu sudah membangunkan adik kecilku dengan pakaianmu yang seperti itu. Lantas apa salahku jika aku ingin melakukannya..?"
"Itu salah cinta. Aku belum siap.. lagi pula kita masih sekolah."
Cinta menghembuskan nafas gusar. Ia menjauh dari tubuh istrinya dan berjalan menuju kamar mandi.
Sebenarnya ia kasihan menatap wajah kecewa suaminya. Tapi apa boleh buat. Ia belum siap sekarang. Ia belum siap melakukan hubungan seintim itu. Meski dengan suaminya sendiri.
20 menit kemudian Cinta keluar dengan wajah yang sudah lebih fress. Nanda yang baru selesai mandi di bawah pun sudah tampak segar. Ia menyisir rambutnya yang sudah dikeringkannya.
•••••
Waktu sudah pukul 10 malam. Dan nanda baru menyelasikan PRnya. Cinta juga belum masuk ke kamar. Apa dia masih marah..? Ah.. Ia jadi merasa bersalah karna tidak bisa menuruti dan memuaskan keinginan suaminya itu. Ia berusaha memejamkan matanya dengan gelisah yang masih menetap.
Nanda sudah mulai tertidur. Samar-samar ia mendengar knop pintu dibuka. Dan tak lama kemudian ia merasakan tempat tidurnya bergerak dan lengan yang memeluknya dari belakang. Nanda memberanikan diri membalikkan badannya. Dan yah.. Wajah Cinta kini berada tepat di depannya. Hatinya kembali merasa bersalah.
Ia menyentuh wajah cinta dan mengusap lembut pipinya. Lalu beralih mengelus rambutnya.
Merasakan tangan lembut menyentuh dan mengusap pipinya Cinta diam. Ia lebih memilih menikmati usapan lembut istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTAKU ITU ISTIMEWA
Любовные романыCerita ini adalah cerita cinta anak remaja. Cerita yang mungkin terlihat biasa. Tapi mungkin agak sedikit bingung dengan tokohnya. Semoga suka ya