Hanya saja,

8 2 0
                                    

aku berjalan dalam melody waktu, tanpa melihat lagi masa lalu yang sudah terjadi.

"Betapa kejamnya diriku.. Sehingga aku malu mengungkapkan ini semua..
Apa salahku? Apa dosaku? " kataku saat gerimis sore itu

Aku melangkah kan kakiku dengan kesedihan yang nyata. Aku membohongi diriku. Aku tidak terima skenario Tuhan yang telah diberikan kepadaku.

Lalu, aku menyesali apa yang terjadi.
Amarah dan kekecewaan saat itu membunuh ku. Sehingga aku menjauhi lingkungan ku dan membunuh segala rasaku.

Kemudian aku berjalan Dalam keramaian yang kejam. Aku menepi lalu berkata pada hati "Wahai Maha Penguasa Alam Semesta, berilah aku kedamaian agar hati ini bisa tenang dari segala kebisingan"
Dalam sekejap tubuhku terlempar mengudara lalu dihujam benih Rindu yang menjulang

Seketika itu, aku tersadar.. Lalu aku berdoa "Maafkanlah hambamu ini yang telah Melupakan-Mu. Engkau sebaik penolong dan pemberi Ampunan dari Hamba-Mu yang tak luput dari dosa ini"

Ku lampiaskan Kerinduan ku kepada setiap bait-bait doa yang kuucapkan.
Dengan tetesan air mata, sambil berharap Rasa ku ini sebagai  pertanda bahwa Aku Mencintaimu dengan benar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hanya Aku dan RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang