d

115 24 28
                                    

"Ming, geprek yuk gue laper,"

Mingyu yang lagi ngerokok nengok,

"Mager, sama Mark aja sono,"

"Ish! Dia lagi ada kelas,"
"Ayo ming gue traktir nih,"

Yaudah, apa daya ya kan.

Kalau urusan ditraktir mah Mingyu tinggal gas-gas aja.

Warung ayam geprek rame banget hanjrit kaya lagi Tawaf.

"Ah anying kaga ada meja kosong apa yak?" Mingyu celingukan cari tempat kosong.

"Oi, Gyu! Sini join!"

kok kaya kenal suaranya...

"Eh noh, Ca, ada meja kosong sama kak Sehun."

"Goblok bajing jadi nggak selera makan kan gue,"

Mau nggak mau, terima nggak terima, gue sama Mingyu semeja sama Sehun dong.

Yang notabenne nya Sehun itu mantan gue.

Mantabh.

"Oi kak, sendirian aja lu?"

"Nggak kok, sama cewe gua noh si Sejeong, lagi nyuci tangan."

jleb jleb jleb maleeen

-

"Demi Allah ming, baru kali ini gue makan geprek nggak enak gini,"

"Lu kapan move on nya sih nyet?"

"Gue udah move on kok," gue jelas membela diri.

"Si adek tingkat gimana kabar nya? Mau lu apain?"

"Gue nggak suka sama dia, lagian gue temenan aja layaknya adek tingkat sama kating,"

"Bego jangan dipelihara,"

"Hah?"

"Itu adek tingkat udah anter jemput lu tiap hari, Ca. Yakin gua kalau dia suka sama lu,"

"Mana ada? Ngomul lu ming. Dia aja nggak ada bilang kalo suka sama gue,"

"Lha iki bunda, sebabe mbien meteng ngidam oseng oseng beton,"

"This is the reasons why kon seh jomblo nganti saiki, Ca."

Paradox ; Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang