Di pagi hari yang cerah,seorang yeoja duduk termenung di pinggir kasur empuknya.Ia termenung sambil memijat kepalanya.Membuang nafas kasar kemudian ia pergi ke kamar mandi.Membuka seluruh pakaiannya dan menenggelamkan badannya ke dalam bath up yang sudah terisi air hangat.Ia menengadahkan kepalanya,merasakan sensasi nyaman dari air hangat yang membuat tubuh dan pikirannya tenang.
Tok..Tok..
"Gayoung cepat selesaikan kegiatanmu di dalam! Kau harus segera pergi ke kampus! Kau tau ini sudah pukul berapa?!"Teriak eomma Gayoung dari luar pintu.Yeoja itu memutar matanya bosan.Ia sesegera mungkin mengakhiri kegitannya tersebut.Ia keluar dari dalam kamar mandi dengan memakai handuk
"Cepat ganti bajumu,sudah tak ada waktu lagi.Eomma harus segera pergi bekerja!"
Ucap eommanya sambil menyiapkan makanan kemudian berlari ke arah kamar mandi.
Gayoung's POV
Benar benar pagi yang menyebalkan.Tidak bisakah di rumah ini lebih santai sedikit? Setiap waktu pasti ada aja teriakan yang keluar dari mulut eomma,sampai muak aku mendengarnya.
"Cepat keluar Gayoung!"
"Lagi pula kenapa ibu tak memasang alarm?"Tanyaku sambil memakai flat shoe kesayanganku."Seharusnya kau yang memasang alarm dan membangunkan ibumu!" Balasnya. Kenapa aku punya ibu yang sangat menyebalkan? Selalu saja tak mau mengalah.
"Sebaiknya kau bangunkan saja kakakmu itu!"
"Kenapa dia baru dibangunkan?!"
"Dia pulang larut malam,dia pasti kelelahan." Jelasnya sambil memakan roti panggang yang sudah ia siapkan."Tapi bu,semalam aku juga pulang larut!"
Ibu menatap tajam ke arahku
Dia selalu memanjakan anak pertamanya itu.Tidakkah dia sadari bahwa dia memiliki anak satu lagi?Aku berjalan ke lantai atas menuju kamar kakakku.
Membuka pintunya dengan keras agar dia cepat bangun,tapi nyatanya tidak.Ia masih terbungkus oleh selimut hangat nya.Dasar gadis sialan,seenaknya ia hidup di rumah ini.Begitu dimanjakan,diistimewakan,diperhatikan.Tak ada perjuangan yang ia lakukan.Ia makan,tidur,pergi sekolah,benar benar menyebalkan."Cepat bangun! Aku sudah terlambat!" Aku menendang badannya dengan kakiku.Masa bodoh dia mau kesakitan atau apapun itu.
Dia mengerang sambil membuka selimutnya.Matanya masih setengah terpejam,tapi kerutan aslinya menandakan bahwa ia sedang sebal dengan perlakuanku tadi.
"Kalau lo gak pingin terlambat maka pergi saja naik bus!"Titahnya sambil berjalan ke arah kamar mandi.
"Tidak tau diuntung lo!"Ucapku sambil meninggalkan kamarnya.
Aku kembali ke ruang makan,menundukkan pantatku di kursi kosong dan mengambil selembar roti tanpa selai.
"Bu,tidak bisakah kita pergi tanpa kakak?"
"Jika kita menunggunya,aku bisa terlambat." Mohonku pada eomma ku yang sedang memainkan ponselnya.Ia mengalihkan pandangannya dariku"Jika kamu gak pingin terlambat,pergilah naik bus saja!"
Suruhnya tanpa ada rasa bersalah.Hatiku mencelos mendengar perkataan ibu.Dia tak pernah menuruti perkataanku.Dia selalu saja membela kakak.
"Eomma....,aish."
Aku tak sanggup melanjutkan kata kataku.Rasa sesak ini sudah ada di tenggorokakanku.Ingin sekali rasanya menangis di hadapan ibu.Menumpahkan segala kesalahanku,segala amarahku.Tapi sepertinya itu percuma.Semua yang aku lakukan pasti sia sia di mata ibu dan keluargaku.Aku beranjak pergi dari ruang tamu,meninggalkan rumah dan pergi berjalan menuju halte bus dekat rumahku.Aku tersenyum kecut sendirian.Kenapa? Aku pergi terlebih dahulu tapi ibuku tak peduli sama sekali.Ia tak mengucapkan sepatah kata walau hanya untuk berbasa-basi.Tidak bisakah ia katakan 'Hati hati di jalan'
Untuk putri keduanya? Atau mungkin permintaan maaf?Hati dan perhatiannya benar benar beku terhadapku. Menyebalkan memang,tapi aku harus apa?Huh dia itu bukan ibuku kan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Les't Not Fall In Love (Park Chan Yeol)
RandomSeorang yang mempunyai kesedihan yang tiba tiba memiliki kebahagiaan bersama