Part 1

246 12 0
                                    

Cast :

304 Study Room's Cast

All cast are belong to Felicia Huang

Insipired by 304 Study Room Webtoon

Author : vivii


---

Merenungi nasib dan apa yang terjadi dalam hidupnya pasti pernah bahkan selalu dilakukan setiap orang di muka bumi ini, memikirkan banyak kesialan dan kesulitan hidup merupakan hobi bagi sebagian orang tersebut. Merasa dirinya lah yang paling menderita dan tidak ada yang mampu menandingi penderitaannya selain dirinya sendiri.

"Kau, aku kan sudah bilang jangan jalan-jalan sendirian, perlu berapa kali aku ingatkan padamu, ga" ada nada bentakan disana,yanjie tentu khawatir pada sosok pemuda dihadapannya yang sudah ia anggap sebagai adik kecilnya.

"Hehe..tapi kau tidak perlu juga merusak rambutku ge,"Dirga yang sudah dilahirkan imut itu justru mempoutkan bibirnya tanda kecewa pada kakak yang ia hormati itu memarahinya..

--

Koridor hotel lama kelamaan semakin sepi juga, tentu saja semua penghuni ingin istirahat. Memang waktunya bukan, lihat jam mewah di dinding hotel yang menunjukan pukul 2 malam.

Yanjie saat itu hanya iseng ingin mengecek (lagi) adik-adik kecilnya tercinta dan sekaligus ingin memeriksa apa yang dikerjakan oleh mereka, mengingat sebentar lagi Olimpiade itu akan segera dimulai. Jangan salahkan ia yang terbagun pukul 2 pagi itu, itu semua diawali dari telepon sang penguasa perusahaan tempat ia bernaung yang memintanya menyelesaikan beberapa pekerjaan yang membuatnya mual.

"Eh,kamar ini gelap sekali. "sambil mengendap-ngendap Yanjie menyusup ke kamar-kamar tidur di ruangan dengan nomor 304 yang bertengger di depan pintu dengan aksen modern itu,

"Tidur mereka aneh sekali"

Mengapa Yanjie malah cekikikan dan malah asyik memandang mereka yang tertidur, setidaknya mereka lepas dari kenyataan hidup yang rumit bukan? Mimpi lah yang indah F4

Mereka tidur dengan nyenyak sekali, bahkan tak menyadari ada orang lain yang masuk..kkkk

"Apa aku perlu memotret momen menggelikan ini,"

Sambil menahan tawa dan menunjukan eye smilenya yang terbiaskan cahaya remang kamar ia mulai merogoh sakunya dan memotret foto dimana ada adegan bromance didepannya,,kkk.

Kau jahat sekali aku membencimu

Segelintir kalimat yang dipikirkan Yanjie yang akan mereka katakana padanya jika mereka mengetahui aksi kriminalnya..

Ya, Reihan dengan elitnya tidur dengan satu tangan dijadikan bantal dan terlentang. Sepertinya ia habis memikirkan sesuatu sampai ketiduran, dan dengan wajahnya yang damai ia bagaikan pangeran tidur tanpa celah sedikitpun pada wajahnya, "Ia memang pangeran.."senyum geli Yanjie berpindah pada seseorang yang bergerumul di sebelah Reihan.

"Ya ampun.."

Ia nyaris terjungkal ketika tiba-tiba badan kecil mm itu mulai memeluk Reihan dengan tiba-tiba, sepertinya menganggap pria tiang itu sebagai bantal gulingnya..

"Momen apa ini,kkk" . Ia mulai memotret momen langka ini.

Splasshh~

Tersenyum bangga pada hasil fotonya, ia tersenyum geli melihatnya.

"Apa yang akan kalian lakukan jika aku menyebarkan foto ini eum..?"

Tawa nista itu keluar dari bibir mungil Yanjie tentu dengan suara pelan, takut jika penghuni kamar itu bangun maka ia tidak yakin hidupnya akan damai setelah itu.

--

Cerita ini udah lamaaa banget ada di laptop.

Dulu sempet di posting tapi lupa dimana.hahaaa

Nama author nya kalau ga salah ak pake nama 'uknowname....'

Sayang aja kalau gak di post.kkk

Hope u like it ~

PROBLEMWhere stories live. Discover now