10. Baby?

714 79 19
                                    

-Apology-

Jinyoung membawa Nayeon keluar dari ruangan. Keduanya duduk di ruang tunggu, Jinyoung membawakan sekaleng kopi untuk Nayeon.

"Minumlah dulu.."

Nayeon mengangguk kemudian membuka kaleng kopinya. Menyeruput sedikit kopi latte itu.

"Jadi?"

Jinyoung duduk disebelah Nayeon, kemudian menatapnya.

"Soal Mingyu.."

"Iya.. Mingyu kenapa?"

Jinyoung menarik nafasnya panjang, sedikit menimbang kata-katanya.

"Dia.."












"...bukan anakku"

Nayeon terkejut mendengar pernyataan Jinyoung.

"Kau..bergurau kan?"

"Tidak Nay, aku serius. Mingyu bukan putraku"

"Ba..bagaimana bisa? Kau dana Sana sudah belasan tahun berkeluarga"

"Mingyu memang lahir dari rahim Sana, tetapi dia bukan anak biologisku. Aku bukan ayahnya"

Nayeon masih terkejut mendengarnya.

"Ja...jadi.."

"Jadi semua ini tidaklah salah Nay, ini sudah takdir. Mereka tidak melanggar hubungan sedarah yang kau maksud"

Nayeon terdiam. Ada sedikit perasaan lega karna mengetahui fakta ini, tetapi ia masih tidak terima karna putrinya sudah mengecewakannya.

"Kumohon biarkan Mingyu bertemu dengan Tzuyu, dia sangat tersiksa saat ini. Dia merasa sangat bersalah akan hal ini, biarkan dia meminta maaf padanya"

Nayeon diam dan pada akhirnya mengangguk menyetujui ucapan Jinyoung.

SKIP!

Mingyu tengah berdiri disamping tubuh terbaring Tzuyu. Untuk beberapa saat ia diam, menatap gadis itu. Namun pertahanannya runtuh begitu saja.

Mingyu terisak, kakinya lemas hingga ia terjatuh dalam keadaan berlutut.

"Mianhe..." isaknya lagi.

"Mianhe..."

Hanya kata-kata itu yang dikeluarkan dari bibir Mingyu.
Kemudian ia meraih tangan Tzuyu dan mengecupnya sekilas.

"Apa kau..merasa sakit? Heung?"

Mingyu menghapus air matanya sejenak. Kemudian ia berdiri kembali.

Ia menatap wajah Tzuyu, menatap gadis yang sedang terlelap itu.

"Cish.. Kenapa kau sangat cantik disaat seperti ini"

Mingyu tersenyum tipis, mencoba menetralkan tangisnya.

Kemudian ia mengusap kepala Tzuyu perlahan. Dan mengecup keningnya.

"Mianhe.."



Ceklek!

"Sudah selesai?"

Mingyu menoleh, ternyata itu Nayeon.

"Eum.. Aku.. Sudah.." Mingyu menunduk, sedikit takut.

Nayeon menghampirinya sembari tersenyum lebar.

APOLOGY✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang