Part 09 [fin]

1.6K 136 73
                                    

Peringatan!! 🔞
Sebelum baca, aku mau bilang kalo chapter ini terdapat konten dewasanya. Ga terlalu sih, cuma pengen ngingetin aja..
Jadi diharapkan bagi readers yang ngerasa geli-geli sama ratenya, diharapkan bijak dalam memilih bacaan
Makasih

✖️✖️✖️✖️✖️✖️✖️



Love is...

growing old with you





🕊🕊🕊





Suara deritan tempat tidur beserta helaan nafas saling bersahutan, diiringi eragan dan desahan memenuhi flat milik Jaemin. Dengan gerakan cepat sepasang kekasih itu menyelesaikan kegiatan yang akhir-akhir ini lumayan sering mereka lakukan.

Tangan Hina meraba nakas di samping tempat tidur untuk meraih ponselnya yang terus saja bunyi. Jaemin mendengus kesal menatap Hina yang menyuruhnya diam dengan gerakan bibirnya.

"Halo?" sapa Hina dengan suara terengah.

"Halo? Hina lo dimana? Gue baru nyampe hall nih!"

Seketika mata Hina melotot dan melirik jam digital diatas meja, "Sorry Yeon, gue lupa!" ujarnya panik.

"Jangan bilang lo baru bangun" dumel Siyeon selaku penggangu aktivitas paginya.

Hina hanya nyengir, menatap Jaemin di atasnya yang terus memandangnya. "Bentar lagi gue kesana,"

"Cepetan! Lo jadi dirias di sini kan?" ujarnya ga sabaran.

"Iya, iya.. ini gue mau mandi" ringis Hina begitu Jaemin mencoba merebut ponselnya.

Jaemin meraih ponsel Hina dan meletakkannya di telinga, "Hina lagi sama gue, jangan ganggu" ucapnya sebelum memutuskan sambungan telepon. Bisa dipastikan Siyeon sedang mengernyit aneh ketika mendengar suara Jaemin.

"Jangan gitu dong Jaem, nanti Siyeon tersinggung lagi" omel Hina, meraih kembali ponselnya dari tangan Jaemin dan meletakkannya di atas nakas.

"Ngapain juga ganggu orang pagi-pagi," dumelnya.

"Mending kita juga siap-siap deh, pemberkatannya kan jam 10" ujar Hina yang tadi sempat melihat jam yang menunjukkan pukul 7 pagi.

"Masih ada tiga jam,"

"Ya kan kamu keluarganya Kak Chaeyeon, masa datengnya telat"

"Ada keluarga yang lain kok yang ngurusin" cuek Jaemin.

Hina nyubit lengan Jaemin sampai pacarnya itu meringis. "Sakit," rengeknya.

"Makanya cepetan bangun! Aku mau dirias di sana aja biar sama kayak Siyeon"

"Ga dirias juga udah cantik," bisik Jaemin sebelum melumat kembali
bibir Hina. Melanjutkan kegiatan mereka yang tertunda.

"Udah dong Jaemin! Nanti jalanan macet, telat. Aku ga mau telat di acara nikahan kakak ipar" omel Hina menahan kepala Jaemin yang menyesap bahunya.

"Sekali lagi," tawarnya.

"Nggak!"

"Di kamar mandi, please" rengeknya.

"Yang cepet tapi"

"Iya," Jaemin senyum lebar dan menggendong Hina menuju kamar mandi.





🕊





"Gimana nih cara nutupinnya? Warnanya keras banget" dumel Hina ngeliat cupangan Jaemin di bahunya dari depan cermin. Mana hari ini gaunnya mamerin bahu.

(✔️) What Is Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang