1

10 2 0
                                    

Sering kali aku membayangkan saat kita berpisah nanti, apakah kita masih sama dengan sekarang atau kita akan berubah drastis? Membayangkannya saja sudah ingin menangis dan berteriak sekencang-kencangnya, apalagi itu benar-benar terjadi?!

Tapi, ada seseorang yang bilang bahwa "Kita hanya sedang berjarak, bukan berpisah. Bukankah belahan jiwa itu satu? "
Sama saja bukan berjarak dan berpisah? Tapi akan lebih sakit jika kita melewati masa-masa perpisahan, karena disitulah titik sakit hati terhebat. Sedangkan berjarak, kita hanya sedang berjauhan bukan pisah ataupun putus. Kita hanya sedang berbeda wilayah bukan berpisah untuk selamanya.

Kesekian kalinya aku memikirkan ini, apakah di masa yang akan datang nanti kau masih sama dengan masa sekarang? Apakah kau masih akan mencintaiku setulus kau mencintai hujan? Apakah kau akan merindukanku saat kita sedang berjarak? Atau... Kau akan melakukan hal sebaliknya? Seperti kau akan membenciku seperti kau membenci seorang yang pengkhianat? Dan... Apa kau selama ini mencintaiku dengan setengah hatimu saja?

Tidak apa, aku ikhlas dengan semuanya. Bahkan aku sudah mengikhlaskannya dari dulu, aku tau kau hanya memainkan hatiku untuk kesenanganmu saja tanpa memikirkanku. Padahal, kaulah satu-satunya lelaki yang paling aku cintai di dunia ini, cintaku ke kau itu bisa melebihi apapun. Tapi, kenyataannya kau hanya mempermainkanku dan yang paling sakit adalah kau hanya mencintaiku dengan setengah hatimu saja.

Sakit memang, tapi aku harus berbuat apalagi? Jika takdir berkata lain memangnya aku bisa mengubahnya begitu saja?
Jika sudah seperti ini, aku hanya bisa menghela nafasku panjang-panjang seraya memikirkan apa selama ini aku terlalu bodoh? Bodoh karena terlalu hanyut dalam permainannya.

Saat dia hilang, rasanya dunia ini sangat hampa. Aku tau, buat apa memikirkan dia yang sudah bukan siapa-siapaku lagi. Tapi, seenggaknya dia pernah membuatku tersenyum bahagia walaupun itu hanya sekejap. Kita juga pernah melewati suka dan duka bersama, walaupun aku tau mungkin dia sudah melupakan ini semua. Tapi aku adalah seorang wanita yang mempunyai ingatan yang sangat kuat, dan ini semua seharusnya tidak di lupakan olehmu. Kita melewati ini semua dengan kerja keras kita, bahkan aku merelakan darah, keringat, juga air mataku keluar. Aku mati-matian berusaha membuatmu bahagia, tapi balasanmu? Balasanmu hanya membuat hatiku sangat sakit,  bahkan lebih sakit dari pada tulang rusukku di patahkan.

Mungkin kalau hati ini bisa berbicara dan bisa melakukan suatu hal, mungkin hati ini sudah mengeluh kepadaku. Karena aku sudah merusaknya berkali-berkali, bahkan sudah berpuluh-puluh kali. Hati... Maaf aku sudah merusak berkali-kali, aku berjanji di masa yang akan datang nanti aku tidak akan pernah membuatmu rusak dan sakit, aku janji.

Ternyata benar, mengungkapkan itu melegakan seperti halnya aku sekarang. Aku sudah mengungkapkan semuanya kepada sang pembaca, bahwa aku sedang mengeluarkan semua isi hatiku sekarang. Rasanya sangat lega, terima kasih karena telah mendengarkan curhatanku ini.

Tapi, ada satu hal lagi yang ingin aku katakan dan tanyakan kepada kalian. Apakah semua lelaki memang seperti itu? Memainkan perempuan yang di cintai dengan setengah hatinya dan meninggalkan perempuan itu begitu saja? Aku ingin mengatakan satu hal, perempuan itu bukan halte bus Tuan yang bisa di tinggalkan seenakmu saja. Mentang-mentang sudah ada bus baru datang, kau meninggalkanmu seenak jidatmu saja.

Kita sebagai perempuan yang tidak mempunyai salah, kenapa selalu di perlakukan seperti itu? Di cintai lalu di tinggalkan?! Di luar aku memang orang yang sangat penyabar, tapi apa di dalam hatiku aku juga orang yang penyabar?
Perihal hal itu tanyalah pada hatimu sendiri, bagaimana sakitnya aku saat di perlakukan seperti itu. Aku kasihan pada hati ini, saat dia rusak dan sakit apakah ada yang menyembuhkannya? Tidakkan? Hati ini harus sembuh dengan sendirinya, dan itu harus membutuhkan waktu yang sangat lama.

Jadi janganlah menyakiti hatiku lagi, kalau sampai hatiku rusak dan sakit kembali aku akan menjadi gila. Ingatlah itu!

















Hai gais 👋

Gimana? Bagus? Atau biasa aja?

Untuk chapter pertama sengaja cuma quotes-quotes doang, mungkin entar chapter selanjutnya baru Story aku yang sebenarnya.

Happy reading 😊 dan jangan lupa votenya. Karena vote sangat membantu aku untuk melanjutkan cerita ini 😊❤

🍀🍀

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Merayakan Kehilangan [Kim Mingyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang