Part 5

24 7 4
                                    

«Ava»

Beberapa hari setelah kejadian itu ava terus memantau kondisi ayra di rumah sakit, dan membuatnya terus bertemu dengan ezi.

Ezi memang memendam rasa pada ava namun tak sebaliknya, ava hanya kagum pada ezi karena kebaikannya, kelembutan sikapnya pada wanita, dan kesopanannya. Ezi memanglah dokter tampan yg sopan dan berwibawa, tak heran jika banyak wanita jatuh hati padanya dan berusaha memperebutkan hatinya. Entah kenapa ava tak memiliki rasa pada ezi yg sering di sapanya dokter farez itu, ava takut ketika ia dekat dengan ezi akan timbul perasaan yg tak seharusnya dimiliki ezi padanya.

"Assalamu'alaikum", sapa seseorang dengan wajah sumringah dari ambang pintu ruangan tempat ava menjaga ayra.

"Wa'alaikumussalam", jawab ava mengkerut kan keningnya (Astaghfirullah..Dokter farez?..ya Allah,pagi pagi gini dia udah datang?).

"Wa'alaikumcalam dokten, cini dok macuk", jawab anak itu antusias.

"Pagi ayra..kamu gimana?", ucapnya seraya mengusap usap kepala ayra lembut.

"Baik dokten, ayla udah cehat nih tuh kaki nya udah gak cakit agi", jelas anak itu dengan suara khasnya yg menciptakan tawa egi dan ava.

"Hahaha kamu lucu ya, oke kalau gitu dokter punya hadiah buat kamu",

"Hadiah? Kan ayla gak ulang ta'un?", anak itu mengkerut kan keningnya.

"Sayang", ucap ava lembut yg menggetarkan hati ezi seolah olah kata itu terucap untuk nya, "Hadiah itu bukan untuk yg ulang tahun aja sayang",

"Telus untuk apa dong?",

"Untuk ayra yg pintar karena udah jadi anak yg kuat, jadi dokter kasih hadiah deh...nih", ucapnya lalu menyodorkan hadiah pada ayra.

"Assiikkk ayla dapet hadiah",

"Bilang apa sama dokternya?", ucap ava.

"Makacih dokten",

"Sama sama", ucapnya kembali mengelus kepala ayra.

"Gimana perkembangan ayra?", tanya ezi pada ava sembari meletakkan bubur dan beberapa makanan di meja.

"Alhamdulillah udah mendingan dok, dia udah gak ngeluh sakit lagi di kakinya", jelas ava.

"Alhamdulillah kalo gitu, ini sarapan buat kamu va jangan lupa di makan ya", ucapnya sembari mengeluarkan kotak bubur dari plastiknya.

"Eh..dok gak usah repot repot", ava berusaha menolak halus perhatian ezi.

"Pokoknya kamu harus makan bubur ini, sarapan itu penting va",

"Gak usah dok, saya bisa ke kantin kok",

"Kalo kamu ke kantin terus yg jaga ayra siapa?",

"Saya bisa minta tolong suster dok untuk jagain ayra sebentar", ia berusaha keras mencari alasan agar ezi menghentikan perhatiannya.

"Semua suster lagi sibuk briefing pagi ini va",

"Briefing dok? Buat apa?", ucapnya penasaran, untuk apa di rumah sakit ada briefing jam 07.00 gini? Emangnya gak ada pasien apa?, jika saja ava cerewet pastilah ia akan menanyakan semua itu.

"Nanti sekitar jam 10.00 akan ada acara pengalihan tanggung jawab pemilik rumah sakit kepada anaknya",

"Oohh gitu ya dok", angguk ava seakan mengerti dengan penjelasan ezi.

"Ya udah pokoknya bubur ini harus habis sebelum saya kembali", perintahnya.

"Tapi dok saya___"

"Saya gak mau kamu sakit", spontan ezi melontarkan kalimat itu yg semakin membuat ava takut ezi terlalu jauh memendam rasa padanya, "e..m..maksud saya..saya gak mau pasien saya nambah lagi karena saya..saya juga butuh istirahat..ee..itu maksudnya, saya permisi dulu masih ada yg harus saya periksa", terlihat jelas ke nervousannya hingga ia berusaha mencari alasan agar keluar dari zona itu.

"Makasih dok", ucap ava dan membuat ezi membalikkan badannya ke arah ava.

"I..iya sama sama", ezi hanya menggaruk kepala yg sebenarnya tidak terasa gatal dan melanjutkan langkahnya meninggalkan ruangan itu.

(2 jam kemudian)

Setelah ava dan ayra selesai sarapan ava pun membuang sampah ke dalam kotak hijau di depan pintu ruangan, ia terduduk sejenak di kursi dan melihat kondisi sekitar rumah sakit, (Ternyata bener kata dokter farez, semua dokter dan perawat lagi briefing..sunyi banget nih rumah sakit gak ada yg lewat, padahal aku mau sholat dhuha tapi siapa yg bakal jaga ayra?hmm..gimana ya), gumamnya dalam hati seraya melirik ke segala sisi rumah sakit.

Setelah 30 menit ia duduk di depan ruangan tak ada satupun orang berlalu lalang di rumah sakit itu.
"Ini rumah sakit bukan sih? Sepi amat ya", gumam ava yg sedari tadi berharap ada orang yg bisa di mintai bantuan untuk menjaga ayra.

Waktu terus berjalan dan sudah menunjukkan pukul 10.00 wib, ava belum juga menemukan seseorang sedangkan waktu dhuha akan segera habis.

Tak lama kemudian keluar seseorang dari sebelah ruangan tempat ayra dirawat, tanpa basa basi ava pun menghampiri orang itu dan meminta bantuannya.

"Mas..mas tunggu dulu, saya bisa minta tolong gak?",

"Eh..Iya mbak ada apa ni?", pria itupun mengkerutkan keningnya.

"Mas tolong jagain anak kecil di ruang itu ya (tunjuknya), saya mau sholat dulu..Assalamu'alaikum", ava pun pergi meninggalkan pria itu.

"Tapi mbak__", belum sempat ia angkat bicara ava telah berlari secepatnya, "Siapa sih tu cewek?, gak tau apa gue ada acara penting, mana udah jam 10 lagi..telat ni gue, resek bener", omel nya pada ava. Pria itu adalah adam, lagi lagi adam dan ava bertemu tanpa sengaja..dalam satu hari mereka tiga kali bertemu dengan situasi yg berbeda, di pertemuan pertama adam terpesona dengan kecantikan ava, di pertemuan kedua tanpa di sengaja ava menangis di pelukan adam dan di pertemuan ketiga ini adam terlihat kesal pada gadis yg tak dikenalnya.

Allah memang punya cara lain dalam mempersatukan dua orang yg tak saling kenal, namun akan di perkenalkan dalam ikatan suci.

(15 menit kemudian)

"Mana tu cewek? Lama bener sholat doang, udah 15 menit gak nongol nongol, gue bisa di omelin papah kalo gini caranya", adam pun mondar mandir seperti setrikaan sambil melihat ke seluruh penjuru ruangan.

"Mas..mas, maaf ya kelamaan nunggu", ucapnya terengah engah karena berlari menghampiri adam dan menyatukan kedua tangannya di depan dada.

"Kurang lama mbak", adam memutarkan bola matanya dan pergi begitu saja.

"E..ehh mas mas mau kemana?", tanya ava yg tak di gubris adam, "Makasih ya mas", teriaknya, "Aneh ya tu cowok? Emm..apa aku kelamaan ya? Duuhh jadi gak enak ni sama mas yg tadi", ucapnya yg dari tadi masih berdiri memandang ke arah adam pergi.

Assalamu'alaikum temen temen
Ava kembali lagi nih
Gimana? Kuyy kasi comment kalian
Jangan lupa vote nya juga ya
Salam manis
Billa

MenggapaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang