Kisah Park Sooyoung dan Yook Sungjae dalam dimensi yang berbeda. bukan idol, bisa jadi juga bukan pasangan
:ini proyek coba-coba, semoga jadinya cukup bagus:
ratingnya gue bikin M dulu, tapi jangan terlalu berharap hehehe
"Oppa, tunggu" Sooyoung berjalan cepat mengikuti langkah panjang Sungjae. Mereka sudah memasuki lobby kantor pusat Mega 6nergy, beberapa karyawan telihat membungkuk menyapa pasangan muda yang baru melintas itu. Sooyoung meringis malu, entah apa yang ada di pikiran orang-orang ini saat melihatnya setengah berlari mengejar Sungjae yang tidak menoleh sedikitpun.
Sementara itu, di dalam hatinya, Sungjae terlalu kesal untuk mengingat bahwa ia sedang bersama Sooyoung pagi ini. Istrinya itu menghabiskan banyak waktu untuk berdandan hingga ia untuk pertama kalinya dalam sejarah karirnya selama 5 tahun bekerja di perusahaan keluarga ini, terlambat. Sebenarnya dengan posisi sebagai General Manager sekaligus pewaris tahta sebagai satu-satunya cucu lelaki dari pemilik perusahaan, ia bisa saja lebih santai. Namun Yook Sungjae bukan chaebol biasa. Saat kembali dari negeri Paman Sam setelah menyelesaikan studinya disana, dia memilih untuk mulai dari jenjang manager, sesuai dengan tingkat pendidikannya, alih-alih posisi General Manager yang ditawarkan Kakeknya. Lama hidup dengan budaya berbeda membuatnya mengadopsi banyak sisi positifnya, salah satunya adalah kedisiplinan, ia selalu tepat waktu. Ia ingin berangkat lebih dulu dan menawari Sooyoung untuk dijemput oleh supir kantor nanti, toh acara yang akan dihadiri Sooyoung baru akan dimulai setelah makan siang, namun wanita itu berkeras ingin berangkat bersamanya.
Sooyoung masih berusaha menyejajari langkah Sungjae menuju lift saat salah satu karyawan mendekatinya. "Young Madam" Sooyoung berjengit, ia belum terbiasa dengan sebutan ini. "Kebetulan anda sudah datang. Konferensi pers baru berakhir, para jurnalis melihat anda dan ingin mengambil gambar, apakah bisa?" gadis muda itu bertanya hati-hati, ia belum paham tabiat wanita yang baru sebulan menjadi istri bos paling tampan di kantor ini.
Sooyoung menatap Sungjae dengan ragu, sejak kecil ia tak pernah suka jadi pusat perhatian. Sungjae mengangguk kecil. Sooyoung masih terlihat ragu, akhirnya lelaki itu membuka mulut, "Pergilah, aku tunggu disini"
Sungjae memperhatikann Sooyoung yang tersenyum dengan tangan terangkat di hadapan puluhan kamera, dihujani flash dari setiap sudut, tak terhitung berapa kali sudah wanita itu berganti posisi dan pose. Tanpa sadar ia tersenyum. Wanita yang cantik. Ia tak habis pikir kenapa wanita ini harus mengobrak-abrik lemarinya untuk memilih pakaian tadi pagi, padahal ia tetap terlihat cantik saat menyambut Sungjae pulang kerja dengan daster selutut kemarin sore.
"Sedang mengagumi kecantikan istri sendiri?" sebuah tepukan mendarat di pundaknya. Tanpa menoleh pun Sungjae mengenali lengan yang kini melingkari bahunya adalah milik Ong Seongwu, sahabatnya.
