shaka - 6

2.8K 196 9
                                    

°Happy reading°

Tasya berjalan sambil bersiul melewati koridor sekolah dengan wajah yang cerah, secerah matahari disiang hari. Lah, kan emang matahari cerah.

Oke. Abaikan.

Tiba-tiba langkah tasya terhenti melihat sahabatnya yang berada didepan kelas XII ipa1, berbicara dengan seorang pria yang kini mengacak pelan rambut sahabatnya itu. Tasya tersenyum senang.

Tasya berjalan mendekat kearah dua manusia itu. Senyuman tasya ikut mengembang melihat rika berbicara sambil menunduk malu-malu dihadapan pria itu.

"Selamat pagi,"sapa tasya membuat keduanya menoleh dan juga menyapanya balik.

"Wah.., kayaknya ada yang lagi seneng nih,"seru tasya menyenggol bahu rika pelan.

Tasya melirik kearah cowok yang notabenya adalah ketua osis di sma bakti Jaya. Namanya adam, pria berhati lembut yang memiliki wajah tampan dan juga otak yang sangat cerdas. Banyak yang suka? Tentu saja! Dengan sikapnya yang teramat ramah kepada siapapun, membuatnya menjadi dambaan siswi di sma bakti Jaya.

Terkecuali dengan tasya yang katanya sudah terbiasa melihat pria-pria tampan. Bahkan lebih tampan dari adam.

"Dam, lo apain sahabat gue sampe pipinya merah kayak gitu?"tanya tasya yang langsung mendapati pelototan dari rika.

Adam menengok kearah rika yang berusaha menyembunyikan pipinya yang memerah, lalu menoleh kearah tasya yang menatapnya dengan alis yang terangkat sebelah.

"Dia lucu,"ucap adam membuat rika mendadak pengen pingsan ditimpa rasa baper.

"Ihh... Ciee, dikatain lucu sama adam."ujar tasya menggoda rika.

Rika mencubit lengan tasya keras, membuat sang empunya meringis sambil mengusap lengannya yang terasa sakit.

"Sakit tau!"ucap tasya menatap rika tajam.

Ia menoleh kearah adam yang juga sedang menatapnya. Tasya tersenyum, memperlihatkan deretan giginya yang rapi, membuat adam juga ikut membalas senyumnya.

"Ohiya dam, lo udah punya pacar belum?"tanya tasya yang langsung digelengi oleh adam.

"Belum, emangnya kenapa?"

Tasya menoleh kearah rika sebentar, lalu kembali menatap adam sambil tersenyum lebar.

"Sama dong, gue juga belum. Jadian yuk!"

Rika menganga, tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar. Sedangkan adam yang mendengar itu hanya mengernyit bingung dengan tingkah laku satu anak ini.

"Gimana? Mau nggak jadian sama gue?"tanya tasya sambil menaik turunkan kedua alisnya.

Adam menoleh kearah rika yang menatap tasya kesal. Ia tersenyum jahil.

"Wahh.. Boleh tuh sya."ujar adam. Membuat rika melotot kearahnya dan tasya.

Tasya hendak mengulurkan tangannya kearah adam, namun ditepis oleh rika.

Tasya menoleh kearah rika yang kini menatapnya tajam. Dalam hati, ia berusaha menahan tawanya melihat ekspresi rika seperti orang yang lagi marah-marah karena jemurannya nggak kering-kering.

"Hahahahaha... Emak lo marah tuh dam,"tasya tertawa terbahak-bahak membuat rika bertambah naik pitam karna ulahnya.

"Tasya ih,"decak rika kesal setengah mati.

Tasya berusaha meredakan tawanya. Ia berdehem lalu menatap rika dan adam secara bergantian. Tasya menatap mereka seperti meneliti sesuatu. Rika yang melihatnya memukul bahu tasya kearas.

SHAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang