Awal mula cerita ini adalah ketika aku mulai memasuki jenjang perkuliahan, ya aku kuliah disalah satu politeknik yang terkenal di Jakarta dan salah satu cabangnya ada di cileungsi tempat dimana aku tinggal. Awalnya aku gak punya teman sama sekali karena aku adalah mahasiswa baru yang mendaftar gelombang terakhir. Tepatnya tanggal 15 Agustus 2016 tepatnya pukul 09 pagi aku ditelpon oleh salah satu kating (kaka tingkat) yang berkuliah disitu, dia menyuruhku untuk datang ke kampus karena ingin memberitahu ku tentang salah satu acara dikampus yaitu PSPL. PSPL ini diadakan 2 kali yaitu PSPL Lokal dimana PSPL ini hanya diadakan di lingkungan kampus LP3I Cileungsi, dan yang kedua adalah PSPL Pusat, dimana PSPL ini diadakan untuk semua LP3I se-Jabodetabek.
Ya singkat cerita mengenai PSPL, aku tiba di kampus, aku merasa asing dengan suasana disana, mungkin karena aku belum mempunyai teman. Aku mencari kating tersebut, beliau bilang katanya ada di perpus dan jujur aku gak tau dimana letak perpus yang ada dikampus itu. Sampai pada akhirnya aku bertanya kepada satpam yang ada disitu, lalu diantarnya lah aku sampai ke tujuan. Sesampainya aku di perpus ternyata kating itu tidak ada disitu, dan aku chat kaka tersebut bertanya posisi dia sedang dimana. Lalu dibales lah chat ku, dia bilang ada di kantin. Oke... untuk kedua kalinya aku gak tau dimana letak kantin kampus itu.
Dan akhirnya aku bertanya kepada mahasiswa-mahasiswa yang ada diperpus itu. Akhirnya mereka dengan senang hati memberitahu ku dimana letak kantin itu. Sekitar jam 12an aku mau pulang namun ketika aku pamit ke kating itu dia mengatakan kalau hari ini ada tes bahasa inggris, otomatis aku mengurungkan niat ku untuk pulang kerumah. Dan aku bingung harus nunggu dimana dulu karena tesnya diadakan jam 2 siang, masih 2 jam lagi aku harus menunggu dan kalian pasti bisa ngebayangin gimana betenya menunggu. Untungnya kating itu bilang kalau salah satu teman kelompok PSPL ku akan tiba dikampus sebentar lagi.
Sementara untuk menunggu teman ku ini, aku duduk di depan keuangan. Dan 10 menit kemudian datanglah dia, kami berbincang-bincang banyak hal, berkenalan tentang dia dan tempat tinggalnya, dia bernama novita. Namun sayangnya dia akan tes jam 1 beda kelas denganku. Dan untungnya dia punya teman namanya fany, kebetulan fany ini adalah satu kelas dengan ku, dan bisa kalian bayangkan gimana senangnya aku bisa langsung dapat teman yang satu kelas. Lalu 15 menit kemudian datanglah seorang gadis tinggi, berkerudung, lalu novita bilang bahwa gadis yang berjalan ke arah kami ini adalah fany.
Ya aku akui dia adalah teman kedua ku setelah novita. Sesampainya fany dihadapan kami, dengan welcomenya dia menyambut ku dan mengajakku untuk bergabung dengan teman-teman sekelas ku yang lain. Tibalah aku dan fany disuatu tempat semacam warung tempat nongkrong mahasiswa di kampusku kenapa aku bilang tempat nongkrong mahasiswa di kampus itu? Karena ketika aku masuk ke dalam banyak sekali mahasiwa-mahasiswa yang duduk disitu.
Singkat cerita tibalah dimana acara PSPL Pusat, tepatnya tanggal 30 Agustus 2016. Mahasiswa baru dikampus itu berangkat sekitar jam 06 pagi menuju salah satu gedung yang ada di cibubur. Lalu sejam kemudian tibalah kami di gedung tersebut untuk melaksanakan acara PSPL tersebut. Acara PSPL pusat berjalan dengan baik dan lancer semua mahasiswa dan mahasiswi kampus LP3I sangan menikmati acara tersebut. Tibalah jam 5 sore kami akan pulang kerumah kami masing-masing.
Diperjalanan pulang, ada salah satu mahasiswa baru yang mengatakan ada seorang lelaki mahasiswa baru yang katanya suka dengan ku. Ya aku tak menggubris omongan pria yang mengatakan itu, karna menurut ku dia sama dengan lelaki lainnya yang hanya bercanda-bercanda saja. Di bis aku hanya mendengarkan musik saja, sedangkan teman-teman ku mereka seperti tak mengenal capek, dengan kata lain mereka masih semangat untuk bercanda-bercanda dengan teman-teman yang lain.
YOU ARE READING
Story Of 9 Mei
Teen FictionSeorang pria yang menyukai seorang wanita yang notabennya adalah teman sekelasnya. Namun wanita itu sangat cuek terhadap sang pria. Sampai disuatu ketika sang pria beranggapan bahwa sang wanita tidak mempunyai perasaan. Namun dengan kerja keras dan...