3 Hari pun sudah berlalu, hal yang mereka janjikan pun tiba, Luna menemui Romi di Caffe Island.
" Akhirnya kamu tiba " Ujar Romi memeluk Luna
" Aku rindu " Ujar Luna
" Aku merindukanmu tiap hari tiap detik " Ujar Romi
" Ada yang ingin aku bicarakan " Ujar Luna
" Baiklahh tuan putri " Ujar Romi
" Apa kamu bisa membantuku untuk senang di hari hari berikutku? " Ujar Luna
" Tidak di hari hari, aku akan membahagiakanmu selamanya " Ujar Romi
" Aku serius " Ujar Luna
" Lalu apa kau menganggapku main main? Lun, Tak perlu kau suruh membahagiakanmu, aku sudah mempunyai tugas untuk itu dan aku tak bisa melanggarnya " Ujar Romi sebari memegang tangan Luna
" 9 tahun yang lalu, aku divonis akan meninggal karna penyakitku, aku meninggal karna penyakit yang tidak diketahui apa penyebabnya, tapi yang pasti aku akan pingsan jika aku terkejut " Ujar Luna
" Aku menyesal melakukan hal itu, jika aku tau seperti ini maka aku tak mau kehilanganmu " Ujar Romi
" Aku takut " Ujar Luna
" Tak perlu takut, semua akan baik baik saja " Ujar Romi
" Apakah kau bisa mewujudkan satu hal " Ujar Luna
" Apa " Ujar Romi
" Carilah penggantiku, dan buat lah dirimu bahagia, aku tak mengapa jika kamu bahagia " Ujar Luna
" Maaf sayang, untuk hal itu bukan kewajibanku maka aku tak bisa melakukan itu walau demi kamu " Ujar Romi tegas
" Aku hanya takut aku merepotkanmu " Ujar Luna
" Percayalah, Semua akan baik baik saja, ini hanya angin yang ingin menggoyahkan hubungan kita " Ujar Romi meneteskan airmata sambil tersenyum
" Aku sudah tidak akan lama lagi Rom! " Ujar Luna membentak
" Jika memang biarkan aku menggantikan posisimu " Ujar Romi tegas
" KAMU EMANG NGGA NGERTI APA YANGA KU MAKSUD! " Ujar Luna
Tiba tiba Romi memeluk Luna dengan erat dan berkata
" Jangan biarkan aku membenci dunia ini karnamu, Jangan biarkan aku menyakiti semua orang karnamu, dan Jangan biarkan aku melenyapkan diriku " Ujar Romi sebari memeluk
" Tapii " Ujar Luna yang tiba tiba terpotong karna Romi kembali berbicara
" Sshhh Jangan biarkan Luka mu tau bahwa kamu sedang menangis karna itu hanya akan memperdalam cederanya " Ujar Romi
Luna pun kembali memeluk Romi dengan erat dan berkata
" Aku mempercayaimu kali ini, dan jangan biarkan aku menarik kata kata ku lagi " Ujar Luna
" Biarkan aku membuatmu bahagia, karna aku yakin Lukamu akan lelah menyakitimu, karna dia tau aku selalu membuatmu bahagia " Ujar Romi
" Hujann " Ujar Luna
" Kau bawa jaket? " Ujar Romi
" hmm ngga " Ujar Luna
" Pakailah jaketku " Ujar Romi
" Lalu kamu? " Ujar Luna
" Kan ada kamu yang meluk aku, jadi aku ngga kedinginan " Ujar Romi melawak
" Kita nanti kerumah Clarie aja dulu, rumahnya deket kok dari sini dari pada ujan ujanan " Ujar Luna
" Okay sayang " Ujar Romi
Merekapun sampai dirumah Clarie dan meminta 2 gelas air hangat, untuk menghangatkan tubuh mereka
" Rom, mukamu pucat sekali " Ujar Clarie
" Ah ngga ini cmn kedinginan aja " Ujar Romi
Seketika Luna memegang tangan Romi seolah olah ingin memberikan jaketnya pada Romi
" Pakai saja aku tak kenapa kenapa, biarkan Hujan menjadi saksi perjuanganku " Ujar Romi
" Ngga dimana mana gua jadi kacang mulu deh ah " Ujar Clarie
" Yaudah udah mulai reda nih dari pada keujanan lagi meningan langsung pulang " Ujar Luna
" Yaudah ayoo " Ujar romi mengigil
" Romi? " Ujar Luna
" I am fine baby, kembali peluk aku lagi yahh " Ujar Romi melawak
Luna dan romi pun berkangkat pulang, dan Romi mengantarkan Luna Pulang kerumah, tapi kali ini tidak didepan pintu melainkan gerbang.
" Pulang diantar siapa kamu? " Ujar ibunda Luna
" Teman " Ujar Luna
" Bunda tak melarangmu tuk menjauhi Romi, Bunda hanya melarangmu tersakiti olehnya, karna bunda tau dia sayang dengan kamu dan begitupun kamu " Ujar Bunda Luna sebari pergi
Luna pun hanya menangis dan menyalahkan semua kejadian ini.
HAI GUYS GIMANA TUHH?? BAPER GAK??? DIEPISODE BERIKUTNYA ROMI AKAN NGEBUAT LUNA BAPERRR DONGGGG, TAPIIII ADA DIAA, SIAPA TUHHH?? 😆 LOV YU GUYS, BSK ROMI CEMBURU WKWKW
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Know Love
Teen FictionLuna si cewek cantik namun cuek bisa di luluhkan oleh cowok humoris yang tampan, namun mungkin ini adalah masalah terbesar dalam hidup luna karna ia tak pernah mengenal cinta awalnya, seiring dengan berjalannya waktu dan setelah ia mengenal Rio si c...