Koridor kelas XI
David berjalan di koridor dengan wajah datar andalannya dan gaya yang sangat sangat cuek membuat para wanita terpesona.
Saking kelewat cueknya dia tidak sadar ada perempuan yang mengikutinya dan berusaha mensejajarkan langkahnya dengan David,
"Dav, gue ikut ke kantin bareng lo ya?" gadis itu bertanya dengan sedikit lengkungan di sudut bibirnya.
"Nggak!" jawaban David yang membuatnya sedikit kecewa.
"Kenapa sih? Orang gue cuma pengen bareng lo ke kantin aja Dav" gadis itu bersikeras untuk ke kantin dengan David.
"Sekalinya nggak ya nggak, punya kuping nggak sih lo,"
"Dav, gue-" ucapan gadis itu terpotong oleh David.
"Jauh-jauh dari gue" marahnya,karena merasa risih dengan gadis ini.
"Ishh gue cuma pengen kenal sama lo"
"Gue ga butuh lo!" ucap David dengan tegas dan lugas.
"Tapi gu-gue peduli sa-sama lo Dav."
David tetap berjalan tanpa menghiraukan ucapan gadis itu.
Haloo, Berhubung prolog jadi segini aja ya, kalau banyak typo bertebaran atau kata yang kurang berkenan harap maklum karena aku masih tahap belajar:))
Kenapa aku kasih judul HATRED? Yaps HATRED tu artinya kebencian, jadi cerita ini kurang lebih bercerita tentang sebuah rasa benci yang tiba tiba jadi cinta. karena memang benci sama cinta emang beda tipis. So have fun yaa
Jangan lupa vomment ya, satu vote kalian sangat berarti buat akuu:)
Yaudah see you next chapter ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hatred
Teen FictionHari ini kita membenci seseorang begitu dalam. Tapi siapa sangka besok kita mencintai seseorang itu begitu dalam. Jadi bersikap sewajarnya saja demi menyelamatkan keadaan hati. Seperti yang dirasakan sosok laki-laki bernama Mahesa David Pradipta ya...