Prolog

72 2 0
                                    

"Hari ini gue sial banget" ujar Kirana kepada Nadya dengan kesal.
     "Kenapa lagi sih Kir? Lo mah sialnya setiap hari bukan hari ini doang" tanya Nadya sambil bermain Iphone-nya.
     "Masa tadi gue telat, terus peralatan prakarya gue tinggal padahal gue udah nyiapin, terus gue dihukum sama Bu Indah karna peralatan prakarya gue tinggal.
sa-ngat sa-ngat si-al" ocehnya terbata bata sambil mengembungkan pipi dengan wajah sok menyedihkan.
     "Santai woy, ludah lo nyiprat ke gu-" ucapan Nadya harus terpotong oleh Kirana
     "Oh iya Nad, terus tadi si Daffa-Daffa ono yang lo bangga-banggain, dia nabrak gue novel kesayangan gue jatoh terus dia injek, gasopan banget" gerutu Kirana dengan wajah geram seakan-akan ingin makan orang
     "Demi apa kir!?! You're so LUCKY"
     "Luck? sial ada!"
     "Ih gue mau jadi lo Kir"
     "Idih"
     "Kak Daffanya gueee" Nadya berteriak seperti seorang fangirl kpop
     "Oh iya, lo jadi gak nginep?"
     "Ya jadilah Kir, ngapain gue disini sekarang kalo gak jadi" balas Nadya sambil menjitak Kirana. Setelah itu Iphone Kirana berbunyi "Kir hp lo bunyi tuh"
     Kirana pun mengambil Iphone-nya lalu membukanya. Dan ternyata dia mendapat LINE dari Aldi, kekasihnya "dari Aldi Nad, dari Aldi" teriak Kirana dengan gembira.
     "Lihat-lihat" Nadya pun memutar badannya. Dia sangat penasaran

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DaffaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang