I

125 23 42
                                    

Seorang gadis dengan langkah perlahan memasuki sebuah kamar yg sudah didesain sedemikian rupa. Gadis itu berkeliling melihat apa saja yg ada di dalam kamarnya kelak. Sebuah lengkungan manis terbentuk ketika gadis itu menyadari pemandangan sunset dari jendela kamarnya.

"Kihyo-ah" seorang pria mengejutkan gadis itu ketika gadis itu hendak membuka tirai kamarnya lebih lebar

Gadis itu menoleh dan menatap pria yg lebih tua di hadapannya ini dengan seperti bertanya 'ada apa'

"Kihyo-ah apa kau menyukai kamarmu? Aku mendesain khusus untukmu" pria di hadapannya tersenyum manis membuat sebuah cekungan yg manis. Yg mungkin akan membuat gadis manapun menyukainya

Gadis yg dipanggil Kihyo tadi mengangguk dengan semangat. Pria itu Lee Hongbin mengacak rambut Kihyo gemas.

"Baiklah. Kalau begitu kajja kita makan dulu. Oppa sudah memasak untukmu" Hongbin menggandeng Kihyo keluar dari kamarnya

Kihyo tak sabar untuk mencicipi masakan oppanya. Hongbin memang pintar memasak karena sejak kecil mereka sudah terlatih mandiri mengingat orang tua mereka yg selalu sibuk.

"Kihyo-ah kamu tahu oppa memasak apa untukmu?"

Kihyo menatap Hongbin dengan wajah berbinar. Mereka sudah duduk di depan meja makan dan makanan yg akan mereka makan masih tertutup. Mungkin Hongbin hendak memberi kejutan pada adiknya.

Hongbin tersenyum lalu perlahan membuka penutup makanan. Wajah Kihyo berbinar senang melihat makanan favoritnya ada di sana. Terlebih Kihyo sudah lama tak memakannya

"Bulgogi ala oppa. Kau suka?"

Kihyo mengangguk senang. Hongbin mengelus puncak kepala adiknya dengan senang

"Jja makanlah. Kau harus makan banyak malam ini ne"

Kihyo mengangguk lalu dengan semangat dia mengambil piring bersiap menyantap masakan lezat oppanya.

.
.
.

Hongbin mengelap keringatnya. Dia baru saja selesai memindahkan barang-barang ke kamar. Hongbin dan Kihyo baru saja pindah hari ini. Hongbin adalah seorang mahasiswa arsitektur. Dia memutuskan pindah agar dia tidak terlalu jauh menuju kampus. Selama ini Hongbin selalu menempuh jarak jauh untuk ke kampusnya. Eomma dan appa nya bahkan menyuruhnya pindah kampus agar Hongbin tidak kelelahan. Namun dia menolak mengingat itu adalah cita-cita Hongbin sejak dulu.Sedangkan untuk Kihyo, Hongbin ada alasan sendiri untuk membawanya kemari

Kihyo datang menghampiri Hongbin yg kelelahan dengan membawa sebuah minuman dingin. Dia lalu duduk di dekat Hongbin dan menyenderkan kepalanya di bahu Hongbin.

"Kau lelah?" tanya Hongbin sambil merapikan rambut Kihyo yg berantakan. Kihyo menggeleng

Hongbin tertawa kecil "geojitmal. Tidurlah kau terlihat lelah"

Kihyo sedikit menoleh dan mengerucutkan bibirnya lucu. Seolah memprotes ucapan Hongbin barusan.

"Jangan seperti itu. Bagaimana kalau oppa khilaf menciummu. Kau ini memang adikku yg paling menggemaskan"

Kihyo tertawa tanpa suara. Tak lama kemudian dia bangun lalu melambaikan tangan pada Hongbin.

"Ah kau tak bisa menemani oppa lebih lama lagi ya?" tanya Hongbin ketika tahu adiknya mulai mengantuk. Kihyo menjawab dengan isyarat dia sudah mengantuk

"Arraseo. Tidurlah yg nyenyak. Have a nice dream my princess. Padahal kau tadi bilang tidak mengantuk. Dasar" Hongbin terkekeh geli

Kihyo tersenyum lalu dia mencium pipi Hongbin sebagai tanda perpisahan. Hongbin tersenyum lalu melambaikan tangannya sambil memandangi adiknya yg tengah menaiki tangga menuju kamarnya.

My SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang