Minami terdiam di dalam kamar hingga jam makan malam berakhir. Ia hanya bisa menatap semua luka yang tergores ditubuhnya, entah kapan luka-luka itu akan hilang ia tak tahu. Tapi yang melukainya lebih dalam lagi adalah ketika ia sadar jika nyawa Yuko dan member AKB48 yang lain terancam karenanya.
'Apa dengan kembali kepadanya, semua akan berakhir? Dan aku bisa kembali dimilikinya?'
Pertanyaan itu menghantui pikiran gadis itu, berhari-hari ia berusaha meyakinkan dirinya jika ia masih bisa bertahan di AKB, tapi dengan kejadian kemarin, ia mulai mempertanyakannya. Terlalu banyak kejadian yang menimpanya saat ia diculik. Entah bagaimana nasib AKB dan Yuko, ia tak tahu dan tak punya bayangan.
"Yuko, jaga dirimu." Lirih Minami pedih.
Air mata kembali menetes dari matanya, "Sepertinya memang ini yang kau inginkan, ya, Atsuko. Kau mau memilikiku, kau mendapatkannya."
**
Annin kembali menyusuri jalanan Sakae, tapi tujuannya sudah terpenuhi dan ia akan menuju ke apartemen milik Mariko. Sesungguhnya, gadis itu tahu jika Mariko belum kembali ke Paris. Jangan ditanya kenapa ia tahu, hal itu karena Annin adalah saudara Mariko.Sesampainya di apartemen Mariko, ia segera memencet bel. Dengan cepat gadis itu masuk saat pintu sudah terbuka dan segera menutupnya.
"Ada berita apa untukku?" Tanya Mariko penasaran.
Annin memutar matanya malas. "Aku punya berita entah baik atau buruk untukmu, Mariko-sama."
Mariko berdecak sebal melihat kelakuan saudaranya itu. Ia menggelengkan kepalanya lalu fokus pada gadis dihadapannya. "Ada apa?"
"Maeda Atsuko, dia memilihmu sebagai target berikutnya. Dan aku tahu apa yang akan dia lakukan." Jawab Annin.
Mariko tersenyum sinis, "Memang apa yang akan dilakukan gadis itu?" Balas Mariko.
"... membungkam dirimu. Dengan cara membunuhmu." Lanjut Annin serius.
"Hah, aku tak peduli. Biarkan saja dia tertipu sekarang. Apa dia mengganti targetnya?"
Annin tersenyum miring sebelum mengeluarkan foto dari dalam tasnya. Ia menyerahkan foto yang langsung membuat Mariko terkejut sekaligus khawatir.
"Yuko? Dia memilih Yuko sebagai penggantiku?" Gumam Mariko tak percaya.
Annin mengangguk, tak lama ia mengeluarkan sebuah catatan dan meletakkannya di meja.
"Catatan tentang apa itu?" Tanya Mariko penuh selidik.
"Bacalah sendiri. Aku tak tahu apa dia mempunyai koneksi dengan member AKB yang lain. Tapi satu sudah terungkap, dan jika dia masih mengincar Yuko, maka kemungkinan masih ada sedikitnya 2 orang lagi yang berkeliaran bebas disekitar kita." Jawab Annin.
"Baiklah, awasi Yuko dan jangan biarkan gadis itu berkeliaran sendiri. Bekerja samalah dengan Yuko untuk menyelamatkan Minami." Ujar Mariko.
"Tinggalah disini beberapa hari, sampai semua perhatian dari Yuko teralihkan. Temui ia dan bawa dia ke tempat yang aman." Lanjut gadis bertubuh tinggi itu.
"Hah, bodoh. Orang bodoh mana yang akan diam di tempat yang mungkin sudah diketahui oleh wanita itu?" Balas Annin.
Mariko menatap gadis itu lalu tersenyum. "Kalau begitu, lakukan saja rencana kita." Jawab Mariko lalu berlalu dari hadapan Annin.
Annin tersenyum, ia segera meraih tasnya yang berada di sofa dan meninggalkan apartemen milik Mariko.
'Kau memang psikopat gila, Maeda-san.'
**
Mungkin ini untuk terakhir kalinya, Yuko. Minami sedang berada di taman untuk menemui Yuko. Ini mungkin untuk terakhir kalinya. Ia tak akan bisa berkeliaran dengan bebas lagi setelah ini.Meski sudah hampir satu jam di taman, Yuko belum menunjukkan tanda-tanda ia akan datang. Atau mungkin gadis itu sudah tahu bahwa ini akan menjadi pertemuan terakhir mereka?
Yuko, kalau seandainya setelah ini kita tidak bisa bertemu lagi, ingatlah bahwa aku pernah menjadi sahabatmu.
Sayonara, Yuu-chan.
-Minami-Air mata menetes perlahan dari kedua pipinya saat ia meninggalkan catatan itu didekat kursi mereka pertama kali bertemu. Minami tahu, mungkin ini juga akan menjadi akhir dari karirnya, tapi, selama nyawa Yuko tak terancam, apapun akan ia korbankan.
Jauh dari sana, Yuko melihat gadis itu berjalan menjauhi taman. Hatinya sakit melihat gadis itu begitu rapuh, tapi jika ia kesana, Minami akan dalam bahaya yang lebih besar. Setelah yakin gadis itu sudah jauh, Yuko berjalan mendekati catatan itu.
"Kita pasti akan bertemu lagi, Minami." Gumam Yuko penuh keyakinan.
•
•
•
•
To Be Continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Escape
Fanfiction"Dia adalah seorang psikopat gila!!!" 'Tapi aku akan menyelamatkan gadis itu dari psikopat itu, bersabarlah.' Dengan bantuan dari salah satu member AKB, akankah dia berhasil menyelamatkan gadis itu dari psikopat gila itu?