Chapter 8

582 7 2
                                    

Chapter 8

Yurin pov^^

Huffftt,kenapa aku nggak bisa tidur sih. Biasanya aku kan tidur jam segini, ya walaupun masih jam 7 sih,hehehe. Saat memandang langit dinding, yang ku lihat hanya bayangan dia. Uhhhh,kenapa dengan diriku sih! Kenapa pikiranku jadi kacau begini sejak tadi siang! Jangan-jangan aku . . .

“Tidak-tidak” ku gelengkan kepalaku di dalam selimut.

“Lebih baik aku belajar,menyusun Jadwal dan Tidur” ucapku dalam hati.

Near POV^^

Kubiarakan tangan-tanganku ini bekerja dengan lihai diatas kertas, kubiarkan pensil ini membuat titik,bidang,garis yang perlahan tumbuh menjadi sesosok lukisan yang entah mengapa harus ini yang kulukis. Apakah fikiranku sudah penuh dengan sosok dirinya dan apakah ide-ideku ini sudah dimakan oleh dirinya sehingga hanya dia yang muncul dari otakku. Sudah berpuluh-puluh lukisan yang kulukis dari wajahnya, aku memang ahli dalam melukis. Sejak kecil aku hobi melukis tapi, lukisanku menjadi aneh ketika ia menyentuh hatiku.

#Flasback

Tangannya yang lembut dan kecil menghampus air mata yang menempel dipipiku,

“Kau harus semangat yah?” terang gadis kecil itu.

Aku hanya memandang matanya yang s’lalu ceria didepanku.

“Kata ibuku,kita harus membuat hidup ini seceria mungkin dan membuat orang-orang disekitar kita menjadi bahagia.” Ucapnya menyejukan hatiku.

Dengan tiba-tiba,ia mendaratkan bibir mungilnya dipipiku. CUP.

“Ibuku s’lalu mencium pipiku ketika aku menagis,setelah itu aku s’lalu merasa baikan. Kuharap, kau juga merasa baikan sekarang” terangnya membuatku bersemu dan tersenyum.

“Nah,begitu. Ayo kita main?” tawarnya sambil mengandengku.

#Flasback End.

Apakah dia masih mengigat hal itu,aku berharap dia mengigat itu sekali saja. My first love Y.

Light POV^^

Huhahahaha,aku berhasil membuatnya Shock lagi. Wajahnya terlihat sangat merah,ciumanku berhasil mendarat di tangan kanannya. Entah kenapa, aku jadi suka mengerjai dan membuatnya marah.

“A...pa yang Kau.. lakukan?” tanyanya Shock.

Aku hanya tersenyum manis saja dihadapannya,

“He’em, sepertinya perkenalan sudah cukup.” Terang Tuan.Asakura teman bisnis Ayah.

Semua tersadar dari kegagetan yang kuperbuat pada Yukia Asakura, aku duduk di sofa bersama dengan Big evil alias Ayahku di sebelah kiri Sofa tuan rumah. Aku memandang kedepan sebelah kanan sofa tuan rumah, Yukia masih Shock sekali dengan kejadian tadi. Sangat terlihat dari wajahnya yang masih bersemu merah, kulirik sebelah duduknya yaitu Yukio Asakura alias si Kakaknya yang memandangku sangat tajam. Lalu kami saling adu pandang tajam satu sama lain, sampai akhirnya Pembicaraan Big evil dengan Tuan Asakura menghentikan adu pandang kami.

“Lebih baik,kita ke meja makan saja.” Terang Tuan Asakura.

Kami ber-6 duduk dimeja makan yang besar ala abad massa depan,tak heran memang, keluarga inikan Teknologinya sangat maju,ketika didepan gerbang sampai meja makan kami bertemu dengan Robot pintar yang mereka rancang sendiri, bahkan perusahaan Jepangpun belum membuat dan merilisnya.  Diujung terdapat 2 kursi yang disediakan untuk Tuan dan Nyonya Asakura, disebelah kanan untuk kedua anaknya dan disebelah kiri untukku dan Big Devil. Aku berada tepat didepan kursi Yukia, sekarang kami sudah adu pandang tajam persis yang dilakukan oleh kakaknya tadi, rupanya dia sudah sadar dari Shocknya. Makanan demi makanan mulai berganti, dari Pembuka yaitu Soup Kimchi, lalu Main Menu yaitu Big Steak dan terakhir adalah Disert yaitu Ice Cream Chocolate White.

MISS OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang