11 Tahun Kemudian.
"JUNG CHANGMIN JANGAN LARI KAU." Teriakan itu menggema di rumah keluarga Jung yg sepi. Jaejoong hanya menggeleng melihat putranya yg kembali menjahili Nunanya. Ia kemudian melanjutkan mengaduk adonan kuenya.
Jiyool mengejar adik nakalnya yg sangat nakal. Weekend yg kemarin ia bayangkan akan dihabiskannya dengan tidur seharian harus kandas gara-gara ke'evil'an sang adik yg menyelinap masuk ke kamarnya dan membunyikan terompet tepat di telinganya. Membuat Jiyool seketika terbangun dari mimpi indahnya.
"NUNA BAUU SANA MANDI DULU." Changmin menjulurkan lidahnya dari atas pohon yg ada di belakang rumah mereka. Ia sangat suka melihat wajah marah sang Nuna yg menurutnya lucu.
"DASAR SIAL." Jiyool mendelik kemudian berbalik masuk ke rumah.
"UMMA.. UMMA.." ia berteriak kencang memanggil Jaejoong.
"Iya sayang? Umma di dapur." Terdengar sahutan halus. Hati Jiyool menjadi sedikit tenang. Ia melangkahkan kakinya ke dapur.
"Umma aku akan tidur lagi. Tolong jangan biarkan Changmin masuk ke kamarku ya?"
Jaejoong menghela nafas panjang. Itu sangat sulit, bagaimana ia bisa mengawasi Changmin sedangkan ia sedang sibuk di dapur? Lagipula walaupun kamar Jiyool sudah terkunci, Changmin akan bisa membukanya dengan mudah hanya dengan jepitan rambut yg ia dapat entah dimana.
"Akan Umma usahakan sayang." Ucap Jaejoong lembut.
Jiyool tersenyum senang.
"Terimakasih Umma." Ucapnya berbalik menuju kamarnya.Selalu seperti ini, Jaejoong merasa sedikit kasihan pada Jiyool. Tapi sifat jahil putranya sangat sulit di hilangkan. Bahkan Yunho pernah merasakan dijahili Changmin. Anaknya itu menukar tempat gula dan garam. Akibatnya kopi yg ia buatkan untuk Yunho menjadi asin.
Terdengar suara langkah kaki mendekat, Jaejoong medongak melihat Changmin yg berjalan menghampirinya.
"Umma."
"Iya sayang?" Jaejoong kembali fokus pada kue'nya. Kini tinggal di cetak lalu di masukkan ke oven.
"Apa Nuna mengadu lagi?" Terlihat seringai evil di bibirnya.
"Jangan menjahili Nunamu hari ini Minnie-ah. Dia capek kemarin lembur sampai larut malam." Changmin sedikit menyesal, raut wajahnya berubah sedih.
"Mian Umma. Minnie tidak tau. Ahh.. Minnie akan menonton saja." Changmin berbalik menuju ruang tengah, tak lupa ia mengambil setoples kue kering buatan Jaejoong.
Jaejoong hanya mengangguk, ia memasukkan cetakan kue ke dalam oven. Menghela nafas panjang, Jaejoong melihat jam tangannya. Jam 10:46, 2 jam lagi Yunho sampai di rumah. Ia merindukan suaminya itu. Sudah seminggu Yunho ke jepang mengurus perusahaannya disana. Jaejoong menoleh sekitar, lebih baik ia membuatkan Changmin jus sembari menunggu kue'nya matang.
***
Taeyeon memandang penuh curiga pria yg tak sengaja dilihatnya. Ia sedang bekerja dan kini melihat kekasih sahabatnya ada di bandara, sepertinya sedang menunggu seseorang. Matanya memincing saat melihat Siwon -kekasih Jiyool- tersenyum lebar kemudian datang seorang gadis yg berlari kencang menubruk tubuh Siwon. Mereka berpelukan erat, dengan sigap Taeyeon langsung memotret mereka.
"Ish.. dasar brengsek." Umpatnya. Ia langsung mengirim foto itu ke Jiyool.
Keluarga Jung sedang berkumpul menyambut kedatangan Yunho. Mereka kini tengah mengobrol. Jiyool merogoh ponselnya merasakan ada pesan masuk. Ia mengernyit melihat nama sahabatnya. Tumben sekali mengirim pesan, biasanya Taeyeon akan meneleponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menantu atau Istri? (Yunjae)
Fiksi PenggemarYunho duda keren yg memiliki seorang putri menyukai pria muda bernama Jaejoong. Bagaimana jika Jaejoong malah menyukai putri Yunho? "Aku ingin meminta izin untuk menjadikan Jiyool kekasihku Ahjussi." "Kau akan segera jatuh ke pelukanku." NB: BERISI...