TERTIPU DAN KEJUTAN
Author POV
"Mas apa maksudnya ini?" tanya Rena kepada suaminya dengan mata berkaca-kaca, lalu diangkat barang yang membuat jantungnya hampir berhenti saat itu juga.
"Emm, itu---" Jawab Revan gugup sambil menggaruk tengkuknya dan berjalan memdekati Rena.
"Udah Mas, tidak usah dijelaskan, semuanya sudah jelas" jawab Rena dan matanya masih terpaku dengan sesuatu yang membuat suasana hatinya berubah 180 derajat.
"Iya, tapi kan ini nggak sesuai deng---" jawab Revan membenarkan ucapan Rena. Namun ia telat. Rena sudah lebih dulu memeluknya begitu erat.
"Aku seneng banget Mas. Kita bakal liburan ke Bali. Makasih ya Mas." ucap Rena berterima kasih kepada suami tercintanya.
"Em, itu bukan untuk kita sayang. Itu tiket liburan untuk Mama sama Papa. Papa ada pekerjaan di sana. Jadi sekalian liburan" jawab Revan tanpa ada rasa bersalah sedikitpun.
Rena langsung melepaskan pelukannya.
"Jadi tiket ini bukan untuk kita?" Tanyanya kepada sang suami.
"Iyalah, bukan buat kita. Nanti Pak Amir yang ngambil tiketnya ke sini"
Pak Amir adalah supir kelarga Rajendra sejak Revan kecil."Nih tiketnya, aku ke kamar dulu" Rena menyerahkan tiket tersebut kepada Revan dengan berusah menormalkan nada suaranya, agar tak terlihat bahwa ia sedang menahan tangis. Tiket yang beberapa menit lalu membuat hatinya berbunga-bunga. Sekarng harapan tinggalah kenangan. Setelah itu, Rena melenggang pergi ke kamar meninggalkan Revan yang cengo memandang tingkah laku istrinya.
Setelah kepergian Rena, Revan mengedikkan bahu dan melanjutkan acara menonton TV nya yang tertunda sambil menyunggingkan senyum bahagianya.
♡♡♡
Rena POV
DASAR SUAMI GAK PEKA. Mengapa ada laki-laki macam suamiku itu. Laki-laki yang bisa menjadi laki-laki paling romantis dan paling menyebalkan sekaligus. Dan sekarang ini, aku ada di posisi dengan sifat yang begitu menyebalkan.
Apa dia tidak peka. Padahal ekspresiku menunjukan bahwa aku menginginkannya. Iya, aku tidak munafik bahwa aku ingin bulan madu, ingin liburan, ingin bermanja-manja sama suami.
Semua wanita ingin diperlakukan seperti itu. Memang aku sering menghabiskan weekend bareng Mas Revan. Tapi kan tetap beda kalau judul acaranya bulan madu atau liburan. Meskipun aslinya sama aja kaya di rumah. Sama-sama bareng mas Revan 'itu'nya.
Yang tua aja liburan. Lah ini, yang muda malah anteng-anteng aja. Lama-lama bisa jamuran aku kalau di rumah terus. Karatan.
Menyebalkan sekali. Oh ya, kalian tidak tahu. Aku sekarang sedang menangis. Menangisi kebodohanku. Bodoh karena aku berharap tiket itu untukku dan Mas Revan. Seharusnya aku sadar, kalau Mas Revan mana sempet pergi liburan-liburan kaya gitu.
Ke mall bareng aja bisa di hitung pakek jari satu tangan dalam sebulan pernikahan kami. Yang ada buang-buang waktu katanya. Huh, beginilah senang sedihnya jadi istri makhluk tampan serba perfect yang memiliki seribu kesibukan.
"Sebel banget, hiks hiks hiks" ku redam suara tangisku dengan menggigit selimut. Seharusnya aku jangan senang dulu. Jadi begini kan akibatnya.
"Huuu, sebel banget sama Mas Revan, hiks sebel sebel sebel hiks hiks"
Setelah capek menangis. Aku memandang jam di nakas. Sudah jam 10, kenapa Mas Revan nggak masuk-masuk ya. Memang suami tidak peka ya seperti itu.
Krek
Pintu dibuka, aku yakin bahwa itu Mas Revan. Mana ada Shawn Mendes masuk kamarku kan. Kalau pun masuk, aku bakal langsung ceraian Mas Revan terus aku nikahin tuh si Shawn. Terus kita duet bateng drh pas nikahan hihi. Mikirin apa si aku ini.
Tapi, aku juga nggak rela Mas Revan nikah sama orang lain. Ih kan aku masih sebel sama dia. Biarin aja. Nanti aku---
"Sayang, belum tidur?" Kata-kataku terpotong karena Mas Revan tiba-tiba memelukku dari belakang. Karena saat ini posisiku memunggunginya.
"Kok hadapnya ke situ si? Biasanya pusing kalau hadapnya ke situ"
I
"Kok diam aja, kamu kenapa hem?" Tambanya, Apa? ia bertanya Aku? Kenapa? Aku TIDAK APA-APA REVAN. Aku tak menjawab, melainkan mendorongnya agar melepaskan pelukannya padaku."Kamu kenapa, kamu marah sama aku ya?" Tanyanya dengan nada yang tidak ada unsur rasa bersalah pun.
"Nggak" jawabku singkat.
"Terus kenapa nggak mau aku peluk. Biasanya juga minta peluk" kata Mas Revan dengan kekehan ringan dan sedikit menggodaku.
"Nggak papa dan nggak minta" jawabku dingin. Sekali-kali aku yang dingin jangan kamu terus.
"Bener nih, kalau aku ada salah aku minta ma---"
"Bisa diam nggak sih Mas. Aku capek, aku mau tidur" jawabku memotong kata-katanya. Lalu pertahananku pun runtuh. Yah, aku menangis kembali. Mungkin karena sering di ceritakan oleh teman-temanku, bagaimana liburan mereka dengan suami mereka. Jadi aku agak iri dan sedikit kecewa dengan Mas Revan. Maaf Mas, aku kekanak-kanakan.
♡♡♡
Author POV
Sudah setengah jam Rena memikirkan hal yang membuatnya tidak bisa tidur. Rena pun memutuskan untuk minta maaf pada suaminya. Rena berbalik ke belakang untuk menghadap Revan.
Namun, yang ia temukan hanyalah Revan dengan dengkuran halus yang sangat memenangkan dan tentu saja itu mempertandakan bahwa ia sudah tidur.
"Ya udahlah, besok aja." Kata Rena dan berbalik kembali. Lagian Rena juga sudah mengantuk.
"Apanya yang besok sayang" suara berat itu berhasil menghilangakan rasa kantuk Rena seratus persen.
Rena hanya diam dan menutup rapat matanya.Beberapa saat hening, sampai Rena merasakan ada sesuatu yang menggelitik hidungnya. Sesuatu yang menarik matanya untuk dibuka.
Rena pun membuka mata, dan untuk kesekian kalinya ia terkejut pada malam itu. Malam yang menguras air mata dan membuat jantungnya hampir berhenti saat itu juga. Ia menatap Revan yang berada di depannya. Revan juga menatap Rena sama lekatnya dengan tatapan yang tidak bisa dijelaskan.
Rena masih cengo. Ia masih belum paham akan keadaan yang terjadi. Yang ia lakukan hanyalah menatap Revan dengan kedua bola mata yang membulat dan hampir keluar.
Suaminya memang berbeda. Suaminya memang seseorang yang penuh dengan kejutan.
♡♡♡
Hay ketemu lagi❤
Mereka kenapa lagi ya?,-
...
Sampai kapanpun aku gak bakal bosen sama kalian.
Yang ku takutin kalian yg bosen.
Jan bosen ya wkwkSempetin klik bintang ya.
Terutama aku jg minta kritik, saran dan komen.Kalian segalanya dalam tulisan ini.
Semoga suka, maap keamatiranku dan typonya.Happy Reading❤
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are The Reason
RomanceDi setiap kejadian pasti ada sebuahnya alasan. Baik kejadian yang menyenangkan maupun menyakitkan. Dan salah satu alasan terbesar ialah seseorang. Terlihat sederhana, namun sangat bermakna. ♡♡♡ Kamu adalah Sebuah Alasan. Alasanku mengenal apa itu...