Setelah selesai uts, nilai anak2 di pajang di mading sekolah. Azura pun pergi untuk melihatnya. Dan dia mendapatkan peringkat pertama dari kelas 11. Ia pun sangat senang dan ingin sekali memberitahukan ke ibunya.
Tak lama kemudian ada yang memegang pundaknya. Tidak salah lagi itu Azka. Tebakan Azura benar, dan Azka tersenyum.
" Hai Azura, bagaimana ? Lu dapat peringkat?" Tanya Azka sambil memegang kepalanya Azura.
" Dapat dong, peringkat pertama pula dari kelas 11." Jawab Azura dengan senyumannya.
" Wah,wah,wah,hebat! Gue juga dapat peringkat pertama dari kelas 12, berarti kita pintar yah?" Ucap Azka dengan memiringkan kepalanya.
" Iya dong gue selalu belajar tiap malam."
" Bagaimana kalo besok kita pergi ke toko es kirim untuk merayakannya?, Aku yang teraktir deh mau gak?" Tanya Azka memegang dagunya.
" Boleh banget."
" Tapi..boleh aku minta nomer telponnya?" Tanya Azka.
" Nih." Kata Azura sambil memperlihatkan nomernya.
●●●
Keesokan paginya..." Assalamualaikum." Ujar Azka sambil mengetuk pintu rumah Azura.
" Waalaikumssalam." Jawab ibunya Azura. lalu, membiarkan Azka masuk.
" Ada azuranya bu?" Tanya Azka.
"Hm... kamu siapanya Azura? Pacarnya atau temennya?" Tanya kembali ibu azura.
" Sa...saya..."
Tiba2 Azurapun dateng yang sudah tau kalau Azka sudah dateng.
"Ibu dia temen aku bukan pacar aku." Sahut Azura.
"Temen apa temen... biasanya kan kamu di kejar laki - laki tapi kamu selalu nolak apa sekarang kamu menerimanya???" Tanya ibu Azura sambil terkekeh.
"Ibu...bukan dia itu hanya kakak kelas aku, dia dateng ke sini udah ada janji ama aku untuk pergi ke toko eskrim, buat rayain kemenangan kita." Ujar Azura yang sedang meggeramkan tangannya kesal karena ibunya yang meledekinya.
"Ohh gitu... yaudah tapi hati2 yh.." Ujar ibu Azura sambil melambaikan tangannya.
Tetapi Azura mengabaikan lambaian ibunya. Karena kesal selalu di ledeki oleh ibunya yang setiap laki - laki dateng ke rumahnya. Yang selalu di sangka kalo itu pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY ALWAYS WITH HIM ?
Teen FictionIni tentang azura dia anaknya riang, pintar, dan di sukai banyak laki - laki tetapi, tidak ada satupun laki - laki yang diterima oleh azura. Karena azura belum berminat untuk pacaran. Sampai dia siap untuk pacaran. Sampai suatu hari kebetulan ia ber...