part 2 : New Work

8 2 0
                                    

Author POV!

Pagi ini Zia akan bekerja di perusahaan game terbesar Airsoft.
Seperti biasa ia menuju kesana menggunakan bus. Dilingkungan zia sedang terjadi kasus pembunuhan ternyata suara sirene semalem itu karena ada pembunuhan yg tragis.

***

Zia sudah sampai di perusahaan airsoft lalu iya melangkahkan kakinya kearah lift untuk menuju ke ruangan CEO perusahaan tersebut.

Pada saat sudah sampai di lantai 15 zia langsung masuk ke ruangan CEO perusahaan yg tak lain adalah Bryan Arka.

Tok tok tok

Zia mengetuk pintu ruangan Arka

"Masuklah" ucap arka dari dalam.

Zia membuka kenop pintu lalu melemparkan senyuman pada Arka "Hallo" ujar zia.

Arka menatap kedepan dan menemukan sosok Zia yg sudah ia pilih untuk menjadi pengawal pribadinya. Lalu arka bangkit dari duduk santainya.
"Selamat datang" ucap arka sambil tersenyum.

Zia melangkahkan kakinya kedepan dan melihat-lihat isi ruangan itu, betapa kerenya isi dari ruangan arka tersebut.

Hingga langkah arka dan zia bertemu ditengah dan saling berhadapan.
"Duduklah langit-langit ini tak akan runtuh" ucap arka sambil menempatkan bokongnya ke sofa yg empuk. Diikuti dengan Zia yg ikut duduk di sofa ruangan Arka.

"Apa kau membawa resumenya?" tanya Arka.

"Bawa" jwab zia sambil menyodorkan resume dirinya.

Arka melihat-lihat resume Zia dari biodata, kelulusan, dan lain-lain.
"Kau sudah di wawancara oleh perusahaan kan?" tanya arka masih dengan posisi sebelumnya.

Zia mengangguk "sudah" jawab Zia mantap.

Arka menutup map resume itu dan berkata "oke baiklah. mengapa kau ingin bekerja disini?" tanya arka tiba-tiba.

"Karena perusahaan ini baik" jawab zia tanpa ragu.

Arka tertegun sebentar lalu ia mengulurkan tangan untuk berjabattan tangan dengan Zia.

"Baiklah, selamat datang" ucap Arka.

Zia menjabat tangan arka dan tersenyum "terima kasih"

Selepas berjabat tangan zia ingin mengetahui sesuatu. Mengapa arka memerlukan pengawal "umm kau terlihat masih muda dan sehat. Tapi mengapa kau membutuhkan pengawal?" tanya zia gugup.

"Aku memiliki musuh dimana-dimana, tapi kau tak usah khawatir. Aku bukan seorang penjahat" jawab arka lantang.

Zia hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

Arka bersimpu dibawah dan meletakkan tanganya diatas meja "mari adu panco" ucap arka.

Tapi zia ragu untuk mengucap iya sebab ia takut akan melukai arka

"Sudahh jangan banyak berfikir, ayo kita adu panco anggap saja ini tes ujian pertama dariku" ucap Arka kembali.

Hingga zia menerima tantangan yg arka berikan untuk adu panco sekarang posisi mereka berdua sudah siap untuk bertarung adu panco.

"Kau dulu" ucap zia.

Arka tertawa receh, dan mulai beradu dengan Zia. Tpi tertahan karena tenaga zia sangat kuat.

"Kau boleh tambah tanganmu yg satunya" ucap zia sambil menunjuk kearah arka yg sebelah dengan dagunya.

Awalnya arka tidak mau karena gengsi tapi ya mau gimana kalo kalah malah semakin gengsi, dan akhirnya arka menggunakan tangan satunya untuk beradu panco.
Arka sekuat tenaga untuk mengalahkan Zia.

POWER AND LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang