1. Mimpi

16.6K 1.1K 14
                                    

"Kekuasaan pada hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di antara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan berada dalam surga-surga yang penuh kenikmatan."
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 56)


17 bulan kemudian.

Allah menjadikan makhluknya berpasang-pasangan. Seperti buah, hewan, begitu juga manusia. Bahkan, kelak di akhirat pun mereka akan bersama. Manusia, ada laki-laki ada juga perempuan.

Allah menciptakan nabi Adam as sebagai manusia pertama di bumi, lalu Allah pun menciptakan Hawa dari tulang rusuknya nabi Adam. Allah menciptakan mereka dan sudah Allah tulis di Lauhil Mahfuzh sebelum zaman azali.

Ketentuan yang Allah berikan adalah seorang perempuan tercipta dari tulang rusuk kekasihnya. Mau sejauh apapun, mau sebenci apapun jika ia jodohmu maka Allah akan mempertemukan. Seperti saat Allah menurunkan nabi Adam ke bumi, saat itu Ia di turunkan di India, lalu Allah menurunkan siti Hawa ke Jeddah. Bertahun-tahun mereka berkelana sendirian mencari sang kekasih,  ke sana dan ke mari namun tak pernah bertemu. Walau jarak dan waktu memisahkan mereka berdua, atas izin Allah mereka akhirnya bertemu di Jabal Rahmah yang terletak di Makkah Al-Mukarramah.

Sungguh, jika Allah sudah menetapkam sesuatu walaupun itu terdengar tidak mungkin maka itu pasti terjadi.

Ketika Allah sudah memberkahi sebuah pernikahan, Allah pasti akan merahmati pernikahan itu. Allah pasti akan memberikan cinta, rezeki, nikmat, dan keselamatan. Jika ingin mencintai sesuatu, cintailah sesuatu itu karena Allah. Kelak Allah akan menaungi hambanya di akhirat ketika ada kedua hamba-Nya yang saling mencintai karena-Nya, berkumpul karena-Nya, dan berpisah karena-Nya.

Percayalah, Allah memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya. Yakinlah, jika hamba-Nya yakin maka Allah akan memberikan yang terbaik dari segala yang terbaik untuk hamba-Nya.

  
  
Asfa melihat dirinya di cermin. Sebuah kaftan menjulur panjang hingga semata kakinya. Gaun putih gading keemasan itu sangat elegan dengan gaun yang berbahan satin di atasnya dan berbahan sutra di bawahnya.

Shafiyyah meraih tangan Asfa. "Henna yang kemarin aku buat sudah terbentuk dengan bagus. Kau cantik sekali, Asfa," ucap wanita berkebangsaan Arab itu.

"Iya, terimakasih Shafiyyah," seru Asfa memakai bahasa arab walaupun belum terlalu paham.

"Semoga pernikahanmu diridhai oleh Allah ya, Asfa," doa Shafiyyah.

Asfa tersenyum tipis. "Aamiin."

Seketika Rumi masuk ke ruangan Asfa dengan menggendong Farzan yang sudah genap 1 tahun. Rumi menghampiri Asfa.

"Fa, udah siap?" Rumi menepuk bahu Asfa pelan.

"Nafisa di mana, Mi?" tanya Asfa pelan.

"Nafisa digendong Anel, Fa. Tenang aja."

Asfa mengangguk.

Rumi mendongak pada Shafiyyah. "Shafiyyah, terimakasih atas bantuannya."

"Terimakasih kembali, Rumi." Shafiyyah tersenyum.

"Ya udah, Fa. Ayo kita kesana."

Izinkan Aku Memilikimu 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang