Joseon
"Ratu! Pangeran Jimin menghilang!"
Seorang dayang berlari dengan tergopoh menghampiri Ratunya.Mendengar suara teriakan lantas Ratu berbalik, "Apa maksudmu? Jimin menghilang?"
"Ampun yang mulia." Dayang menunduk, "hamba Pangeran Jimin benar-benar menghilang." Suara sang dayang bergetar, tak sanggup menatap Ratu.
Ratu merasa tubuhnha mencair, membuatnya jatuh ke arah lantai. "Jimin...." Mina-Ratu- menangis mengingat anaknya, dia sudah tahu jika ini akan terjadi, hal yang dicuri akan kembali ke pemilik awal.
Melihat Ratu Mina terduduk dayang tak tega, "Hamba pantas dihukum, Yang Mulia." Dayang sujud di depan Ratu.
Keadaan jadi kacau, ini harusnya menjadi acara istimewa, di mana dia akan mendapatkan menantu, istri dari Park Jimin. Dandanan Mina sudah hancur hanya dalam waktu sekejap, air matanya yang mengalir deras merusak segala make up di wajahnya.
Harusnya Mina tahu, Jimin bukanlah Jiminnya menjodohkannya dapat membuat takdir melenceng dari asalnya. Tapi, semua itu seakan tak menjadi hal yang patut dipermasalahkan otak Mina.
Suara deru kaki menghampiri Ratu, "Yeobo, kau kenapa?" Ini suara Raja, Park Jisung. Raja ikut duduk mendekati permaisurinya. Jisung menatap satu persatu dayang Ratu "Ada apa dengan Ratu?" Yang ditanya hanya tunduk diam, tak berani menjawab.
Melihat hal itu Raja menjadi marah, Raja merasa tak dihargai, "Kalian! Kenapa tak menjawab!" Dia berdiri dan menatap tajam ke arah semuanya, "kalian tak menganggapku Raja?!"
"Ampum yang mulia, kami mengganggap Yang Mulia Raja kami." Seorang dari mereka memberanikan diri untuk mewakili dayang-dayang yang lain.
Raja menatapnya, "Lantas, mengapa kalian tak menjawabku!"
Melihat suaminya murka, Mina tak tinggal diam bisa gawat jika tak dihentikan. "Yang Mulia, hamba menangis karena kelalaian hamba."
Melihat tatapan bingung, Mina melanjutkan, "Pangeran Jimin menghilang, Yang Mulia."
"Lantas mengapa kalian tak mencarinya!" Anak hilang harusnya dicari. Begitu pikir Jisung
"Ada baiknya Yang Mulia ku jelaskan di tempat yang lebih sepi."
---
Park Jisung dan Mina, mereka berdua tengah berada di tempat di mana keduanya pertama kali bertemu. Acara pemilihan calon Jimin dibatalkan dengan alasan yang sangat jauh beda dengan fakta asli.Ini saatnya Mina mengungkap kebenaran yang harusnya sudah diberitahukan sejak 15 tahun lalu. Waktu yang tak sebentar.
"Tuan" ini adalah panggilan jika hanya ada mereka berdua, "ada kejadian penting yang Tuan tak tahu." Jisung yang awalnya memandang lurus ke depan menengok ke sang Istri,
"Apa itu, yeobo?"
"Jimin...." Raut Mina beubah sendu, "Jimin sebenarnya sudah meninggal dari 15 tahun yang lalu." Mina memejamkan mata, tak sanggup membalas tatapan suaminya yang menatap kebingungan sekaligus sedih teramat, Mina tak tega.
"Apa maksud mu, yeobo?" Suara Jisung mulai bergetar, dia tak percaya, tak mau percaya. Selama ini Jimin sering membuat Jisung bahagia.
Mina menjelaskan semua, hari di mana harusnya menjadi hari bahagia namun berubah buruk, kehadiran Jimin yang Mina yakini berasal dari masa depan dan terakhir,keputusannya menjadikan Jimin masa depan sebagai pengganti anaknya masa Joseon.
"Jimin saat ini ada di mana?"
"Sebenarnya, sebelumnya seorang cendikiawan mendatangiku." Jisung menatap lurus istrinya, "Dia menyampaikan suatu hal tentang Jimin."
Mina menangis, ucapan menyakitkan yang didengarnya beberapa waktu lalu kembali diingatnya. Jisung tak tega melihat istrinya seperti ini lantas memeluk Mina.
Jisung mengelus rambut Mina. "Tak apa, katakan padaku walau itu sakit." Ciuman Jisung mendarat di kepala Mina.
"Hari itu.."
Flashback
Cendikiawan mampir kembali ke kerajaan Joseon lagi, Joseon memang beberapa kali jadi jalur favorit para cendikiawan. Raja dan Ratu mengadakan pesta untuk para cendikiawan. Ada satu cendikiawan yang menunjukkan gelagat mencurigakan, sedari tadi pandangannya tak lepas dari Pangeran Jimin dan Ratu Mina.
Ratu Mina sadar akan hal itu, tapi tak terlintas dipikiran Mina bahwa cendikiawan ini tahu identitas asli 'Jimin' melainkan berrpikir jika cendikiawan ini adalah penyamar.
Selepas acara, Ratu Mina mengantarr Jimin ke kamar, umur Jiminmemang sudah bukan usia anak kecil tapi tetap saja Mina takut..
Ada yang mengikuti, tapi seingatnya, dia sudah menyuruh dayang-dayang pergi.
"Yang Mulia Ratu...," Tiba-tiba dari balik semak-semak muncul cendikiawan tadi. "ada yang ingin ku sampaikan tentang Jimin."
TBC
OKE GENKS TBC
Btw, kan bentar lagi aku UAS nih, kayaknya ga ngaruh kok *tapi belajar kok* soalnya isian semua n essay. dan paling nakutin tuh ulangan MTK, cs gak pintar di mapel itu, gak bisa sistem kebut kalau mtk ;v
GCCITHTH
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Of Mochi ; Park Jimin
Fanfiction✔TIDAK ADA CHAP YANG DI PRIVATE Kau... Mochi?!" Park Jimin, Pangeran Kerajaan Joseon, tanpa sengaja memakan Mochi yang diperuntukkan bagi cendekiawan terkenal Joseon. Tanpa sepengetahuan Kerajaan, ada rencana khusus dibalik dibuatnya kue Mochi ini. ...