hide and seek, 1998. ✔

xii

engga pake waktu lagi, cape hehe
...

focus: seungkwan

seungkwan berlari cepat - cepat. rasa takut, kaget, dan tidak percaya bergabung menjadi satu dipikiran pria pemilik nama lengkap boo seungkwan ini.

"engga, engga mungkin pasti!" seungkwan mencoba tidak percaya, namun apa yang dilihatnya tadi, seungkwan yakin itu-

brak!

"aduh- loh seungkwan!?" pekik moonbin yang baru saja keluar dari uks, diikuti donghan yang terlihat bingung melihat moonbin dan seungkwan terkapar di lantai.

"lo berdua ngapain?!" seungkwan balas memekik. pria berwajah bulat itu cepat - cepat bangkit, kemudian memalingkan wajahnya meneliti sekitar.

"lo kenapa dah?" tanya moonbin yang bingung melihat seungkwan seperti itu.

"e-engga, gak papa" sahut seungkwan cepat.

"bener?" moonbin memicingkan matanya, dan seungkwan langsung mengangguk. "y-yaudah, ayo susulin cewe - cewe" ucapnya, kemudian berjalan duluan.

sementara seungkwan terdiam bingung. sampai akhirnya pria itu dikagetkan dengan tepukan dibahu kanannya.

"hai, boo"

ㅡ

dahyun dan sinbi masih menangis, sementara yein juga masih terduduk lemas di lantai.

hingga tiba - tiba saja gebrakan pada pintu itu berhasil mengagetkan mereka.

"seungkwan mana!?" tanya donghyun dengan nafas mengebu.

"apasih lo teriak - teriak!?"

"seungkwan mana!?" tanya donghyun lagi, nadanya menjadi lebih tinggi.

"engga tau!" bentak dahyun. "sana pergi!" sambungnya sembari melempar sepatu hitamnya.

"dia udah bunuh eunseo!" teriak donghyun, membuat tiga orang gadis itu seketika terdiam. "sekali lagi gue tanya seungkwan mana!?"

"e-engga tau..."

dan dengan itu donghyun kembali menggebrak pintu dan berlari entah kemana.

namun sinbi dengan sigap juga ikut berlari mengejar donghyun, membuat yein dan dahyun jadi begitu terkejut.

kedua gadis itu tidak tau harus apa, hingga akhirnya dahyung menarik ingusnya dan mengelap air matanya kasar.

"yein, lo mau tau sesuatu engga?"