AGATHA

618 25 6
                                    

Iris hitam gadis kecil itu menatap datar uang recehan yang tidak sengaja terjatuh akibat kantong uang nya yang telah robek, dia berjongkok dengan malas dan mulai memunguti nya.

"aku harus menunjukan kantong butut ini kepada ayah dan ibu" rutuk nya ketika memunguti uang recehan yang terlihat sangat banyak itu

Angin berdesis menambah kesan dingin tempat gadis itu berjongkok sekarang, dia memasukan semua uang receh yang telah ia kumpulkan ke dalam tas sekolah nya.

Selama perjalan pulang gadis selalu melompatkan kaki nya ke dalam kubangan air sisa hujan yang menggenang akibat keadaan jalan yang buruk dan alhasil sepatu sekolah nya menjadi basah kuyup

"ibu aku pulang" dia membanting pintu keras lalu melemparkan sepatu sembarang,kebiasaan buruk nya

"ya! Jung-ah rapihkan sepatu mu!" teriak ibu nya nyaring dari dalam dapur

"nanti akan aku rapihkan" balas nya tak kalah nyaring

Sang ibu hanya menggelengkan kepala dengan tingkah anak semata wayang nya itu.

Agatha Jung, gadis berambut hitam lurus dan panjang itu mengeluarkan uang recehan yang ia dapatkan dan memasukan nya kedalam celengan beruang nya.

"apa dengan uang ini aku bisa ..... "pandangan nya teralih keluar jendela kamarnya,dia melihat sebuah mobil mewah diikuti dengan beberapa mobil yang membawa barang,seperti nya keluarga itu baru pindahan. Dari daalam mobil mewah itu turun seorang perempuan berumur hampir sama dengan ibu agatha dan seorang anak laki-laki yang lebih tua sekitar 1 tahun dari Agatha.

"rumah itu akan berpenghuni" ucap nya

Sore hari Agatha pergi ke ladang untuk memberi makan domba-domba milik paman sam,dengan memberi makan domba-domba Agatha bisa mendapatkan uang ataupun makanan dari paman sam,sebenarnya keluarga Agatha termasuk keluarga yang mampu hanya saja gadis kecil itu ingin sekali mencari uang sendiri untuk ulang tahun ibu nya nanti.

Agatha membawa setumpuk rumput dan memberikannya kepada domba-domba paman sam

"ayo, makanlah" dia memperhatikan domba-domba itu makan, dilain tempat terdapat anak-anak yang sedang bermain bola,bermain galah bahkan ada yang sedang berkejar-kejaran. Agatha hanya melihat mereka dari kejauhan tidak berani untuk ikut bermain bahkan menyapa mereka,dia terlalu takut.

"Jung-ah" paman Sam menepuk pundak Agatha yang sedang melamun, Agatha melongo sekaligus kaget atas kehadiran paman Sam yang tiba-tiba.

"ini untuk mu" paman Sam menyodorkan 4 potong kue dan beberapa lembar uang

"ini .. tidak terlalu banyak?" tanya nya yang bingung

"ambil saja,dan cepat pulang kau sudah bau kekeke" paman Sam terkekeh

Agatha membawa upah nya hari ini dengan semangat

"terimakasih paman Sam" ucap Agatha membungkuk kan badan nya 90o

Diperjalanan pulang Agatha melihat hasil kerja nya hari ini dengan puas selain uang dia mendapatkan 4 potong kue yang akan ia bagi dengan ayah dan ibu nya.

Langkah Agatha terhenti ketika melihat seorang anak laki-laki ditepi kolam ikan yang sudah tidak terawat,dia mendekati anak laki-laki itu

"permisi .. " sapa nya ragu-ragu sembari menepuk pundak nya

Anak laki-laki itu menoleh dan Agatha sangat kaget melihat anak laki-laki itu

"jangan bunuh akuuuuuu" teriak Agatha sembari menutup muka nya ketakutan

Anak laki-laki itu melihat Agatha bingung

"hey,kau kenapa?' tanya nya

"HUAAAA KAU BISA BERBICARAAA,JANGAN BUNUH AKU KALAU KAU MAU AMBIL SAJA KUE BOLU INI JANGAN AKU JEBAAAAL" teriak Agatha semakin keras

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AGATHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang