Chapter 2

3.1K 48 2
                                    

Yukino POV

aku bangun di hari minggu pagi yang cerah. aku meliat arah jam yang menandakan pukul 07:30 pagi. aku lalu bangun dari tempat tidur di temani suamiku yang mata busuk seperti ikan, tapi selain matanya boleh juga. aku lalu mencium pipinya, sebelum berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan.

aku membuat nasi goreng khas chiba, kesukaan Hachiman. entah kenapa dia suka makanan berminyak itu. aku mau aja sih, asalkan jangan Ramen aja. rasanya terlalu kuat sampai-sampai aku mau pingsan.

setelah membuat aku lalu berjalan menuju kamar tidur untuk membangunkan si pemalas ini. tapi sebelum itu, handphone hachiman pun berbunyi. tidak biasanya pagi-pagi ia mendapatkan telepon dari orang lain. apa dari pekerjaannya?? atau dari adik tercintanya komachi. dering handphone tersebut tiba-tiba berhenti. aku tidak mau mengangkatnya karena, aku menghargai privasi suamiku.

aku lalu membangunkan hachiman yang ia jawab dengan desahan kesal.

"bangun, hachi ini sudah pagi." kataku sambil mencubit pipinya beberapa kali.

"ehm..... iya-iya yukino." dan akhirnya iya bangun juga.

"selamat pagi hachi." kataku sebelum menciumnya dibibir.

"pagi yukino." jawabnya, entah kenapa dia terlihat lelah sekali.

-///-

disinilah posisi kami berdua. di ruang meja makan, aku menyiapkan nasi goreng Chiba yang aku masak tadi. hachiman ia malah duduk minum Max Coffee sambil memeriksa handphonenya.

"nee, hachi tadi dering handphonemu berbunyi. ada yang nelpon siapakah itu?" kataku setelah duduk sambil memakan nasi goreng. wow masakan ku memang enak.

"aku ditelpon oleh editorku, tentang bagaimana cerita tentang buku selanjutnya." katanya sambil makan

"oh begitu." kataku sambil menundukkan kepala. hachiman lalu meliat kearahku.

"kenapa yukino? tidak biasanya kamu begini." katanya sambil menaruh sendok dan garpunya di piring setelah itu ia meminum max coffeenya.

"tidak apa-apa, aku hanya saja ragu mempercayai katamu tadi." kataku agak dingin.

"hah?, lalu kamu ingin aku menjawabnya apa?. telepon dari saki gitu?" katanya tersebut tiba-tiba membuatku marah.

"APA??, Saki?? sejak kapan kamu memanggil kawasaki dengan panggilan saki??." kataku dengan keras seperti terkejut

"tenang yukino. aku hanya bercanda." katanya sambil ketawa pasrah.

"maafkan aku. aku hanya errr- lupakan saja." kataku

"jangan-jangan kamu cemburu?" kata hachiman.

"apa gunanya aku cem-" kataku terpotong oleh bunyi telepon hachiman di meja tepat didepan piring ku.

entah kenapa tangaku lalu mengambilnya. dan tertera nama yang membuatku marah dan cemburu kesal. nama tersebut adalah SAKI!!!!!.


My Married Life Is Not As I Expected!!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang