Jingyo p.o.v
Aku senang ketika Chaerin bersandar pada pundakku, jujur saja aku merindukannya, kesibukanku benar benar menyita waktuku. Tidak hanya waktuku dengan Kiko. Tapi juga dengan Chaerin. Aku masih ingat betul saat saat dimana kami begitu dekat, saat kami sering meluangkan waktu hanya untuk jalan bersama. Dia adalah annoying little sisterku. Dan dialah gadis yg paling dekat denganku.
Dan aku suka memotret Chaerin.
Jika kalian tanya kenapa? Jawabannya aku tidak tahu.
Hanya saja, ketika melihatnya, aku merasa ingin mengabadikan setiap momen bersamanya. Ya, jujur saja aku memang suka keluar bergerombol bersama teman teman. But, untuk Chaerin, aku suka jika hanya kami berdua. Karena itulah aku sering private dinner bersamanya atau jalan bersamanya.
Sejujurnya aku tidak terlalu suka skinship terutama memeluk orang lain apalagi seorang perempuan. Jika laki laki i think it's fine. Tapi untuk perempuan, jujur saja aku tidak terlalu suka. Kalau mereka memelukku, ya it's fine, kan yg mulai duluan bukan aku. Toh, hanya pelukan seorang teman kan, No more.
Banyak orang yg bertanya padaku, kenapa aku suka memeluk Chaerin, sedangkan aku tidak terlalu suka skinship dengan perempuan. Jawabannya adalah Karena aku nyaman bersama orang itu. Tubuhku terkadang rasanya seperti bergerak sendiri. Itu bisa kau katakan seperti suara dari hati mungkin.
Aku melirik Chaerin yg tersenyum sembari bersandar pada pundakku di balik kacamataku, Aku memang mengalihkan wajahku, tapi mataku selalu meliriknya. Entah, kenapa mata ini selalu berpusat padanya. Jika aku berada satu tempat dengannya, rasanya mataku selalu ingin menatapnya. Biarlah banyak orang yg mengira aku curi curi pandang padanya. Toh, pada kenyataannya mataku memang selalu ingin melihatnya. Aku hanya tidak ingin terjadi sesuatu padanya seperti jatuh misalnya. Lol.
Chaerin kembali menegakkan tubuhnya, dan aku pun menatapnya.
"Sebenarnya aku ingin mengajakmu makan malam Chae.." jujurku. Ya, sebenarnya aku rindu untuk makan malam bersamanya.
"nde?" Chaerin menoleh padaku dengan ekspresinya yg lucu.
"Tapi setelah ini aku harus ke weekly idol.." Sesalku. Jadwalku memang padat. Eoh aku besok kan aku luang. Bukankah itu hal bagus?
"Eoh.. Jadi oppa pengen dinner bareng aku?"
"Besok kau luang?" Tanyaku basa basi. Sebenarnya aku pun sudah tau kalau besok Chaerin luang.
"Arasseoo.. wae oppa?"
"Ayo kita jalan bersama.." Ku lihat dia tersenyum. Dan saat ia tersenyum, matanya ikut membuat sebuah senyuman.
"Arasseoyo.. Kapan kita terakhir kali jalan bersama?" Ingatnya.
"Eummmb.. kapan kapan.. wkwkwk oppa tak ingat.." Aku ikut tertawa ketika melihatnya tertawa.
Drrrttt drrrtt
Ponselku bergetar dan aku pun langsung membuka pesan yg masuk. Aku tersenyum ketika managerku berkata bahwa Aku punya waktu luang satu setengah jam sebelum syuting di weekly idol.
"Chae.."
"Ne oppa?"
"Setelah ini mau mampir nyemil dulu?" Tawarku, Chaerin terlihat seperti orang berfikir, padahal aku tau ia pasti akan mengiyakan ajakanku.
"Emmbb.. Sepertinya kalau di fikir fikir, bisa saja.." Aku tersenyum senang.
"Eoh.. Acaranya sudah selesai Chae.. Kajja.. Kita bertemu di cafe Louise ne?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Faith And Peace (completed)
FanfictionFaith And Peace Dua simbol yg melambangkan dua orang berbeda.. Perasaan yg tersembunyi.. Mencintai dalam diam.. ~Aku mencintaimu dan Hanya ingin kau bahagia~ ~Kau tak sepenuhnya bersamaku.. Dalam hatimu.. Ada dirinya~ ~Aku menyayanginya.. Hingga aku...