Suasana saat ini sangat mencengkam, kami menggunakan kata-kata seperti pedang yang menyayat-nyayat hati kami satu sama lain. Hingga akhirnya Molly Hooper menjerit "Kenapa ini selalu tentang mu Sherlock! Aku juga punya kehidupan!".
Mrs. Hudson turun kembali ke dek tanpa menggendong Sophie. "Kau mencintainya Ms. Hooper, dia adalah kehidupan mu! Apa kau pikir Sherlock tidak terganggu dengan tingkah lakumu, hingga orang tidak berperasaan sepertinya mampu menulis surat itu untuk mu?" Mrs. Hudson menghela nafas panjang lalu melanjutkan kata-katanya "Dan kau John! Posisi Mary, Sophie dan Sherlock berada sejajar dihati mu. Salahkan hati mu karena membuatnya sejajar, ini bukan salah Mr. Holmes. Apakah dia meminta kalian untuk menyelamatkannya? Tidak John! kau bahkan ditinggal karena dia tidak ingin melibatkanmu." Tangisan mereka meledak, ada ketakutan dan kepedulian yang menyelimuti hati mereka. Mrs. Hudson memegangi kursi kecil berdiri dan berkata dengan lantang "Kita disini karena hati nurani kita, karena kita masing-masing mengangap Sherlock Holmes bagian penting di hidup kita".
Molly Hooper berlari kearah Mrs. Hudson dan memeluknya erat, dia tidak mampu berkata-kata hanya menagis. "Kemarilah John ada satu tempat untuk mu" Kata Mrs. Hudson. Mereka semua berpelukan dan menangis. Setelah beberapa saat ketika mereka mulai tenang, Mrs. Hudson bertanya kepada Molly Hooper "Kemana ia pergi? USA bukan?" Molly tersenyum, menyeka tangisnya dan berbicara dengan suaranya yang agak parau " Pelabuhan di New Orleans. di situ ia terakhir terlihat".
"USA? mengapa dia mendatangi USA? Bagaimana kau bisa tahu Mrs. Hudson?" tanya John binggung.
"Kau mulai membuat ku sedih John. Jawabannya hanya Iren Adler." Molly hanya terkekeh dan menyeka tangisnya. Mrs. Hudson menghampirinya lagi dan memeluknya.
"Aku akan keatas dan membawa gadis kecil kita Sophie untuk bergabung disini" Mrs. Hudson perlahan menaiki tangga dan menghilang dek atas. sementara John mencoba menyusun kata-kata dan berkata "Maafkan aku" Molly melemparkan pandangan kerah John karena tidak yakin "Apa?" John menarik nafas dalam dan berkata " Kau ingin aku mengulanginya? baiklah maafkan aku atas semua ucapan dan asumsi ku".
Molly menerawang keatas dan tersenyum " Terimakasih John, kata-kata itu penting untuk ku." Lalu Mrs. Hudson membawa Sophie ke bawah dek. Malaikat kecil itu melambai-lambai. Dia diletakan di lantai, ia mengubahnya bagai lantai dansa dan ia mulai menari. Ia menari Waltz, mengajak Ms. Hooper dan mereka mulai menari indah. John bertepuk tangan sesekali dan Mrs. Hudson menghampirinya. Mereka berempat mulai menari dengan senandung yang dibuat oleh Mrs. Hudson dan Sophie. Mereka mulai menari seolah diiringi oleh musik orchestra besar dengan mencoba menyeimbangkan badan ditengah ombak yang menerjang kapal. Mereka bertukar pasangan, Sophie dengan bangga berdansa dengan ayahnya. John menggendongnya, mereka mulai menari di udara. Beberapa kali John meleparnya dan menangkapnya kembali. Pemandagan indah, Mrs. Hudson dan Molly mulai menata meja sambil menikmati pertunjukan kecil yang anggun.
"Aku bisa melakukannya seharian" Kata Sophie.
"Aku bisa melakukannya seumur hidup ku sayang" John hanya tersenyum ketika mengatakannya.
Mereka duduk teratur mengelilingi meja dan memakan pancake. "Bukankah ini pancakes tadi pagi Mrs. Hudson?" dia bertanya sembari tersenyum menunjukan gigi kelincinya. "Kau tidak suka sayang?" dia terkejut. "Kau pembuat pancake terbaik bagaimana aku tidak suka? aku sangat menyukai ini, bagaimana bisa rasanya tidak berubah sejak tadi pagi?"
"Dia anak yang baik John" komentar Molly. John hanya membalasnya dengan senyuman puas yang ia tunjukan. Mereka semua mulai mengantuk dan John berjaga di dek atas. Sophie tampak bangga karena ia mendapatkan kantung tidurnya sendiri. Mereka semua tertawa melihat tingkah laku Sophie. Akhirnya mereka mulai tertidur pulas.
Angin laut semakin kencang, lemparan jangkar kapal yang menghancurkan lantai kapal membuat panik semua orang termasuk John. Segerombol pria berjanggut pindah kekapal ikan yg mereka tumpangi. Kebisingan itu membuat Molly keluar dari dek bawah dan mereka langsung menyekapnya. John berlari menutupi pintu kearah ruangan bawah itu, lalu pedang panjang sudah menyentuh lehernya. Beberapa pria masuk dan menyeret putri kecilnya. John mengelurkan senjata api dan menodongkan ke arah pria yang membawa putrinya, namun dua senjata api dari arah berlawanan ditodongkan kearah kepalanya dan pedang itu mengores sedikit kulit di lehernya. Semua permainan dansa indah yang tadi mereka mainkan, bisa menjadi permainan terakhir mereka.
Writer greetings :
Hello, maaf baru bisa menulis sekarang. Sangat berterimakasih kepada orang-orang yang masih menantikan cerita ini. Kali ini aku memasukkan musik favorit ku merry go round by joe hisaishi. Ini adalah lagu yang dimainkan ketika mereka sedang berdansa waltz. Semoga kalian menikmatinya. Ditunggu kritik dan sarannya.-Hanna-
KAMU SEDANG MEMBACA
Sherlock Holmes (Dear Sherlock)
FanficOur life looks like puzzles, There's no me or you, but us. Without you I never complete -Irene Adler