Akhir-akhir ini gue sekolah dengan malas-malasan,sebenarnya beberapa hari setelah berpisah dengan Woojin itu gue ingin libur dulu sekolah tapi karena gue lebih malas jika harus berdiam diri saja dirumah gue memutuskan untuk sekolah.
Setidaknya disekolah ada hiburan gratis seperti kelakuan teman-teman kelas yang aneh atau omelan dari guru karena gue memakai sendal alih-alih sepatu, tapi itulah sedikit warna dikehidupan gue yang abu-abu ini.Tapi hati gue masih terlalu sakit untuk tertawa seperti yang lain. yang gue butuhkan sekarang adalah sosok Woojin. Sosok yang beberapa waktu lalu menjadi pelindung bagi gue, tapi sekarang tidak ada lagi sosok itu disisi gue. Dia pergi, meninggalkan gue.
"Perhatian sebentar" seru guru yang baru saja masuk.
Semua siswa sontak diam dan duduk tenang dikursi masing-masing.
"Hari ini kita kedatangan siswa baru lagi"
"Siswa baru mulu" gumam gue dan Lucas berbarengan. Kini gue tatap-tatapan jijik karena kebetulan aneh dengan Lucas yang sekarang mengambil alih tempat duduk Woojin waktu itu.
"Kenalkan nama mu" suruh guru itu ke siswa laki-laki yang baru masuk itu. Laki-laki itu bermata sipit sangat sipit bahkan saat dia mencoba tersenyum matanya hampir sepenuhnya tertutup, dan bibir tebal nya itu membuat gadis dikelas ini menjerit kecuali gue yang terlalu merindukan gingsul seseorang.
" nama saya Hwang Hyunjin" sapa nya ramah.
"Hmm gantengan mana dia sama gue Bee?" tanya Lucas yang kini berpose sok tampan.
Gue hanya diam menatap nya tanpa ekspresi.
"Ahh gue tau hati lo pasti bilang lebih tampan Woojin kan" gerutunya.
"Paan sih" elak gue ga terima.
Siswa baru bernama Hyunjin itu mengambil tempat di samping Lucas, karena di sana kosong.
"Hey gue Lucas, siswa tertampan disini" sapa Lucas. Gue terkekeh kecil melihat Lucas yang benar-benar membanggakan ketampanan nya.
"Hyunjin" sapa balik orang itu santai.
.
.
.
-pulang sekolah-
"Hey" sapa seseorang saat gue berjalan menuju gerbang untuk pulang.
"Oh hey siswa baru" sapa gue balik.
"Anak nya tuan Hwang kan"
"Lo kenal ayah gue?"
"Of course" dia tersenyum dan matanya hilang, lucu.
"Lo siapa?"
"Emm siapa yaa, ga penting lah"
Sebenarnya gue penasaran dengan orang ini, apa dia keluarga gue karena marga kami sama tapi gue terlalu malas untuk bertanya lebih."Mau pulang?" tanyanya lagi. Gue hanya ngangguk.
"Ikut gue dulu lahhh" ucapnya tapi nada bicara nya membuat gue sedikit tertekan. Terdengar seperti menggoda.
"Hmmm ga deh, udah ditunggu ayah" gue bohong dan berjalan lebih cepat dibanding orang itu.
"Ayah lo yang nyuruh lo ikut gue"
Gue menatap ke arah Hyunjin dengan tatapan penuh kecurigaan, tapi dia malah membalas menatap gue dengan tersenyum dan bukannya membuat gue jatuh hati dengan senyum nya melainkan membuat gue merindukan seseorang."Udah lahh ikut ajaaa" kini dia narik paksa tangan gue. Sebenarnya gue sudah berontak tapi dia kuat, sama kuat seperti Woojin.
"WOY JANGAN MAIN KASAR SAMA CEWEK!" tiba-tiba sosok yang gue rindukan datang dan mengambil alih lengan gue yang tadi ditarik paksa oleh Hyunjin.
"Woojin" gumam gue.
"Nah akhirnya lo dateng!" Sahut Hyunjin. Mereka berdua kayanya sudah saling kenal, atau mungkin lebih.
"Urusan lo itu sama gue bukan sama dia" Woojin nyolot. Tapi tangan nya masih erat menggenggam tangan gue dan gue sangat bahagia karena gue rindu genggaman nya.
"Karena dia kelemahan lo hahaha" Hyunjin benar-benar nampak tertawa puas.
Gue masih diam bingung dengan situasi sekarang.
"Sekali lagi berani lo gangguin dia. Lo mampus ditangan gue!" tukas Woojin.
Keren banget -gumam gue saat melihat Woojin membentak Hyunjin.
"Emmmm kayanya Bee deh yang bakalan mampus ditangan gue"
Gue sedikit kaget saat dia membawa-bawa nama gue.
"Jangan berani lo nyentuh dia sedikit pun"
"Gue bakal nyetuh dia banyak ga sedikit" Hyunjin menyeringai dan terlihat sangat mengerikan.
"BANG*AT LO!" teriak gue saat mendengar perkataan nya Hyunjin. Woojin langsung menatap gue dan memberi kode ke gue untuk tetap diam.
"Lo tau ayah nya akan marah kalau tau lo mau hancurin anak nya" tutur Woojin.
Hyunjin mau hancurin gue?
"Gue ga takut sama ayah nya. Ayah kalian berdua itu masih ada dibawah tangan ayah gue!"
Sepertinya sekarang gue tau siapa Hyunjin sebenarnya. Gue sering denger ayah itu dibilang sebagain Tuan Hwang yang kedua, berarti ada tuan Hwang yang pertama dan mungkin itu adalah ayah Hyunjin. Penguasa pertama gengster.
"Tapi gue bakal pastiin lo ga bisa nyentuh dia" Woojin benar-benar marah nampaknya.
"Emang bisa? Woy Jin, sekarang lo beda sekolah sama dia dan dia satu sekolah sama gue jadi gue bisa nyentuh dia sepuasnya disekolah"
Woojin hanya terdiam. Mungkin omongan Hyunjin sekarang ada benar nya dan itu berhasil membuat Woojin terdiam.
"Udah dulu ya, gue ga ada waktu ngobrol banyak. Buat lo buluk siap-siap calon istri lo hamil anak gue dan buat lo Bee siapin tubuh lo besok buat gue jamah" Hyunjin lagi-lagi menyeringai penuh kemenangan lalu berlalu meninggalkan gue dan Woojin.
Woojin maju selangkah ingin menampar Hyunjin tapi gue dengan cepat menahan nya. Beralih kini gue lah menampar Hyunjin.
Hyunjin hanya meringis kesakitan lalu menoyor kepala gue keras dan itu berhasil membuatnya dapat satu bogeman keras dipipi kiri nya oleh Woojin yang tidak bisa hanya diam saat melihat gue di toyor oleh Hyunjin.Gue benar-benar ga nyangka ternyata dibalik Hyunjin yang pagi tadi dipuji habis-habisan oleh siswa dikelas, dia adalah sesok yang sangat mengerikan seperti sekarang.
Dan masalah apalagi sekarang yang datang. setelah ditinggalkan Woojin lalu datang Hyunjin yang ingin menghancurkan gue dan kini Woojin datang lagi berlaku seolah-olah ingin melindungi gue.
Ahh
Hidup gue sudah tidak abu-abu lagi. Hidup gue Benar-benar seperti pelangi yang menyala sekarang. Sangat sangattt penuh warna.Tbc...