Like Kuroo-San

40 3 4
                                    

Kala itu aku ingat benar bagaimana aku bisa berada di dekapanmu. Tentu pertemuan pertama yang tidak bagus atau mungkin bisa jadi sebuah keberuntungan untukku sebab kau mau menghentikan langkahmu diantara kesibukan yang tengah mengejarmu.

Disaat semua orang melempari tubuhku dengan berbagai benda tumpul, (bahkan aku tidak perlu berbohong jika aku mengatakan mereka pun pernah menyiramku dengan air panas, ini nyata dan bukan sebuah bualan) Kau malah bersudi diri memungutku diantara kotoran yang kerap kali aku jadikan tempat mencari makan.

Dan aku pun masih ingat benar bagiaman tubuhku terguncang kala kau membawaku dalam larimu.

Kedua tanganmu kau gunakan untuk mendekap tubuhku dan langkah kaki jenjangmu kau langkahkan secepat mungkin, barangkali memang kau tempo itu sedang berusaha memburu waktu hingga tidak memperdulikan cakaran yang aku berikan pada lengamu.

Ahh.. Bahkan aku tidak mengira bekasnya memudar sedikit lebih lama dari dugaanku. (Pastinya kau merasa sakit). Maaf bukan maksudku melukaimu hanya saja aku ingin lepas dari ketidaknyamanan yang kau berikan.

Waktu itu aku tidak tahu mau dibawa kemana, aku hanya bisa diam dengan sedikit pemberontakan. Aku takut, manusia sering melukai ku. Aku selalu mendengar dari makhluk lain tentang manusia, mereka berkata manusia sangatlah terhormat dan mereka takut terhadapnya. Tapi bagiku apa yang diucapkan makhluk itu, semua seperti omong kosong.


Manusia yang aku ketahui adalah mereka yang sering melakukan kegiatan yang tidak wajar, maksudku aku kerap kali melihat mereka teler dibangku taman, atau mendengar keributan yang disebabkan oleh manusia bahkan aku pun tak sengaja pernah melihat manusia membunuh sesamanya.


Manusia, yah.. bagiku mereka benar-benar mengerikan.


Lantas bagaimana dengan mu? Aku tidak mengenalmu. Apa mungkin kau sama saja seperti mereka; manusia di luar sana, apa kau sama seperti mereka? Kalau iya maka kembalikan aku, biarkan jalan tetap menjadi rumahku. Namun, pinta dan tanyaku hanya aku yang dapat mendengarnya.


Pertemuan itu sudah terjadi 2 bulan yang lalu, kini jawaban atas pertanyaan itu sudah aku temukan. Kau bukan mereka meskipun sifat mu kasar diomongan, aku tahu kau orang baik.

"Kuroo, makanlah."

Mendengar namaku dipanggil aku langsung mendekat. Nama Kuroo pun kau berikan 3 hari setelah pemungutan dan aku suka nama itu. Omong-omong sekarang kau majikanku, Tsukishima Kei.

Sebenarnya aku belum tahu alasan mengapa kau mau membawaku pulang bersamamu. Apa yang membuat mu tertarik akan itu? Apa aku cantik? Tidak! Aku rasa bukan itu. Bulu hitam kotor, dan tubuhku yang penuh luka, tak mungkin dijadikan alasan. Aku hanya seekor kucing kotor yang bahkan tak pantas disentuh oleh mu, pemuda bersih nan tampan.


Kei.. Kei.. Kebaikan mu sungguh mulia, andai aku bisa membalasnya, andai pula aku bisa berbicara bahasa manusia, maka aku akan mengucapkan beribu terimakasih, terimakasih karena kau mau menampung ku.

Aku hanya kucing, Kei. Aku pastinya membalas kebaikan dengan caraku sendiri, dengan tubuh kecil ini aku pasti bisa melakukan yang terbaik.

Meooww..

Aku gesekan tubuku di kedua kakimu, hal ini sering aku lakukan jika aku ingin diperhatikan dan sekarang aku ingin itu.

Tak perlu waktu lama sebab kau orang baik. Kau dengan mudah mengabulkannya. Mengangkatku lalu menaruhnya dipangkuanmu. Telapak tangan mu yang besar kau gunakan untuk membelai bulu dibadanku. Terasa nyaman, aku selalu suka sentuhan yang kau berikan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MatteredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang