"Ada apa?" tanyaku dengan nada manual dan bermaksud tidak membawa Yeri pada keadaan yang akan menggawat.
"Kenapa ga ngasih tau kalo mau ketemuan sama Nancy?" tanya Yeri dengan wajah datarnya yang menunjukan rasa tidak sukanya padaku.
"Maaf, aku pikir kamu bakal cemburu kalo aku ngomong. Lagian aku ga ada apa apa ko sama dia beneran" ujarku
"Aku lebih cemburu kalo kamu ga bilang, kalo kamu bilang juga pasti aku izinin kok,kenapa mesti sembunyi dari aku? Kalo gini kan aku jadi mikir yang ngga ngga" jelas Yeri, aku tahu dia mencoba memendam amarahnya sedari tadi.
"Maaf" hanya itu yang dapat aku katakan padanya saat ini.
"Kamu ga selingkuh kan? Kamu ga jadiin aku pelampiasan kan?" tanya Yeri
"Ett.. Dah.. Ngga sayang, sumpah tanyain Chanyeol aja. Dia tau apa maksud aku ketemu sama Nancy"
"Emang ngapain? Di Starbuck segala lagi, kurang MENCOLOK sekalian aja di SeaFood sebelah gedung SM biar fans kalian bisa liat" ujarnya dengan penekanan di kata 'Mencolok'.
"Ngga maksud yang beneran, plis percaya ya sama aku? Aku udah bilang kan ngga ada hubungan apa-apa lagi" aku bersusah payah menjelaskannya pada Yeri tapi ia enggan mengerti.
"Emang aku ga sakit hati apa? Seengaknya kalo cuma mau nyakitin gausah serius dari awal" setelah itu dia pergi meninggalkanku.
"Yer.. Yeri!" aku mencoba mengejarnya, ia kembali ke basement semula dimana kami bertemu. Ia menarik Joy dan pergi dari tempat itu. Aku dan Chanyeol tengah mengejarnya.
"Yeri dengerin penjelasan aku dulu!" aku berdiri di hadapannya, tatapannya kosong.
"5 menit" jawabnya
"Sebenernya waktu kamu ngirim pesan lewat LINE dan aku nggak bales itu karena aku lagi di Starbuck sama Nency, aku mikir kayanya dia yang ngotak ngatik ponsel aku jadi tadi aku tanyain ke dia, soal ketemu sama Nancy kemarin itu aku ke sini mau beli beberapa baju, sialnya aku ketemu sama dia dan dia ngajak ke Starbuck udah aku tolak tapi dia maksa" jelasku panjang lebar
Ia hanya menatapku sekejap, lalu menatap Chanyeol.
"Benarkah itu oppa?" tanyanya pada Chanyeol
"Iya benar, aku yang menyuruh Sehun untuk menanyakannya pada Nancy, maafkan aku Yeri" Chanyeol nampak sedih atas ucapannya tadi
"Gwencana oppa, aku tau maafkan aku yang berpikiran negatif sebelum tahu faktanya, lagi pula kalian melakukan itu demi aku kan? Maafkan aku Sehun" ujarnya
Aku mengangkat wajahku, apa aku tidak salah dengar? Apa dia memaafkan aku dan Chanyeol? Kini Chanyeol tengah melirikku seakan berbicara 'Apa kau dengar itu?' padaku.
Kini aku menatapnya, dan menangkup wajahnya menuju dadaku, membiarkannya merasakan hangatnya pelukanku.
"Mianhae" ucapku di sela sela pelukan itu
"Gwencana, harusnya aku yang minta maaf karena udah berpikiran negatif dan ngga dengerin penjelasan kamu dulu" balasnya
Aku melepaskan pelukanku. Lalu mengecup sekilas keningnya dengan penuh kasih sayang. Ett dah si Sehun ko jadi kek bocah kasmaran gini y#ditabok
"Kita harus cepat, disini semakin ramai" ucap Joy dengan wajah malasnya
"Kalian bawa mobil?" tanya Chanyeol
"Andwae, kami berangkat diantar supir pribadi. Tapi kami berpesan untuk tidak menjemput lagi karena kami akan menggunakan grab saja" jelas Joy
Lalu Chanyeol membukakan pintu mobilnya dan berkata "Naiklah, sebagai permintaan maafku untuk Yeri"
KAMU SEDANG MEMBACA
Would You Be Mine? [OSHXKYR]
Fanfiction[END] "Would you be mine, Yeri?" "Im sorry, but i can't" "Why?" "I mean, i can't refuse".