pindah

1.1K 114 2
                                    


Hari merupakan hari terakhir mingyu, ia ingin meminta maaf untuk terakhir kalinya kepada wonwoo.

Dengan berbekal sekotak hadiah terakhir untuk wonwoo mingyu berlari dengan senyum di wajahnya menuju rumah tetangganya itu.

"Bibi, wonu-hyung ada?" tanya mingyu kecil.

"Ah, wonwoo tadi berangkat pagi sekali bersama jun entah kemana. Katanya mereka akan belajar kelompok" kata ny. Jeon.

"Ah, baiklah mingyu akan menunggu"

1 jam..

















































2 jam..














































































3 jam..

























Mingyu menunggu hingga bunyi klakson mobil ayahnya berbunyi wonwoo belum juga kembali.

Mingyu menangis.

"Selamat tinggal wonu-hyung"

Ny. Jeon tersenyum kemudian memeluk mingyu yang kini menangis tersedu-sedu.

"Jangan nakal. Semoga kau mendapatkan teman yang baik, dan tumbuhlah menjadi pria yang tampan, eoh aresseo??" mingyu mengangguk.

"Dah, bi." mingyu pun memasuki mobil ayahnya tanpa meninggalkan kotak berpita merah itu di pelukannya.

*****

Wonwoo menghela nafas lelah kemudian ia membuka pintu gerbang rumahnya tak lupa melirik sekilah rumah tetangganya yang terlihat sepi.

Biasanya sore seperti ini rumah itu terdengar ramai dengan teriakan mingyu yang mendominasi.

Mengingat mingyu, wonwoo merasa bersalah mengabaikan bocah berkulit hitam itu. Ia juga bersalah mengabaikan mingyu hingga bocah tersebut marah dan melemparinya dengan pasir.

"Ah, sudahlah. Nanti aku akan meminta maaf. Paling dengan es cream ia akan segera ceria lagi" monolog wonwoo.

"Aku pulang"

"Kau dari mana saja? Mingyu tadi menunggumu" seru ibunya.

"Aku tadi habis belajar kelompok bu. Kenapa mingyu menungguku?" tanya wonwoo.

"Entahlah. Tadi ia duduk di teras rumah dengan sebuah kotak ditangannya, ia menunggumu hampir tiga jam lamanya" jelas ny. Jeon.

"Terus dia dimana sekarang?" tanya wonwoo.

"Kau tak tahu? Apa mingyu tak memberi tahumu?"

"Tahu apa bu??"

"Mingyu tak memberi tahumu bahwa mereka pindah?"

"Apa PINDAH?" wonwoo berlari menuju rumah tetangganya.

"MINGYU-AH.. INI AKU WONWOO, AYO KITA BERMAIN" seru wonwoo didepan gerbang yang tergembok itu

"KAU MAU MINTA MAAFKAN? BAIKLAH AKU AKAN MEMAAFKANMU"

"MINGYU-AH AYO KITA BERMAIN. KITA MAIN MOBIL-MOBILAN" air mata wonwoo merembes deras.

Ny. Jeon tersentak kemudian segera berlari menuju anak tunggalnya itu.

"Ibu, mingyu pindah ia tak memberi tahukan padaku. Hiks... Hiks" ny. jeon mengelus rambut anaknya sayang.

"Ayahnya pindah secara mendadak siang tadi. Mungkin tadi mingyu ingin memberitahukan padamu tapi kau sedang keluar"

"Ah, shireo. Wonu mau mingyu hiks...ibu"

"Ayo masuk sudah mau malam"

Dan wonwoo menangis seharian di kamarnya

History about our story [meanie] [End]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang